12. Diam yang membingungkan✓

3.4K 320 23
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.
.
.
.

Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku..

Meski kau tak cinta kepadaku..

Beri sedikit waktu...

Biar cinta datang karena telah terbiasa...

Lagu yang populerkan oleh Dewa 19 itu diputar di dalam mobil Paul. Pria itu tampak tersenyum setelah berhasil membujuk Nabila untuk pulang bersamanya. Sudah ia bilang bukan? Meski Nabila menolak untuk dekat dengannya, ia akan tetap gencar mendekatinya. Dan inilah hasilnya, mereka pulang bersama, walau sebenarnya Nabila sedari tadi hanya diam tanpa meliriknya.

"Nabila," panggil Paul. Nabila menoleh dengan raut bertanya.

"Oh, enggak. Manggil doang, gue kira lo marah," ujar Paul tersenyum simpul. Nabila memalingkan wajahnya, di bilang marah, tidak juga. Karena jujur, ia tidak mau munafik untuk mengakui rasa bahagianya saat bisa pulang bersama orang yang dia sukai. Namun tentu saja, ini rahasia yang harus ia simpan sendiri.

"Nab, gue masih penasaran maksud omongan lo tadi, di koridor. Bisa lo perjelas gak? Biar gue ngerti." ucap Paul berusaha untuk tetap mengajak berkomunikasi.

Nabila terdiam sebentar, lalu menghela nafas lirih, "Lupain aja." katanya singkat. Gadis itu menyandarkan kepalanya di kursi, memandang kearah luar. Responnya menunjukkan bahwa ia tidak sedang dalam mode ramah. Paul paham itu, makanya ia memilih untuk diam dan fokus pada jalan di depannya.

Beberapa menit diisi keheningan, Nabila mengeryit saat telinganya mendengar gumaman Paul yang menyebut nama seseorang.

"Jasmine?"

Bungkam. Dalam hati Nabila tidak bisa untuk tidak mengutuk dirinya sendiri. Bahkan di saat mereka berdua, Paul masih tetap peduli pada orang lain. Apakah ia boleh cemburu? Apa ia boleh egois? Tapi untuk apa? Bukankah ia yang memilih untuk tidak menunjukkan perasaannya? Jadi seharusnya ia bersikap biasa saja bukan? meski sebenarnya tidak begitu.

Nabila melirik Paul datar, ekspresi wajahnya sangat mengganggu. Apa kehadirannya menjadi penghalang kisah cinta manusia populer sekarang?

"Bantuin aja." ucap Nabila datar.

"Ha? A-apa?" tanya Paul gagap, ia kaget.

"Kamu mau bantuin dia kan? Bantuin aja, kasihan." ulang nabila.

"Tap--

"Saling membantu gak akan bikin kamu jelek," potong Nabila datar. Paul terdiam, lalu menghela nafas. "Fine."

Perihal luka [ Sudah Tersedia Di Shopee! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang