03. Mencoba Akrab✓

4.6K 398 18
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.
.


Hari ini kantin cukup ramai, tidak, bahkan sangat ramai. Hampir seluruh meja sudah di tempati. Anggis yang baru saja datang bersama Nabila, Rony dan Paul sontak melemaskan bahunya. Melihat begitu banyak orang yang mengantri di stan penjual bakso favoritnya, membuat mood yang sudah ia bangun sebaik mungkin, seketika hancur. Anggis memasang wajah super masam, Ia sungguh benci kalau harus berdesak-desakan dan masuk ke dalam antrian. Big no!

"Kenapa sih kakak-kakak kelas harus kesini semua? Kan mereka punya kantin sendiri. Kenapa harus ke kantin angkatan kita? Kan jadi penuh. Kalo gini kita harus makan dimana? Kantin mereka gitu? Yang ada di rudal massal sama kakel yang lain" cerocos Anggis kesal.

"Yaudah sih makan di kantin adek kelas aja" usul Rony di balas tatapan tajam.

"Itu mah mau kamu! Dasar pecinta dugem." Sewot Anggis.

Rony menjitak kening gadis itu gemas, "pala lo dugem. Lo pikir kantin adek kelas itu diskotik? segala dugem dibawa-bawa. Berobat Sono!"

Anggis berdecak, letak salahnya di mana? Memang bener kan adek kelas itu sering di juluki dugem? Di tiktok juga banyak yang bilang begitu kok. Rony aja yang kudet.

"Yang lo maksud itu degem, alias dedek gemes. Bukan dugem" ucap Rony membenarkan.

"Bodoamat ah, aku laper." ucap Anggis lemas.

Nabila jadi kasihan melihat raut wajah gadis itu yang begitu lemas. Nabila berfikir sebentar, sebelum menepuk bahu Anggis sekali.

"Ayo ikut aku" ucapnya kemudian menarik tangan anggis pergi. Paul dan Rony mengikut dari belakang.

"Mau kemana Nab?" tanya Rony penasaran. Ini pertama kalinya pemuda itu mengajak Nabila berbicara.

"Makan" jawab Nabila singkat. Ia berjalan menuju taman belakang Sekolah, celingak-celinguk memastikan tidak ada orang yang melihat mereka.

"Kamu ngapain?" tanya Anggis heran,--"katanya mau makan, kok jadi ke taman?" lanjutnya.

"Di belakang sekolah ada kantin, banyak kok yang sering kesana, aku liat." ucap Nabila. Anggis mengerjap, wah! Ia baru tau kalo di belakang sekolah ada kantin juga. Kok bisa ya ia baru tau sekarang?

"Bersih nggak Nab?" Tanya Rony memastikan. Nabila menggeleng tidak tau karena ia juga belum pernah kesana. Ia hanya sekedar melihat dari jauh.

Perihal luka [ Sudah Tersedia Di Shopee! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang