14. kuis dadakan✓

3.1K 300 21
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.

"Oke anak-anak, hari ini kita akan mengadakan kuis untuk persiapan ulangan harian Minggu depan. Kuis ini juga akan naik di ulangan nanti, jadi ibu harap kalian pelajari dengan baik. Mengerti?"

Anggis melemaskan bahunya di kursi dengan wajah kecewa. Matanya melirik ke arah Nabila yang melamun, sepertinya memang sedari awal gadis itu tidak mendengarkan guru di depan. Entah apa yang dia pikirkan.

"Nabila.." bisiknya. Nabila tersentak kecil, tampak linglung sebentar sebelum menoleh menatap Anggis bertanya.

"Kenapa?" tanya Anggis.

"Enggak. Itu miss Alice ngomong apa tadi?" tanya Nabila balik.

"Mau kuis katanya. Kamu Jangan ngelamun, ntar di marahin loh kalo ketahuan." Kata Anggis dibalas anggukan.

Di belakang mereka, Paul terus memperhatikan Nabila dalam diam, sesekali menghembuskan nafasnya. Ia bingung, kenapa sifat gadis itu terus berubah-ubah padanya? Kemarin, baru saja ia merasa dekat, tapi sekarang sudah asing lagi. Sebenarnya kenapa?

"Ngantuk gua," bisik Rony mengagetkan paul. Pria satu itu sudah menguap lebar, bersiap untuk menutup mata. Namun, celetukan Paul membuat ia kembali tersadar.

"Emangnya lo pernah gak ngantuk pas pelajaran?" 

Rony terkekeh ringan, "Lebih ngantuk kalo pelajaran dia. Sok galak padahal aslinya alay akut, guru matematika kok maunya dipanggil Miss, kan aneh." katanya. Paul menabok bahu Rony, bermaksud menyuruh sahabatnya itu diam. Karena kalau sampai Miss Alice dengar, habislah mereka. Bisa-bisa nilai Minggu ini dikosongkan.

"Salah gua apaan? Kan bener" bisik Rony tak terima.

"Diem Ron!" gumam Paul mengancam.

"OKE! anak-anak tolong siapkan kertas dua lembar ke atas meja, hanya kertas dan pulpen, selain kedua itu, jangan ada barang apapun lagi. Tas, simpan di bawa meja. Sekarang!" ucap Miss Alice tegas.

"Ribet emang ni guru." cibir Rony kesal, tapi tetap saja melakukan perintahnya.

"Sudah?"

"Sudah Miss!"

"Bagus, soalnya akan ibu tulis di papan tulis. Karena Minggu lalu limit fungsi sudah, jadi sekarang kita ke logaritma." ucapnya memberitahu sambil terus menulis 3 soal di papan tulis.

Perihal luka [ Sudah Tersedia Di Shopee! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang