25. Berdamai✓

2.9K 328 40
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nabila memarkirkan mobil yang ia pakai di depan taman tempat ia dan Jasmine bertemu. Gadis berkerudung hitam tersebut kemudian keluar, lalu mulai melangkah mencari keberadaan Jasmine.

Matanya mengedar ke setiap sudut, sulit untuk menemukan seseorang disini, karena terlampau ramai. Entah kenapa Jasmine malah mengajaknya bertemu di keramaian begini.

"Dia dimana?" gumam Nabila bingung. Ia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada Jasmine.

👤Jasmine
Aku udah sampai. 15:10
Kamu dimana? 15:10

Belakang air mancur. 15:10

Oke. 15:10

Nabila kembali menyimpan ponselnya, sembari berjalan menuju tempat Jasmine. Sejujurnya, ia penasaran kenapa tiba-tiba orang yang begitu membencinya malah mengajaknya bertemu secara pribadi begini. Apa ini tentang Paul lagi? Atau ada hal lain?

"Kak.."

Nabila tersentak. Ia kaget begitu mendapati anak kecil memegang ujung bajunya.

"Kakak haus? Mau beli minum?" tawarnya. Nabila merendahkan tubuhnya karena perbedaan tinggi mereka.

"Kamu masih kecil, kenapa jualan?" tanya Nabila halus.

"Untuk bantu ibu sama bapak, mereka gak punya biaya sekolah adek," jawabnya.

"Kamu gak sekolah?" tanya Nabila dibalas gelengan.

"Berapa minumannya?" tanya Nabila lagi.

"Lima ribu kak," jawabnya berubah antusias.

Nabila mengeluarkan dua lembar uang seratus ribu dari sakunya, lalu menyerahkannya ke anak kecil itu.

"Ini, kakak ambil dua ya," ujar Nabila tersenyum hangat.

"Tapi, uangnya kebanyakan kak,"

Nabila terkekeh, "itu anggap aja kakak beli semua dagangan kamu. Untuk minumannya, kamu bagiin aja sama orang-orang disini."

"Beneran kak?" tanyanya antusias.

"Iya beneran. Sana bagiin. Kalau udah langsung pulang ya? Hati-hati," pesan Nabila dibalas anggukan semangat.

Perihal luka [ Sudah Tersedia Di Shopee! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang