Mahesa menyugar rambutnya frustasi. Tubuh Clarice masih dalam penanganan dokter. Tak henti-hentinya hatinya merapalkan banyak doa untuk keselamatan Clarice.
Disaat-saat seperti ini Mahesa mengingat nasihat Tyas yang pernah didengarnya dulu. Seseorang akan sadar jika dirinya bergantung ketika merasakan sebuah kehilangan.
Sibuk dengan pikirannya, Mahesa sampai tidak mengetahui kedatangan Rolan. Pria paruh baya itu sama kusutnya. Tak memedulikan penampilannya mirip seperti seorang tawanan yang melarikan diri.
"Bagaimana dengan Clarice?"
"Masih ditangani dokter." balas Mahesa singkat.
"Oh, Tuhan. Selamatkan putriku." Rolan mengusap wajahnya kasar. Raut khawatir terlihat sangat jelas di mukanya. Ia menjatuhkan tubuhnya di kursi kosong tepat sebelah Mahesa.
Mulut keduanya bungkam. Namun pikiran mereka sama. Hanya tertuju pada Clarice.
Melihat tubuh Clarice yang mengeluarkan darah akibat tembakan Yessa, membuat Rolan ikut merasakan bagaimana rasanya dadanya tertembak peluru panas. Sakit dan menyesakkan.
"Om-" ucapan Rolan terhenti sebab sesak di dadanya kian menjadi. Air matanya mulai mengalir.
"Om menyesal. Setelah menyadari semua yang sudah Om lakukan pada Clarice."
Mahesa masih menutup mulutnya. Enggan untuk bersuara.
"Disini, terasa sesak. Om mengingat bagaimana Om dulu dengan mudahnya tidak menganggap Clarice sebagai bagian dari keluarga Hartopo tanpa memberikan kesempatan padanya untuk membela dirinya sendiri. Waktu itu, Om sangat marah. Om hanya berpikir bahwa itu kesempatan untuk Om memperbaiki kesalahan Om pada Jasmine sebab dulu Om tidak pernah membela Jasmine saat ibu dan kembarannya bersikap jahat padanya. Om menyesalinya, Esa."
Memori itu bagai dokumenter yang disetel ulang. Rolan menyesali perbuatannya namun ia tahu penyesalannya pun percuma. Clarice di dalam sedang berada di ambang batas hidup dan mati.
"Jika Om berpikir hanya Om yang menyesal, Om salah." mata Mahesa menerawang jauh objek di depannya.
"Selama menikah bersamaku, Clarice tidak pernah merasakan bahagia. Hah, bagaimana bisa dia bahagia kalau aku saja selalu menyakitinya." Mahesa tersenyum remeh diiringi dengusan.
"Om tahu kenapa dulu aku menerima permintaan Om untuk menikahi Clarice? Alasannya supaya mempermudah diriku membalaskan dendam karena dia yang telah membunuh Ibu. Bisa Om bayangkan bagaimana kehidupan rumah tangga kami saat aku sendiri mendasari pernikahan untuk balas dendam?"
Rolan bisa membayangkannya. Pernikahan yang tidak membahagiakan. Ia sendiri juga merasakannya. Pernikahannya yang diliputi oleh dendam Chita. Walaupun dendam Chita bukan kepadanya, tapi wanita itu turut serta membawa dendamnya ke dalam rumah tangga mereka. Rolan tidak berniat untuk menyalahkan istrinya, karena ia pun salah, tidak dapat menghentikan Chita.
"Aku mulai membutakan mata dan menulikan telinga. Yang ada di pikiranku saat itu hanyalah rencana-rencana apa yang harus aku lakukan untuk membalaskan dendamku. Mulai dari berpura-pura menjadi miskin, menyuruhnya untuk melakukan pekerjaan rumah yang di seumur hidupnya belum pernah dilakukan, membentaknya ketika dia melakukan kesalahan, bahkan mengancamnya saat dia berniat untuk menyakiti Jasmine."
Kepalanya tertunduk, Mahesa mengakui segala kesalahannya pada Clarice. Ia selama ini sangat egois, keras kepala dan bodoh. Ia banyak memiliki anak buah yang pintar dan dapat diandalkan tapi selalu keukeuh dengan perspektifnya sendiri.
"Seiring berjalannya waktu, aku mulai menikmati pernikahanku dengan Clarice. Perasaan yang berusaha aku tenggelamkan perlahan-lahan berenang menuju permukaan karena Clarice mulai berubah. Aku bahkan sudah mengantongi niat untuk memaafkan segala perbuatannya dan membongkar kebohongan yang aku ciptakan. Lalu mengajaknya untuk bersama-sama membenarkan pondasi rumah tangga kami yang sedari awal sudah pincang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love from C to M [END]
FanfictionAwalnya Clarice berpikir dengan melarikan diri bersama kekasihnya akan mengantarkannya ke gerbang kebahagiaan. Namun, kenyataan pahit seolah menyiram tubuhnya untuk kembali bangun. Clarice telah disadarkan bahwa orang-orang disekelilingnya tidak ada...