Di tengah-tengah penyesalannya, ponsel Mahesa berdering. Awalnya ia ingin mengabaikannya. Namun urung ketika membaca nama 'Rolan' yang tertera di layar.
"Halo, Om?"
"Mahesa, Jasmine hilang. Tolong bantu kami cari Jasmine."
"Jasmine hilang?! Baik Mahesa akan bantu."
Ucapan Rolan mengejutkan Mahesa. Ia pikir Jasmine aman bersama Jaguar. Salahnya juga tidak menanyakan kabar wanita itu akhir-akhir ini.
"Richard, siapkan mobil. Jasmine hilang. Aku akan menemui Jaguar lebih dulu." perintah Mahesa. Richard pun menganggukkan kepalanya patuh. Tapi langkahnya terhenti saat Shania menahan lengannya.
"Maaf Nona, saya terburu-buru."
"Jangan gegabah! Yessa pasti lagi eksekusi rencananya sekarang. Daripada lo cari Jasmine, mending kita cari Clarice. Pastiin dia aman. Sasaran utama Yessa itu Clarice!" saran Shania. Wanita itu juga tampak khawatir.
Mahesa dilanda kecemasan. Saran Shania memang benar. Ia lebih baik memastikan keadaan Clarice. Semoga saja istrinya masih berada di rumah sakit.
"Richard, hubungi Arthur untuk segera datang. Sebar anak buahmu untuk mencari Jasmine dan kumpulkan beberapa untuk berjaga di rumah sakit tempat Clarice dirawat."
"Baik, Tuan."
Richard langsung menghubungi anak buahnya dan memerintahkan mereka sesuai dengan apa yang diperintahkan Mahesa.
"Mereka mulai menjalankan tugasnya, Tuan." lapor Richard.
"Bagus. Sekarang kita harus pergi. Shania, kamu ikut aku."
🤍
Perjalanan terasa cukup lama hingga berakhir di pelabuhan. Tepatnya di tempat pengiriman kargo dan peti kemas yang berasal dari luar daerah. Di paling ujung, terdapat sebuah gudang tua yang tampaknya jarang atau bahkan tidak terpakai lagi.
Clarice sebagai seorang wanita tentu merasa gugup juga takut. Hanya saja ia masih mempertahankan wajah datar dan angkuhnya. Karena jika ia terlihat ketakutan, mereka akan lebih bersikap semena-mena kepadanya.
Sepertinya di gudang ini tempat dimana Jasmine disandera mereka. Sebenarnya apa yang telah mereka lakukan pada Jasmine? Clarice hanya bisa merasakan rasa sakit di perut bagian bawahnya saja. Mengingat kandungan Jasmine sudah besar dan rentan, membuat Clarice resah. Semoga saja Jasmine dan janinnya dalam keadaan baik. Ya, setidaknya sampai ia bisa menolong Jasmine.
Kenapa Clarice bersusah payah menolong Jasmine? Sebelum dirinya mati di tangan pria-pria besar ini, setidaknya ia sudah melakukan penebusan dosa kepada Jasmine karena dulu ia sempat berniat merebut Jaguar serta hampir membuat Jasmine kehilangan janinnya.
Alasan lainnya Clarice tidak ingin Jasmine merasakan bagaimana sakitnya kehilangan seorang anak. Cukup Clarice yang bertindak bodoh sampai tidak menyadari di rahimnya terdapat calon anaknya.
Mobil berhenti sempurna di depan pintu gudang itu. Dua pria yang duduk di kursi depan keluar dari mobil. Disusul oleh satu pria yang duduk di samping Clarice.
"Ayo cepat keluar!" perintah pria yang membuka pintu mobil itu.
"Minggir! Lo gak usah pegang-pegang gue. Gue gak bakal kabur." Enak saja pria-pria itu memegang tubuh Clarice dengan seenaknya.
Pandangan Clarice mengedar ke sekeliling pelabuhan. Peti kemas yang tidak lolos pengecekan itu disusun menjadi seperti tembok tinggi menutup beberapa jalan. Apa mereka tidak berpikir kalau hal tersebut bisa menjadi keuntungan dan juga kerugian mereka memilih tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love from C to M [END]
FanfictionAwalnya Clarice berpikir dengan melarikan diri bersama kekasihnya akan mengantarkannya ke gerbang kebahagiaan. Namun, kenyataan pahit seolah menyiram tubuhnya untuk kembali bangun. Clarice telah disadarkan bahwa orang-orang disekelilingnya tidak ada...