Bab 1

16K 552 4
                                    


Gadis cantik bernama lengkap Marsha Lenathea beranjak pergi ke kampus. Seperti biasa, gaya feminim ala Jepang dengan riasan make up yang super natural. Dia mengurai rambut panjangnya yang sedikit ikal itu yang sudah diberi vitamin rambut. Dia menggunakan Jeans dengan atasan baju setengah lengan.

Sesampainya dikampus,

"Gimana ? tidur enak ya semalam" Ejek Ashel. Sementara Katrina dan Indah mulai tertawa geli.

"Kualat kalian bertiga, beneran!"

"Nih masih ada yang lebih lagi Sha!" Ashel kembali menyodorkan Flashdisknya.

"Kak Indah, boleh ga gw bunuh ni anak?" Marsha menarik kerah baju Ashel dan hendak menampar muka polosnya itu.

Sementara mereka bergurau panas, tiba-tiba Katrina mengalihkan pembicaraan lain. Matanya tertuju pada sosok gadis yang berpenampilan tomboy. Dia sedang duduk sambil mengunyah coklat. "Sha, itu cewek yang deket rumah lo kan?"

"Iya kenapa?"

"Sumpah mukanya cantik, tapi kelihatan jutek dan dingin banget!" Kata Katrina.

"Dia yang lo bilang udah jadi tetangga lo sejak SD itu kan?" Sambung Ashel.

"Iya." Jawab Marsha singkat sambil mengunyah snack kesukaannya.

"Kalian deket?" Tanya Kartina basa-basi.

"Iya, dari dulu kita emang deket. Gw selalu main kerumahnya, tapi dianya aja yang jarang main kerumah gw!" Jelas Marsha asal.

"Sampe sekarang?" Tanya Katrina. sementara Ashel cuma mengamat-amati gadis yang Marsha maksudkan itu.

"Iya sampe sekarang. Tapi kalau dikampus kita gak terlalu deket sih. Cuma dirumah aja!" jelas Marsha lagi yang masih sibuk melahap snack kesukaannya.

"Oh gitu. Namanya siapa?" Tanya Katrina untuk yang kesekian kalinya.

"Reva Fidela!" Jawabnya singkat. Marsha yang sedari tadi sibuk mengunyah, tiba-tiba bergeming sejenak lalu menatap Katrina. "Eh tunggu, kok dari tadi lo kepoin dia?"

"Hah? ke..kepo?" Jawab Katrina gagap.

"Ah, jangan-jangan.....lo suka ya?" Ucap Marsha seraya menyolek lengan Katrina genit.

"Apaan Lo!? gw cuma nanya kali Sha!" Bela Katrina.

Marsha,Ashel dan Indah tertawa terbahak-bahak saat melihat sikap Katrina yang mendadak salah tingkah. Tawa mereka itu sempat mendapat perhatian dari beberapa pasang mata yang juga berada disekitar mereka. Termasuk si kucing kalem yang barusan mereka bahas itu.

Adel menoleh memandangi mereka satu persatu dan beralih menatap ke arah Marsha. Dia tersenyum simpul. "anak itu emang ga pernah berubah!" gumamnya.

cat and chocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang