Bab 4

4.5K 378 6
                                    

sampai malam Adel tengah asik membicarakan hal - hal yang sebenarnya kurang penting untuk masa depannya. pembahasan mereka setiap kali bertemu itu cuman 2 topik.Kalau gak orang random yang mereka temui ya masalah kejomloan Adel yang gak pernah usai.

Mereka tertawa terbahak-bahak sementara Adel menatap mereka malas.

"gak ngaruh" begitulah pertahanan Adel. tidak mudah dirubuhkan meski sering dihina atau dikucilkan dalam benaknya itu bukanlah satu masalah yang akan mengancam kehidupannya. "yang penting dihidup gw masih ada COKLAT, gw gak bakalan mati ketiban JOMBLO"

pertandingan adu mulut selalu diakhiri dengan skor satu sama. kegigihan Adel memang tidak bisa diremehkan begitu saj. "Pacar aja dipamerin. tcuuiihh~~~" sindir Adel.

"sekalian aja lo Nikah sama COKLAT!" Lulu masih tidak mau kalah untuk memancing manusia setengah iblis itu.

"Eh lo bego ya! gw sama coklat emang udah tergolong Nikah. Gw makan ama coklat, mandi, ngegame, baca novel, ampe mau tidur aja gw tetap ama coklat" Yah jangan heran. Sekali lagi Adel manusia langka yang sementara hidup diabad ini.

"ini ya, keluar aja gw bawa COKLAT! Adel mengeluarkan makanan keramat itu dari dalam tasnya sambil cengar-cengir.

"Guys BUBAR yuk!!" Olla tak kuasa mendengar ceramah Adel

Adel tertawa renyah.

"Ya ini, kalo kelamaan terus sama lo bisa-bisa gw komplikasi beneran Del" Oniel kembali mengeluh meminta Adel untuk mengganti topik pembahasan.

sementara mereka beradu mulut.


*Dering telepon*


Adel sekilas melihat nama panggilan dibalik layar yang tertera Maeng <3 Memanggil.....

"Ya" Ucap Adel menyapa suara panggilan dari seberang sana.

"Lo dimana ? Gw dirumah lo" sahut Marsha.

"di rumah gw, ngapain ?" jawab Adel yang sedikit histeris. "Kok gak chat dulu kalo mo kerumah ?"

"udah gak usah banyak nanya! cepetan pulang, gw tunggu!"

"T...ttapi Sha, gw" dengan sangat tidak terhormat Marsha mematikan panggilannya tanpa menyelesaikan ucapan Adel.

"Siapa tuh, sampai dinamain Maeng <3 gitu?" tanya Flora dengan tatapan tajam.

"Biasa...BAGIAN KEDUA DARI HIDUP GW SETELAH COKLAT nyuruh gw pulang" jawab Adel

dengan kepedean yang maksimal. "Gw cabut ya...bye" Adel segera beranjak dari tempat duduknya dan langsung berlari maraton.

Olla dan yang lain membeo. Hal ini juga sudah yang kesekian kalinya Adel lakukan seusai menerima telpon dari Maeng itu.

"Tu anak emang udah cinta mati sama Marsha tapi sok-sok gak mau ngaku" ujar Flora.

Ya. Mereka sudah menduga siapa lagi yang bisa membuat Adel berlari maraton seperti itu Hanya MARSHA SEORANG!

cat and chocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang