Bab 12

3.9K 363 11
                                        

Adel melihat pemandangan yang sunyi dipagi itu. Tidak ada sosok Marsha didalam kamarnya. Aroma parfume Marsha yang bergitu menyengat dan memabukkan sempat membuat Adel tersenyum.

Apalagi ditambah dengan keadaan kamar yang sudah rapih dan bersih membuat Adel tersenyum hangat lagi.

Sementara Marsha tak seperti biasanya datang ke kampus disaat kelas mata kuliah masih berselang satu jam lagi.

"Tumben lo dateng jam segini ?" Tanya Ashel.

"Loh, kalian berdua kenapa disini ?"

Marsha balas bertanya saat melihat ketiga temannya yang tengah asik bersantai dikantin.

"Bukannya sekarang kalian ada kelas Budgeting ?"

"Si Sempurna gak masuk!" jawab Katrina.

"sedih gw gak ketemu My Cici"

Marsha menatapnya penuh jijik. Ya, temannya yang satu ini sangat tergila-gila dengan yang namanya Shani. Salah satu dosen muda yang juga banyak diidam-idamkan para mahasiswa dikampus.

"Alay Lo!" Marsha menapis kepala Katrina. Katrina memasang wajah cemberut dengan sorot mata kelam.

Dari dulu, Marsha memang selalu mengusiknya karena terlalu mengidam-idamkan dosen muda itu.
Tak lama kemudian Marsha mulai mengalihkan pembicaraan lain.

"Eh Kak Indah, gw mau pinjem flashdisk yang waktu itu dong!" bisik Marsha.

"Flashdisk ?" Indah memberi jeda. "Buat apaan ?"

"Masih ada film ex....exnya gak ?" bisik Marsha serius.

"Lo mau nonton gituan Sha ? Katanya gak suka ?" Tanggap Ashel histeris.

Marsha menutup mulut Ashel dengan tangannya sambil menengok ke beberapa pasang mata yang saat itu sedang melirik kearah mereka dengan sorot wajah mencurigakan.

"Kenapa gak sekalian aja lo bikin pengungumam ditengah lapangan !?" Bisik Marsha lagi.

"Lo sih, ngapain coba nanya-nanya film ex...ex itu!"

"Gw mau ngadain bantuan peduli sesama!" Jawab Marsha santai.

Mulai gak waras lagi si Marsha. Emang ada ya bantuan peduli sesama pake film exx exx gitu ?! Pikiran Marsha memang terkadang agak sedikit blak-blakan. Suka gak jelas!

"Peduli sesama ?" Indah berpikir sejenak.

"Lo mau ngajak ee....ee bareng gitu ?"

"Ya astaga!" Marsha menarik nafas berat.

"Otak lo ya kayaknya perlu direbus deh, biar mateng isinya! Mikirnya jorok mulu, heran gw!"

"Maksud lo apaan sih Sha ? gak ngerti gw dari tadi" Kali ini Ashel mengambil alih.

"Jadi gini guys, sebenarnya gw mau coba mancing Adel" jawab Marsha jujur.

"Ma..mancing Adel ?" Tanya Katrina gagap.

"Iya. Habisnya dia gak ada rasa ketertarikan gitu ama cowok, makanya gw mau cobamancing dia.

Yah, siapa tau dia ada rangsangan gitu, terus jadi ada niat deh buat pacaran" Marsha berhenti sejenak.
"Gw jadi prihatin gitu soalnya kalo liat dia terus-terusan jomblo"

Indah, Ashel dan Katrina terdiam.

"Kak Indah, kayaknya ni anak perlu dibawa ke dokter saraf deh!" ucap Katrina serius.


**


Sementara disisi lain,
Adel juga tengah sibuk melamun. Dia berpangku tangan sembari mengunyah coklat.

"Galau lo ? Kok suntuk gitu mukanya ?"

"Olla bantu gw dong"

"Bantu ?...Lagi ?" Sahut Olla lemas.

"Kok jadi gak enak gini perasaan gw ?"

Ya tentu saja Olla selalu merasa gak enak hati kalo dengar Adel mulai mengutarakan sesuatu perihal meminta bantuan.

"Beliin obat perangsang tidur dong" kata Adel jujur.

"O..obat Del ?" Tanya Oniel gagap seraya memelototi Adel dengan sorot mencurigakan.

"Tuh kan! Dugaan gw benar. Pasti lo mau buat yang aneh-aneh lagi" Sambung Flora.

"Ayolah, bantu gw please!!!" Bujuk Adel sekali lagi.

"Kemarin lo minta bawain Lakban, Lem, Gembok, Gunting, Jarum, terus sekarang minta beliin obat perangsang tidur! Mau lo apa sih Del ?"
Olla hampir kehabisan nafas mengutarakan kekonyolan Adel selama ini.

"Ada lagi, Palu ama Gergaji juga...Lo lupa ?" Sambung Oniel yang ternyata masih mengingat bantuan paling mengharukan yang belum lama ini dia lakukan untuk Adel.

"Del, lo benar-benar gak waras lagi tau gak!" Lulu memberi jeda.

"Buat apa coba lo..."

"GW MAU PERKOSA ORANG!!!" Adel langsung menyergah ucapan Lulu dengan nafas memburu.

"Gw cuman minta bantuan aja pake ungkat-ungkit yang udah lewat, heran gw!" Bantah Adel.

"Jadi lo serius minta gw beliin obat itu ? Olla kembali memastikan.

"YA KALO GAK SERIUS NGAPAIN GW NGOMONG!" Tenaga Adel mulai memudar.

Dia semakin lelah menghadapi ke empat temannya yang sedari tadi masih kurang peka dengan maksudnya.

cat and chocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang