"Pagi guys" Adel menyapa sahabatnya dikampus seraya memasang wajah berseri-seri. Kesehatan Adel hari ini tampaknya maksimal.
"Tumben senyam-senyum!" sindir Flora
"Iya nih. Kayaknya udah jadian sama Maeng deh" sambung Lulu.
"jadian..jadian pala lo?!"
"Lah trus apa lagi yang buat wajah lo ampe berseri-seri gitu ?"
"ADA DEHHH! Pamer Adel.
Beginilah si Adel. Gengsi udah over, terus sok-sok nutupin kebahagiaannya karena semalam tidur bareng Marsha.
Sekarang Adel berpangku tangan dan mulai mengingat-ngingat posisi tidur semalam. Ya, Marsha memeluk erat pinggang Adel sewaktu dia tertidur pulas. Memang Adel hampir kehabisan nafas saat menahan gejolak dalam dadanya, tapi dia tetap berusaha tenang agar Marsha merasa nyaman tidur dalam dekapannya.
"WOI" suara fals Oniel membuyarkan lamunan indah Adel.
Adel tersentak lalu memelototi temannya itu dengan sorotan kilat.
"Hah, ganggu lo!"
"Ngapain sih pagi-pagi udah mngelamun ? gak bisa move on dari moment semalam ya ? Olla terkekeh.
"Sok tau lo!" Adel kembali menyuguhkan senyum hangatnya saat melihat kehadiran Maeng dari kejauhan.
**
Marsha bersama gengnya juga sedang asik bergurau ria sambil melangkah ke arah kantin. Marsha tak menyadari ada sosok Adel disana.
"Hai ?" sapa seorang gadis yang tiba-tiba saja manghalau langkah Marsha.
"ya ?" Marsha meneliti wajah gadis itu. Wajahnya tak asing, tapi Marsha tak mengenalinya.
"Gw Zee!!" gadis itu memberi jeda. "Boleh gak gw ngomong sama lo ?" tawar gadis itu.
"Hah ?" tatapan Marsha datar. Sementara, Ashel, Indah dan Katrina menatap heran gadis itu.
"Boleh gak ?" Bentar aja...yah!?" tawar gadis itu lagi.
"Hmm!" Marsha bergumam seraya mengangkat setengah alisnya mengiyakan ajakan gadis itu.
~~
Marsha duduk berhadapan dengan gadis yang bernama Zee itu sementara Indah, Ashel dan Katrina duduk membelakangi Marsha.
"Sha, mau gak jadi pacar gw ?" Tanpa basa-basi gadis itu langsung to the point. Marsha membeo.
"Hah ?"
"Iya Sha, gw udah lama suka sama lo tapi selama ini gw tahan karena belum berani buat deketin lo" Kata Zee
Mendengar ucapan gadis itu, Marsha mulai menunjukkan senyum hangatnya.Entahlah, bagi penglihatan Zee dia tidak dapat menebak arti senyuman Marsha dikala itu.
"jadi lo beneran pengen gw jadi pacar lo ?" Marsha kembali memastikan ucapan Zee
"Iya Sha, beneran!"
"Yaudah...tunggu bentar ya, gw mau konfirmasi dulu!" sahut Marsha yang kemudian mengambil hpnya.
Chat.....
*Lo dimana ?*
Adel yang sibuk memelototi sosok gadis yang tengah berbicara serius dengan Marsha tampak kaget saat melihat ada notifikasi WA dibalik layar hpnya.
*Kenapa ?* Balas Adel.
*Del, depan gw ada yang mau nembak gw jadi pacarnya. TERIMA APA KAGAK ?*
Jadi selama ini, Marsha menganggap Adel sebagai tempat dia meminta konfirmasi perihal apa saja yang menyangkut kehidupannya. Bahkan untuk memulai suatu hubungan dengan siapapun, Marsha selalu meminta tanggapan Adel.
"Brengsekk. Sudah kuduga! Batin Adel sembari menggertakkan rahangnya.
*KAGAAAAKKKKKK* Balas Adel.
Marsha yang membaca balasan Adel sempat terkekeh pelan lalu kembali menatap sosok gadis yang ada didepannya itu dengan tatapan penuh haru.
"Hmm, sorry ya. Gw gak diijinin" Ucap Marsha seraya memasang ekspresi kasihan.
"G...gak diijinin ama siapa Sha ? Nyokap lo ?"
"Bukan nyokap"
"lah terus siapa ?"
"KEKASIH GW"
Marsha langsung beranjak meninggalkan Zee yang sudah dalam keadaan shock berat.
Sementara dari kejauhan, Adel kembali tersenyum. Dari tatapannya tersirat sumpah serapahnya.
"MAMPUS LO!"
"Flo! Sumpah, hari ini kok gw merinding banget ya liatin ni anak"
"Iya nih, kayak kerasukan setan gila"
Kali ini Adel tak terima mendengar sindiran dari kedua temannya itu. Dia beralih menatap kedua temannya itu bergantian dengan sorot mata memangsa.
Adel memukul meja dengan gumpalan tangannya membuat kedua insan itu tersentak kaget.
"Flora, kabur yokkk!" Bisik Lulu.
"Untung aja tu anak nolak! Kalo gak......LO BERDUA GW TELAN!" Ancam Adel.
Tampaknya Adel masih menyimpan rasa gemasnya saat mengetahui ada gadis lain yang berusaha merampas Maeng miliknya.
"OH......Jadi dari tadi lo merhatiin Maeng lo ?" Sahut Olla dan Oniel serentak.
"Udah diam. Banyak bacot! Ngomong lagi, GW TELAN KALIAN BEREMPAT" Bentak Adel lagi.
Olla dan Oniel tertawa renyah. Merskipun Adel tidak menceritakan hubungannya dengan Marsha secara detail, tapi itu sudah cukup menilai dengan jelas perilaku Adel yang menganggap Marsha istimewa dalam hidupnya.
"Eh, sebenarnya lo anggap Marsha itu apanya lo sih ?" Sekarang Lulu beralih ke pertanyaan serius.
"Udah gw bilang, dia itu Maeng gw!"
"Berarti lo emang cinta ama dia Del" Kata Flora
"Gak lah. Beda kali CINTA ama MAENG" Bantah Adel lagi.
"Lah, emang arti MAENG itu apaan ?" Sambung Olla.
Kali ini keempat temannya kembali mewawancarai Adel, sementara Adel tengah sibuk mengunyah Coklat seperti kebiasaannya.
"MAENG ARTINYA MINE, SAMA DENGAN SEGALANYA LAH"
"Berarti lo anggap Marsha segalanya dihidup lo ?" Tanya kedua sahabatnya itu serentak.
"IYALAH" Jawab Adel santai.
"SAMA AJA kali sama CINTA....BEGO LO"
"Gak....Beda pokoknya, TITIK!"
"Apa bedanya coba ? Bantah Oniel.
"YA KALO CINTA BISA NGILANG. LAH KALO MAENG, UDAH PASTI GAK BAKALAN NGILANG ATAU JAUH DARI HIDUP GW......SELAMANYA......"
(*Uwu...uwuu* ......Si Adel Mah sosweet juga ya ?!)
Semua sahabatnya lagi-lagi menghela nafas berat. Entahlah, mereka semua tidak mengerti dengan jalan pikir Adel. Dari dulu, pikirannya suka gak jelas.
"Serah Lo deh!"

KAMU SEDANG MEMBACA
cat and chocolate
RomanceHanya fiksi dan tidak untuk dibawa ke dunia nyata, terimakasih. Tolong bijak dalam membaca