Q0

4.1K 404 11
                                        

Pagi yang cerah.

Olla, Oniel dan para kekasihnya tengah sibuk bergurau ria. Selang beberapa menit menunggu, akhirnya datanglah seseorang yang selalu dan selalu ditunggu-tunggu. Siapa lagi dia kalau bukan Si kucing.

Tapi tunggu, dari luar jendela Oniel dan Olla merasakan ada aura keanehan yang sementara menelusup masuk kerongga kulit mereka. Aura itu bagaikan angin dingin yang berhembus dari kutup utara.

Olla Oniel bersuara datar. "Itu boss terkutuk ?"

"Hem" Oniel sedikit tersedak. Tumben banget tu anak keliahatan waras dan fresh hari ini...Jangan-jangan!" Oniel dan Olla saling menatap serius seolah sedang menyamakan prediksi batin mereka. Ya. Itu Adel.

Dia sedang berjalan kearah kantin. Dan hal yang membuat mereka tercengang adalah style Adel Style yang selalu saja membuat mereka terpanah jika ada sesuatu yang berubah. Adel menghampiri mereka seraya memasang senyum sumringah.

"Oniel Kayaknya prediksi gw bener!"

"Gw juga mikirnya gitu"

Mereka pura-pura tidak menyadari adanya kehadiran Adel disaat itu.

"Akhirnya" Olla menarik nafas dalam "Legah gw!"

"Iya gw juga. Oniel memberi jeda seraya menatap langit-langit "LEGAH" dia menaikan volume nadanya.

Sementara Jessi dan Gita tampak mulai menahan tawa.

"Woiii" Adel bersuara bermaksud agar kedua temannya itu menyadari kehadirannya. Namun suara ini tampaknya belum cukup untuk menyadarkan kepura-puraan yang tengah ditunjukan oleh kedua temannya itu.

"Kemarin-kemarin hitam, terus merah maroon, terus kuning, terus ungu, sekarang Ijo!" Olla berhenti sejenak. "Lo tau gak arti ijo!"

"Apaan tuh?"

"Green..."

Ampun deh. Ijo sama green sama aja kali.

Olla mulai bernyanyi merdu dengan nada sopran "Hijauuuu hijauuuu..hijauuwo..uwo..uwo"

"Yo..yo, green..yeah...ini greeheart, skeskebitbutchhna... Oniel membalas dengan nada rapper.

*Bukkk* Objek yang didepan mereka tersinggung, Dia memutar bola matanya lalu menyoroti kedua insan itu dengan sorot kilat.

"Lo berdua ngehina gw ?"

"Eh. Elo" Olla pura-pura menyadari kehadiran Adel sekarang.

"Cie yang udah ijo...Bibit perasaannya tumbuh subur ya?" Cibir Oniel seraya menunjuk-nunjuk baju Adel. Oh. Jadi yang sedari tadi mereka perbincangkan itu soal warna baju Adel.

"Bibit bibit, bibir Lo monyong!"

"Lah, yang lalu kan ungu pertanda kesendirian tak kunjung berakhir. Sekarang statusnya udah lampu ijo, berarti udah dong "Sambung Olla" Cup cup dia menyatukan kedua jari telunjuknya.

"Lo juga cap cup cap cup, gak jelas!"

"Alah.....Udah jujur aja gak usah gengsi mulu. Lo tau kan sahabat terbaikmu ini. Kita bisa jagain rahasia Lo serapat dan sedalam mungkin Olla membujuk.

"Lo berdua gak bosen-bosennya ya jadi orang alay" Adel menggaruk kepalanya sekilas. Chik. Git dari pada pacaran sama otak alay, mending pacaran sama orang yang berhikmat. Kayak gw!"

Jessi dan Gita geleng-geleng sembari tertawa kecil. "Woi. Jangan ambil milik orang!" Nada suara Olla melengking tinggi.

"Dasar gak laku!" Cibir Oniel.

"Hah? GAK LAKU?" Adel tertawa sombong "Jijik gw denger kata itu.

"Wah, ini nih. Kalo udah ngomong jijik kayak gini berarti emang udah gak jomblo lagi" Oniel menebak.

"Sok tau Lo. Udah ah, rusak hari gw liat kealayan Lo berduar" Adel menghela nafas berat.

"Mending gw cabut" Eitsss, baru saja Adel berbalik arah hendak pergi. tiba-tiba saja matanya bertemu dengan manik coklat yang berdiri tak jauh darinya. Mereka berhadapan. Mata kedua insan itu menyaru. Saling menatap dalam layaknya sudah lama tidak bertemu dan saling merindukan. Dari tatapan Marsha, dia kembali mengingat kata-kata semalam.

"Syarat apaan ?"

Adel berbisik "PACARAN YUK"

Tidak hanya Marsha. Adel juga tampak sedang mengingat kembali kata-kata yang dia dengar dari mulut Marsha.

"Gimana ? "

"Pacaran ?" Marsha tertawa kecil.

"Mmm. Sebenarnya gw jijik sih. Sangat-sangat jijik tapi, karena ada orang yang nekat dan bersedia memberi RASA, yah..kayaknya gw gak bisa nolak deh!" Marsha berpikir sejenak.

"OKE. GW MAU!!!"

Setelah kata-kata itu terlintas dibenak keduanya, Marsha dan Adel saling melayangkan senyum hangat.




"Eh, Pacar gw!" Batin Adel.

"Eh, Pacar jijik gw!" Batin Marsha.














Jangan marah" lagi ya, nih udah gak gantung tapi gak tau kalo nanti (:

cat and chocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang