Adel tersenyum lebar.
Entah mengapa dia begitu senang melihat wajah Marsha yang tampak kusut.
Marsha yang nyaris pergi kembali berbalik lalu menatap Adel dengan sorot tajam."Eh lo!"
"Kenapa ?" memberi jeda "Mau pulang ?"
"Balikin gak flashdisk gw!"
"Balikin apaan, orang gw gak ngambil" sahut Adel pura-pura.
"Kalo bukan lo yang ambil terus siapa ? setan gitu ?" Marsha mulai merasa kesal.
"Ya kali aja" Adel terkekeh.
"ishhhh" Ucap Marsha lalu kembali membuang muka.
Adel mengukir senyum kecil sambil mengingat kembali kekonyolan yang dia lakukan beberapa menit lalu. saat Marsha sedang berada dalam kamar mandi, Adel yang super kepo dan licik itu sempat melihat isi flashdisk nya.
Adel melihat semuanya dengan jelas. Nafasnya ngos-ngosan. Dia tak menyangkan Marsha mengoleksi berbagai video dan film keramat.
Sungguh berdosa memang.Tak butuh waktu lama, Adel segera bertindak. Kali ini otaknya berfungsi. Tentulah Adel menduga itu adalah sebuah bahan jebakan untuknya dan dengan sengaja, Adel langsung membuang flashdisk milih Marsha itu kedalam toilet.
"lo kira segampang itu jatuhin image gw!" Batin Adel.
Marsha tak jadi keluar. Dia menjatuhkan dirinya diatas ranjang lalu menenggelamkan wajahnya dibawah bantal guling.
"Kenapa lo, kok ngambek gitu!"
"Berisik lo"
"Udah lah gak usah ngambek" Rayu Adel.
Kali ini Marsha tak menggubrisnya. Dia hanya mendengar langkah Adel yang sepertinya sedang mendekat kearahnya.
"Dari pada ngambek, mending minum kopi anget. Gw jamin bisa ngilangin rasa penat lo" Bujuk Adel lembut.
"Gak usah"
"Elo tuh ya, kalo gw jahat protes! Lah sekarang, giliran gw baik malah gak mau"
Adel berpura-pura lagi sekarang. Dasar licik!"Lo pikir gw gak tau! lo pasti taruh obat anehkan ? biar gw diare atau gak mual-mual gitu" Tebakan Marsha hampir benar.
Hebat juga instingnya!"Diare mah gak, lah kalo MUAL-MUAL HAMIL sih..............mungkin iya"
Batin Adel seraya mengukir senyum kecil.Oh, jadi ceritanya Adel emang berniat buat perkosa si Marsha kali ini ya! Maniak juga si Adel.
"Ya udah kalo lo gak mau, gw buang ya!" Adel pura-pura berhenti menawarinya.
satu..
dua..
ti...Adel menghitung dalam hati.
Marsha terbius rayuan Adel. Dia menggeser bantal guling di wajahnya lalu merampas cangkir kopi itu dari tangan Adel. Marsha meminum kopi itu seperti meminum air mineral.
Adel menelan ludah. Dia tak menyangka Marsha benar-benra meminum kopi yang berisi obat perangsang,"Mampus gw" Adel menghela nafas berat.
"Ni anak maunya lagi diperkosa" Protes Adel dalam hati.
Marsha menyeka mulutnya lalu menatap Adel dengan sorot kelam.
"Puas lo"
Adel melihat bibir tipis Marsha yang sangat merah merona."Kok gw yang ngerasa terangsang ya!" Batin Adel.
**
30 menit berlalu. Adel menunggu reaksi Marsha tapi belum ada tanda-tanda sedikitpun. Adel mulai gelisah.
"itu obat perangsang atau obat penenang sih" Gumam Adel.
Selang beberapa menit. Adel yang tengah sibuk mengalihkan kegelisahannya tiba-tiba saja merasa ada angin horor yang bertiup menapis kulitnya.
Bulu kuduknya berdiri. Dia melihat samar-samar ada sepasang kaki yang sedang berdiri dihadapannya.
Dia kemudian menggeser handphonenya hendak memastikan wajah si pemilik kaki itu. Adel kembali menelan ludah.
"Lo ?" Adel gagap saat melihat sosok Marsha yang sedang berdiri dihadapannya. Marsha bukannya menjawab pertanyaan Adel tapi malah menjatuhkan dirinya diatas badan Adel.
"Sha ?"
"Del gw......." Nada bicara Marsha terdengar serak.
"Eh, lo kenapa ?" Adel mendadak khawatir melihat raut wajah Marsha yang tampak pucat dan suhu badannya yang terasa dingin.
"Gw pengen......"
"Pe...pe...pengen ?" Tanya Adel yang mulai rada-rada histeris.

KAMU SEDANG MEMBACA
cat and chocolate
RomanceHanya fiksi dan tidak untuk dibawa ke dunia nyata, terimakasih. Tolong bijak dalam membaca