Bab 27

3.2K 294 10
                                    

Marsha melewati koridor sembari melirik keadaan sekitar. Tidak ada sosok Adel disana.


"Kemana ya pacar jijik Gw?" Batinnya mencari-cari.


Marsha mengambil hp hendak menelpon Adel.


"Eh, ada bidadari ku!" Ungkap seorang gadis yang suaranya kedengaran berdiri di belakang Marsha.


Dari nada suaranya Marsha mengenali nya. Dia memutar bola matanya lalu menoleh menghadap Si pemilik suara itu. "Eh, ada mahkluk kotor" Marsha menyinggung nya dengan nada sombong.


Zee tertawa lalu memegang lengan Marsha. "Sayang kencan yuk ?"


"Kencan?" Marsha juga ikut tertawa. "Masih belum laku juga lo? Kasihan!" Sindir Marsha sembari melepas sentuhan tangan Zee. Kali ini ekspresi Zee berubah menjadi geram. Dia kembali menarik lengan Marsha paksa lalu berbisik. "Jangan sok jual mahal sayang...Gw bisa nyulik Lo kapan aja Gw mau"


Dari kejauhan seseorang melihatnya dengan sorot membunuh. Sekilas dia mengelus dagunya sambil berdecit. Tak menunggu waktu lagi dia melangkah mendekati kedua insan itu.


"Udah bosan jadi playgirl, terus sekarang mau beralih profesi jadi penculik ?" Marsha terkekeh. "Boleh juga. Cocok sama tampang Lo" Bukannya takut, Marsha malah mengejek gadis itu.


Emosi Zee kian memuncak. Dia makin meremas lengan Marsha. "Suka banget Gw liat cewek jutek... makin terangsang Gw pengeng nidurin Lo!" Bisik Zee.


Baru saja Marsha hendak mendorong gadis itu, tiba-tiba saja seseorang memukul kepala Zee dari belakang dengan buku. "Akhhh" Zee meringis kesakitan.


"Belum puas ya ganggu in dia ?" Ujar wanita itu sopan.


Marsha tertegun. Ternyata sosok yang sedari tadi memperhatikan mereka, itu adalah Shani Si dosen muda.


"Sakit buk!" Ungkap Zee.


"Ini peringatan terakhir, Shani memberi jeda. "Kalo kamu masih niat gangguin orang lagi. Saya pastikan kamu bakal jadi mahasiswa abadi di matakuliah saya... Mau ?"


"Ampun buk...ampun!" Zee memohon.


Kelakuan sama tampangnya aja yang sok. Dalamnya sih penakut. Zee memang sudah sering mengganggu hampir setiap gadis di kampus. Niatnya cuma satu. Pacarin satu sampe dua hari terus ditinggalin. Begitulah sosok gadis yang bernama lengkap Azizi Asadel. Selalu memanfaatkan kecantikannya dan kekuasaannya untuk melakukan apa yang dia mau.


"Pergi" Usir Shani.


Zee sempat meringis. Dia menatap Marsha sekilas lalu beralih menatap Sang dosen dengan senyum hangat.



Disisi lain,

Flora dan Lulu tak sengaja memergoki ketiga insan itu. Mereka memelototi nya dengan sorot penasaran. Memang sih mereka terlihat bagaikan cinta segitiga yang sedang memperebutkan satu hati.

cat and chocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang