Adel menyetir mengikuti arah mobil Shani.
Yospan dan Mona berada didalam mobil milik dosen muda itu. Shani mengantar mereka pulang.
"Sayang! Gak usah mikir yang aneh-aneh ya. Ci Shani cuma rekan kerja bokap Gw, lagian Gw gak ada rasa suka kok sama Dia." Ujar Marsha hati-hati.
"Sha, kayaknya kita putus aja deh!" Sahut Adel datar.
Putus ? Adel ngomong putus ? Kok bisa ?
"Pu..putus ?"
"Hm" Adel bergumam.
"Lo kenapa? Kok minta putus sih ?"
Adel bungkam. Dia berusaha mengontrol dirinya dan tetap fokus menyetir. Yah, meskipun hatinya mulai terasa sesak.
"Oy ?"
Adel diam.
"Del ?"
Adel tak menjawab.
"Del. Gw udah bilang gak usah mikirin kedekatan Bokap Gw ama Ci Shani. Marsha berhenti sejenak.
"Kalo Lo minta putus cuma karena itu, Lo salah Del!"
"Bukan itu alasannya!" Kali ini Adel menatap Marsha sekilas.
"Lah kalo bukan soal itu, terus kenapa Lo tiba-tiba mutusin Gw ?"
"Udah. Lo gak perlu tau!"
"Kenapa Gw gak perlu tau ?"
Adel bungkam lagi.
"Jawab Gw ?
Adel diam.
"Del ?"
"Adel!" Bentak Marsha.
Adel tetap bungkam. Dia tidak menggubris pertanyaan Marsha. Ada apa dengannya ? Kenapa bisa Adel tiba-tiba bersikap aneh kayak gitu ?
"Kalo Lo gak mau ngasih tau alasannya, Gw gak maksa! Lo beneran mau kita putus ? OK GW IYAIN. KITA PUTUS!" Marsha mengiyakan.
Apapaan ini. Kenapa juga Si Marsha ikut-ikutan gak jelas seperti ini. Baru aja dua hari jadian. Sekarang udah minta putus. Parah memang!
Meskipun sudah mendengar ucapan Marsha, Adel tetap bungkam seolah-olah ucapan Marsha tidak berpengaruh baginya.
Sesampainya dirumah Marsha, Adel pamit pergi.
"Kita putus!" Teriak Marsha diluar gerbang.
"Hm" Adel balas bergumam. Tak puas karena hanya dibalas dengan bergumam, Marsha berlari mengejar Adel, lalu menarik lengan Adel. "Kita putus" Marsha kembali memastikan.
Entahlah. Dari nada bicara Marsha, Dia seolah sedang memastikan status hubungan mereka yang dipikirnya Adel mungkin hanya bercanda atau tidak benar-benar melakukannya.
"Hm" Sahut Adel mengiyakan "Udah, Gw mau pulang!"
"ADDEEELLLL" Bentak Marsha.
Adel yang hendak masuk kedalam mobil kemball berbalik menatap raut wajah Marsha. Batin Adel mengatakan pastilah Marsha bakal mempersoalkan sikapnya yang tiba-tiba saja memutuskan hubungan mereka. Tapi sayang sekali, dugaan Adel Salah.

KAMU SEDANG MEMBACA
cat and chocolate
RomansaHanya fiksi dan tidak untuk dibawa ke dunia nyata, terimakasih. Tolong bijak dalam membaca