Adel duduk diatas ranjang sambil menyilangkan kaki. Bersandar dibantal dan asik mengunyah coklat kesukaannya. Seperti kebiasaannya, dia tak pernah absen dari yang namanya main game.
Sementara didepan cermin Marsha tengah sibuk mengoleksi cream pelembab diwajahnya. Gerakan jemarinya itu sempat menarik perhatian Adel.
Setelah selesai mengolesi cream pelembab, Marsha beranjak lalu berbaring disamping Adel.
"Del ?"
"Hmm ?"
"Gw mau nanya boleh gak ?" Tanya Marsha sambil berbaring menyamping menghadap Adel. Dari nada bicaranya seolah dia penasaran tentang sesuatu. Tapi meskipun begitu, Adel seolah tetap bersikap acuh dan sibuk bermain game tanpa menoleh kearah Marsha.
"Nanya apa ?"
"Lo punya perasaan suka gak ama seseorang ?"
Adel membulatkan mata lalu menatap Marsha heran "Yaelah, ni anak mancing gw lagi!" Batin Adel.
"Gak ada!" Jawab Adel singkat.
"Sama sekali gak ada ?" Tanya Marsha lagi dengan nada tinggi.
"Gak ada Sha!" Adel berekspresi penuh meyakinkan seolah ucapannya itu serius.
"Kalo ketertarikan gitu ? gak ada juga ?"
"GAK.....ADA MARSHA LENATHEA! Adel lebih mengumandangkan nada suara yang lebih meyakinkan lagi.
"Kenapa bisa gitu Del ?"
"Ya gw gak taulah! Emang udah gini mo gimana lagi ?"
"Wah parah lo!" Marsha menghela nafas berat lalu berpikir sejenak.
Dari gelagatnya, dia seperti memikirkan sebuah solusi perihal mendorong Adel agar dia punya rasa ketertarikan pada seseorang.
"Yaudah. Gw bakal bantu lo Del"
"Bantu gw ? Maksudnya ?"
"Ya bantu lo biar ada ketertarikan gitu!" Marsha memberi saran.
"Ngapain! Gak penting banget kali Sha"
"Gak, pokoknya gw bakal bantu lo. Emang lo mau dibully terus karena jomblo ?"
"Biarin. Gak peduli gw!"
Marsha terus bernegosiasi untuk membantu Adel agar dia bisa memunculkan rasa ketertarikannya pada seseorang. Sementara Adel dengan pendiriannya yang kukuh itu tetap membantah setiap perkataan yang Marsha utarakan padanya.
"Pokoknya gw bakal bantu" Kata Marsha lagi yang kemudian mulai menyibukan diri didepan layar hpnya.
"Tunggu ya, gw liat cowok-cowok keren dikampus kita, ntar gw kenalin ke lo"
"Gak usah, Gw gak butuh!" Bantah Adel.
"Hmm.....yang ini cakep.....yang ini juga lumayan.....aha, yang ini...." Marsha yang tengah sibuk memilah satu persatu dari beberapa cowok tampan dikampusnya itu segera mendapat sergahan kata-kata dari Adel.
"Eh, lo ngerti gak sih....GW BILANG GAK USAH YA GAK USAH!!!!" Bentak Adel kuat.
Marsha memelototi Adel tajam sembari menjepitkan bibirnya serapat mungkin. Dari ekspresinya, dia terlihat takut untuk mengeluarkan suara lagi.
"Sampe lo beneran nekat ngenalin gw ke cowok, GW BUNUH ITU ORANG!"
Adel segera menghentikan aktifitasnya itu dan langsung beranjak ke kursi sofa. Marsha yang masih dalam keadaan diam tak lagi berniat mengeluarkan suara sedikitpun.
Suasana hening.
Adel berbaring di sofa sambil sesekali memijat daerah pelipisnya. "Kenapa gw bentak Marsha ?!" Batin Adel.
"Ah bodo! Mau suka sama orang kek, gak kek, serah gw!!! gw nyaman kayak gini Sha, mau gw hidup sendiri aja gw gak peduli" Gumam Adel dalam hati.
Entahlah. Sulit untuk menyelami cara pikir Adel. Dalam hatinya dia sebenarnya memiliki perasaan yang sedari tadi dipertanyakan Marsha padanya. Hanya saja Adel masih belum bisa berterus terang dengan apa yang didalam hatinya. Dia tau, Marsha lah yang saat ini mengisi ruang dihatinya. Baginya untuk menyimpan perasaan itu sudah cukup, tak perlu Marsha atau siapapun tau.
"Sha, biarin gw seperti ini" Batin Adel.

KAMU SEDANG MEMBACA
cat and chocolate
RomanceHanya fiksi dan tidak untuk dibawa ke dunia nyata, terimakasih. Tolong bijak dalam membaca