4. Susah buat menghindar
-----------------------------------------------------------
"Jangan lupa untuk mengumpulkan tugasnya besok!"
"Siap Bu!"
Rena bersorak lega dalam hati karna pelajaran nya selesai.
Rena yang jelas sudah tamat masa SMA di masa hidupnya dulu tentu sudah tau banyak mengenai pelajaran sekolah.
Apa lagi pelajaran di sini sama persis dengan di dunianya dulu.
Waktunya istirahat, banyak di antara mereka yang bergegas pergi ke kantin, karna antriannya akan sangat panjang jika tidak cepat.
Rena juga salah satunya, tapi gadis itu terlebih dahulu merapikan buku belajarnya sebelum bergegas ke kantin.
Sejenak dia jadi penasaran, dia memikirkan apa yang akan terjadi di kantin nanti pada pemeran utama.
Setelah selesai, Rena menoleh ke samping pada Mila yang malah menelungkupkan kepalanya lagi.
"Ga kekantin?" Tanya Rena.
Tanpa mengangkat kepalanya, Mila menggeleng menjawab pertanyaan Rena.
"males, gue ngantuk" jawabnya.
Rena mengangguk faham.
"Mau nitip?"
"Ga usah" ucap Mila dengan suara rendah.
Dia agak jengkel pada Rena yang banyak tanya. Kalaupun dia lapar, dia bisa membeli sendiri, pikir Mila.
Rena menggidikan bahu acuh setelah melihat respon Mila, dia memutuskan untuk pergi kekantin sendirian.
Ya mau dengan siapa lagi? Rasanya Rena terlihat seperti tidak punya teman.
Rena berjalan sembari bersedekap dada, melihat sekitar sekolah yang sama sekali belum pernah dia liat semewah ini di dunianya dulu.
Tidak diragukan lagi jika spp di sini sangat mahal. Beruntung dia menjadi anak duda kaya yang menjadi donatur terbesar di sini, jadi dia tidak perlu repot-repot memikirkan nilai supaya mendapat beasiswa untuk tidak membayar spp dan untuk masuk universitas terbaik.
Rena berjalan sembari menarik senyum kecil saat ada beberapa orang yang menyapanya. Renaya memang sedikit di kenal, ingat sedikit saja.
Karna sebenarnya Renaya lah yang memberi batasan untuk semua orang.
Beberapa yang kenal dengannya pasti karna mereka tau jika Renaya adalah adik dari Elvin. Kalau bukan karna kakanya itu, mustahil orang akan so ramah padanya.
Rena berhenti saat selangkah memasuki kantin, dari sini pun dia dapat melihat antrian panjang yang tentunya akan lama baru selesai.
Gadis itu menghela nafas panjang, dia harus mengantri?
"Tau gini, gue bawa bekal aja tadi" ujar Rena berceletuk dengan wajah lesu.
Gadis itu memutar niatnya untuk kekantin, lebih memilih untuk pergi ke taman belakang sekolah dibanding ikut mengantri dengan para murid yang berdesakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renaya Sang Tokoh Figuran (On Going)
Fiksi RemajaTransmigrasi 3 Alur lambat. ----- Ini cerita tentang seorang gadis berusia 25 tahun bernama, Renaya Margaretha. Gadis yang hidup hanya bersama Ibunya tanpa tau siapa Ayahnya. Suatu ketika, lebih tepatnya saat Renaya gajihan. Gadis itu membeli sebu...