17. dihukum
warning!
___________________________________
Renaya sudah berada di kelasnya, Setelah sadar dari keterkejutannya, Sebisa mungkin Renaya bersikap santai pada Mila yang duduk di sampingnya.
Renaya lupa, Selain Manda ada Mila yang statusnya sama-sama Antagonis cerita ini. Bedanya, Manda mempunyai masalah asmara dengan bunga sedangkan Mila lebih ke arah kekeluargaannya.
"Bodoh banget gue!" Sedari tadi, Renaya terus merutuki kebodohannya yang melupakan hal itu.
Renaya menekuk wajahnya sepanjang pembelajaran berjalan. Dia menjadi kehilangan moodnya.
"Oke, jam pelajaran ibu sudah selesai. Untuk tugas minggu kemaren silahkan kumpulkan." Kata bu guru di kelas itu.
Renaya terkesiap, Apa dia melupakan tugas sejarahnya?
gadis itu menoleh pada Mila yang membuka bukunya dan sudah bangun dari duduk. "Mil, Ada tugas? kapan, kok gue ga tau?" Renaya jadi panik saat meliat para temannya sudah bangun dan mengumpulkan tugas mereka.
Mila menolehkan pandangannya pada Renaya. "Bolos mulu sih, ga tau kan kalo ada tugas!"
Renaya meringis. "Kok lo ga ngasih tau sih!" Dia mendelik tajam pada Mila, Sedangkan Mila hanya mengangkat bahunya acuh.
"udah gue kasih tau lewat chat, lonya aja yang gak baca chat gue." Jawabnya santai, lalu dia berjalan maju mengumpulkan tugasnya.
Renaya merosotkan bahunya lemah. "Tau begini, mending gue bolos aja tadi." Gerutunya pelan.
Mila sudah kembali duduk di samping Renaya, dia menyibukan diri memainkan ponselnya tanpa menghiraukan Renaya yang sudah uring-uringan.
"Kurang 2 orang lagi, siapa yang belum mengumpulkan tugas angkat tangan!"
Dengan terpaksa Renaya mengangkat tangannya, sepertinya dia akan mendapat hukuman setelah ini.
Guru sejarah itu menekuk alisnya tajam, dia menatap galak pada dua anak murid yang mengangkat tangannya bersama.
"Kalian, kenapa tidak mengerjakan tugas? Padahal waktunya sudah lewat minggu lalu!?"
Renaya menarik tangannya,dia menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba gatal. Dengan cengengesan Renaya menjawab.
"Kelupaan bu." katanya.
Guru sejarah itu melotot marah. "Bagaimana bisa kelupaan coba?!"
"Maaf bu" ujarnya tidak enak.
Guru sejarah menghela nafas panjang, lalu pandangannya lanjut pada siswa di belakang Renaya.
"Rega, Kenapa tidak mengumpulkan tugas?!" Tanya guru itu lagi.
Rega melirik sekilas pada punggung Renaya sebelum menjawab.
"Ketinggalan, Bu" Alibinya.
Guru sejarah itu menyipitkan matanya menatap selidik Rega dengan Renaya bergantian. "Tidak biasanya kamu beralasan begitu."
"Kalian berdua, Bersihkan lapangan sekolah sekarang juga!" Kata guru itu saat sudah menemukan hukuman yang tepat.
Renaya menatap protes pada ibu guru galak itu, baru ingin membuka mulut untuk berbicara, Renaya harus menutupnya kembali.
"Tidak ada tapi-tapian! Masih untuk Ibu tidak memberi hukuman berat pada kalian" katanya.
Dengan lesu, Renaya bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kelas. Rega juga menyusul, dia menunduk sebentar menahan senyumnya lalu mendongak kembali dengan wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renaya Sang Tokoh Figuran (On Going)
Teen FictionTransmigrasi 3 Alur lambat. ----- Ini cerita tentang seorang gadis berusia 25 tahun bernama, Renaya Margaretha. Gadis yang hidup hanya bersama Ibunya tanpa tau siapa Ayahnya. Suatu ketika, lebih tepatnya saat Renaya gajihan. Gadis itu membeli sebu...