dua enam

3.1K 174 5
                                    

26. Rohingya

______________________________

Doni memasuki rumah temannya dengan sesekali bersiul, di tambah dengan senyum kemenangan yang tidak lepas dari wajahnya.

Rendy dan Elvin sampai di buat bergidik ngeri melihatnya. "Kenapa lo? menang lotre?" Tanya Rendy pada Doni.

Doni duduk di samping Arka. "Iya" katanya menjawab pertanyaan Rendy barusan.

Elvin dengan cepat mendekat pada Doni. "Dapet apa lo? mobil? rumah? hp? ducati? pulau?"

Arka menabok belakang kepala Elvin setelah mendengar rentetan pertanyaan Elvin. "ngawur."

Elvin mengelus kepalanya yang baru saja di tabok Arka, Bahkan tatapan sinis dia layangkan pada pemuda itu.

"Salah? Kan Doni titisan Rohingya." Kata Elvin enteng. Doni melotot garang pada Elvin.

"Elo tuh rohingya! udah jelek, dekil lagi!" Sarkas Doni pada Elvin lantaran kesal di ejek begitu, enak saja dia di samakan dengan rohingya.

Rendy tidak bisa menahan tawa lagi, dia terpingkal- pingkal menertawakan kedua temannya ini. menghibur sekali.

Arka bahkan terkekeh pelan mendengar lelucon yang di buat kedua temannya, apalagi pembahasan mereka membawa-bawa rohingya yang lagi viral.

"Lo seret kemana si Bunga, Don?" Tanya Elvin setelah tawa mereka mereda.

Doni tersenyum miring. "Ke perkumpulan rohingya." Jawabnya yang lagi-lagi membuat tawa mereka pecah.

berbeda dengan itu semua, di sebuah gedung terbengkalai ada satu perempuan terkulai lemas dengan tubuh terikat di satu kursi reot. Badannya penuh dengan lebam biru di tubuhnya, rambutnya juga sangat acak-acakan.

Perempuan itu tersadar dari pingsannya, Dia meringis merasa sakit di sekujut tubuhnya. "Sial! Harusnya gue ga mau di bawa cowo gila itu." Desisnya.

Dengan susah payah dia mencoba melepaskan ikatan di belakang tubuhnya, tapi nihil. tenaganya benar-benar terkuras habis.

"Ini semua gara-gara Renaya! awas aja lo Renaya... Lo bakal mati di tangan gue." Katanya dengan suara lirih, dia Bunga... Perempuan ini baru saja di siksa oleh Doni di gedung terbengkalai yang entah dimana letaknya.

Doni memang tidak pandang bulu jika itu menyangkut Renaya, dan Bunga kini menjadi korbannya.

Doni tersenyum miring sembari menatap lurus televisi di rumah Elvin, dia sangat puas saat berhasil memberikan hukuman pada perempuan yang selalu mencari masalah dengan Renaya.

"Gue harap lo ga mati di sana, Masih banyak hukuman yang belum gue kasih ke lo...Bunga." Doni bergumam pelan.

"Hah? lo ngomong apa barusan, Don?" Tanya Rendy menoleh pada Doni yang duduk di sampingnya.

Doni juga menoleh pada Rendy. "Dih? Gajelas lo, orang gue ga ngomong apa-apa." Kata Doni sewot.

Rendy yang merasa bodoh menyengir lebar. "Gue pikir lo ngomong." sahutnya lagi.

_____________________________________

Renaya terdiam berdiri melihat bangunan rumah yang menurutnya angker. Apa benar ini markas ombranegra? Seperti tidak terurus sekali.

"Masuk ga ya?" Renaya tiba-tiba menjadi bimbang. Dia takut kalau mereka tidak menerima Renaya karna sudah melupakan mereka.

Renaya bergerak gelisah. "Mereka ga ngusir gue kan nanti?"

Renaya Sang Tokoh Figuran (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang