tiga belas

6K 354 8
                                    

Intinya gini aja. vote and komen kalian berpengaruh banget buat update kelanjutan cerita.







Happy Reading🕊️








••••

13. cerita asmara Roy

___________________________________

Makan malam bersama sedang di laksanakan, Roy pulang dari kantor tepat waktu. Entah lah, dia merindukan putri manisnya.

di meja makan keluarga Erlangga, pria dewasa itu menyergit melihat putrinya yang hanya mengaduk makanannya tanpa di makan.

ada apa dengannya?

"Renaya." panggilnya lembut.

"ha?" gadis itu menoleh linglung pada Roy. pria dewasa itu tentu saja semakin penasaran, ada masalah apa yang membuat pikiran putrinya ini terganggu, dia harus mengetahuinya.

"kamu kenapa sayang? dari tadi papa perhatiin kamu melamun terus. bahkan makanan kamu aja gak di makan" tanya Roy keheranan.

Elvin menoleh pada adiknya itu, dia juga agak bingung. sejak keluar kamar, adiknya itu jadi banyak melamun. dia menyumpal mulutnya dengan ayam goreng sembari menatap adiknya dan roy secara bergantian.

Renaya menggaruk tengkuknya, dia bingung harus menjawab apa.

"Renaya gak papa kok pah.." jawabnya bohong.

Roy mengangkat sebelah alisnya. seakan tidak puas dengan jawaban anaknya barusan.

"lalu? kenapa makanannya malah di mainkan?"

Renaya menggigit bibir bawahnya, lalu tersenyum tipis pada roy. "Renaya udah kenyang pah, tadi renaya makan gado-gado di luar."jawabnya lagi saat mendapat alasan yang masuk akal

Roy mengangguk faham. "yasudah, kalau gak mau makan setidaknya jangan mainin makanan." tegurnya yang mendapat anggukan mengerti Renaya.

mereka kembali hening. Renaya tetap duduk di sana walau tidak makan, tapi tangannya selalu mengitil ayam dan mengemilnya.

Renaya tidak berani meninggalkan meja makan sedangkan orang tua dan kakanya belum selesai, itu sangat tidak sopan kan?

setelah semuanya selesai, kini mereka menghabiskan waktu bersama di ruang keluarga untuk sekedar berbagi cerita.

"Gimana sekolah kamu? gada yang buat masalah sama kamu kan?" tanya Roy bertanya.

sebenarnya, dia tau kalau putrinya mendapat masalah di sekolah pagi tadi. tapi dia tidak langsung bertanya, biarkan anaknya berkata sendiri padanya.

"gak papa paahh..."jawabnya tenang, dia sesekali memasukan camilan kemulutnya.

Roy menunduk manatap punggung anaknya yang duduk lesehan di bawah karpet bulu. ternyata anaknya tidak mau jujur.

bagi Renaya, itu hanya masalah sepele yang tidak berkepentingan untuk di ketahui Roy. ini masalahnya, dia bisa mengatasinya.

Renaya meboleh pada Elvin yang terlihat agak berbeda, kenapa pemuda itu menjadi terlihat pendiam?

Elvin melirik pada Renaya, dapat dia lihat kerut di dahi adiknya yang menandakan kebingungan. dia menghela nafas, lalu tanpa izin dia merebahkan tubuhnya berbantalkan paha adiknya.

"Gue cape Ren"gumam Elvin yang menenggelamkan wajahnya ke perut Renaya.

Renaya mendelik. " Kalo cape mending ke kamar. ngapain malah rebahan di paha gue sih!" protesnya, bahkan dia mendongak kebelakang meminta pembelaan pada papanya.

Renaya Sang Tokoh Figuran (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang