03

31.1K 1.6K 13
                                    

Halooooo!!! Semoga masih betah ya bacanyaa!!!
Happy reading!!!

Terimakasih untuk semuanya yaa❤️

Pagi telah datang, Marvin dengan malas dia bangun dari tempat tidur lalu pergi menuju kamar mandi.

Suara cipratan air terdengar, menandakan jika ia sedang mandi.

06.50

"Oyyyy, Marvin"

"Ni bocah, tumben dah dateng", ujar Jex pada Reksa.

"Tau tuh, biasanya selalu mepet" sahut Reksa yang tak ditanggapi Marvin.

"Woy, bangun woy!" Panggil Jex dengan menggoyangkan lengan Marvin, agar Marvin terbangun dari tidurnya.

"Ck! Paan sih?!" Sungut Marvin dengan wajah yang kusut.

"Lu, tumben dateng pagi", ucap Jex.

"Biasanya lu dateng juga pas udah bel masuk." Lanjutnya.

"Setuju gua." balas Reksa.

"Udah ah, ngantuk gua!" Marvin begitu ngantuk, karena dia yang tidak terbiasa bangun pagi.

~~~

Pelajaran mtk telah dimulai, pelajaran yang paling orang tidak sukai. Begitu juga dengan geng MAX ini.

Terlebih lagi Marvin, dia sangat sangat membenci pelajaran mtk.

Saat ngantuk ngantuknya, terbesit didalam otaknya untuk bolos pelajaran.

Hey, tenang. Dia akan mengajak 2 temannya untuk bolos juga. Lagian, Marvin hanya ingin menolong 2 temannya yang sudah tak tahan dengan pelajaran mtk.

"Psstt, cuy!" panggil Marvin dengan sedikit berbisik.

"Paan Vin?" tanya Jex.

"Kuy kita ke rooftop!" ajak Marvin.

"Gas keunn!" balas Jex dengan riang.

Marvin mengangkat tangannya, lalu meminta ijin untuk pergi ketoilet. Padahal mah, dia mau bolos.

Disusul dengan Jex, lalu Reksa. Mereka bertiga bolos ke rooftop. Di rooftop, terdapat 1 meja dan 1 sofa panjang.

Dirooftop juga jarang ada yang datang, jadi kecil kemungkinan mereka bertiga ketahuan bolos.

Tidak ada yang mereka lakukan selain, bermain game dan tiduran.

"Ngapain kalian disitu?" Ucap seseorang, yang sudah berada didekat mereka.

"EH ANJING!!!!" Teriak mereka bertiga.

"Lu ngapain disitu bangsat?! Bikin kaget aja!" Tanya Marvin dengan kesal.

"Saya tanya ke kalian, ngapain kalian bolos?" tanya orang itu.

"Biarin aja napa Ka, bosen kita pelajaran mtk." jawab Jex.

Ya, orang itu adalah Alaska. Laki laki yang menemukan mereka sedang bolos pelajaran.

"Sekarang kalian bersihin toilet lantai 2", ucapnya dengan dingin.

"Lagi???!!!!!" Teriak Jex dan Marvin.

Jika Reksa, dia walaupun sedikit kaget. Tapi dia tidak akan berteriak seperti kedua temannya.

Diam dan melakukan.

~~~

"Badjingan Aska!" Umpat Marvin.

"Gara gara lu sih Vin!" Ucap Jex.

"Lah?!"

"Lu kenapa mau ikut dodol?!" Ucap Marvin tak terima.

"Udah, gak usah nyalahin satu sama lain", ucap Reksa yang menengahi mereka berdua.

~~~

"Vin, entar lu mau turun gak?" tanya Jex.

Marvin yang sedang menonton tv seketika menghentikan aktivitasnya. "iyalah."

"Kenapa emang?" tanya Marvin sambil menghadapkan tubuhnya kearah Jex.

"Ada yang ngajak lu taruhan", ucap Reksa.

Taruhan? Marvin sangat tergiur dengan kata 'taruhan'.

Marvin sangat senang dengan taruhan. Apapun rintangannya, jika sudah berhubungan dengan taruhan. Dia pasti akan menjalaninya.

"Sama siapa?" tanya Marvin lagi.

"Gak tau gua, temennya temen gua ngajak taruhan sama lu." jawab Jex.

"Dia juga kayak nantangin lu." Kompor Jex yang semakin menambah gairah Marvin untuk melawan orang tersebut.

"Bodo amat sih gua, yang penting taruhannya seimbang." jawab Marvin. Tak lupa dengan senyumaj tipis yang terpatri pada wajahnya itu.

~~~

"Jagoan kita nih boss", ucap Jex dengan merangkul pundak Marvin.

"Dimana tuh anak?" tanya Marvin.

"Noh." Tunjuknya sambil mengarahkan jari telunjuknya kearah laki laki yang sudah memakai helm full face-nya.

Marvin menghampiri orang tersebut, tentu dengan motor yang sudah dia kendarai.

"Taruhannya lu bakal kasih gua apa, kalo gua menang?" tanya Marvin ke laki laki tersebut.

"Uang?" jawab laki laki itu.

"Uang? Gak butuh, gua udah punya banyak uang." jawab Marvin.

"Terus? Lu mau apa?" tanya laki laki itu.

"Hm, motor lu bagus juga. Gua mau motor lu atau merchandise manhwa kesayangan gua." jawab Marvin, dengan seringai tipis yang seakan mengejek orang tersebut.

"Motor gua? Ambil aja. Merchandise? Pft, gampang banget." Balasnya juga dengan wajah yang mengejek.

"Kalo lu kalah, lu harus ikutin kemauan gua", ucap laki laki itu lagi.

Marvin berpikir sebentar, tanpa tahu dia mengiyakannya. "oke, gua gak takut. Dan liat aja, gua bisa ngalahin lu, cupu." Jawab Marvin dengan senyum remehnya.

Salah satu perempuan sudah membawa bendera. Dia mengangkat bendera itu, lalu dia turunkan tangannya.

Marvin dan laki laki itu langsung mengegas motornya dengan kecepatan tinggi.

Marvin sesekali melihat ke arah belakang melalui spionnya. Dia melihat laki laki yang menantangnya tadi, sedikit menjauh dari motornya.

Semoga masih betah ya bacanya.
Semoga masih nyambung juga, maafffff banget. Kalo semisal alurnya ngebosenin/bagaimana.

Karena jujur, aku belum terbiasa nulis cerita panjang.

Biasanya sering nulis oneshoot, jadi aku minta maaf yang sebesar-besarnya.

Kalo ngebosenin atau bagaimana dalam cerita ini.

Tetep dalam perbaiki diri, biar bisa lebih menarik.


Tetep dalam perbaiki diri, biar bisa lebih menarik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu adalah saia, hahahaha.

Gak sering, tapi kadang suka ngitung duit hehehe

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang