"Lu kenapa sih?!" Terdengar suara 2 laki laki yang sedang adu bacot, mempertahankan pertanyaan dan jawaban masing masing.
Mencoba mempertahankan ego dan gengsi.
"Gua gapapa, Jex!" Disinilah Jex dan Reksa berada. Di apartemen Reksa.
Jex mencoba mencari tau ada apa dengan Reksa, namun Jex tidak menemukan apapun.
Jex bertanya dengan baik, dibalas jawaban yang ingin sekali memukul Reksa.
"KALO LU GAPAPA, LU GAK MUNGKIN KAYAK BEGINI, ANJING!" Teriak Jex, emosi Jex benar benar sudah tidak terkendali.
"GUA BILANG GAPAPA, YA GAPAPA, JEX!!" Reksa tak kalah tersulut emosi, disini benar benar sudah panas sekali hawanya.
Jex yang terus bertanya, dan hanya dijawab 'gapapa' oleh Reksa. Tangan Jex sudah mengepal, ingin sekali memukul wajah tampan Reksa.
"Terserah lu!" Tak lama, Jex langsung pergi meninggalkan Reksa sendiri. Bisa bisa darahnya naik, jika terus berdebat dengan Reksa.
"Bajingan Reksa! Reksa anjing! Reksa babi! Reksa sialan! Reksa bangsat!" Umpat Jex terus menerus. Jex benar benar marah sekali dengan perubahan sifat Reksa.
Jex tau bagaimana sifat Reksa. Dia tidak mungkin mau mendiami Jex dan Marvin yang notabenenya adalah sahabatnya.
(*・~・*)
"Jack!"
Jex yang merasa namanya dipanggil, pun menoleh kearah belakang.
"Eh, Gio" Gio merangkul pundak Jex. Jex sedikit terkejut, namun akhirnya bersikap biasa lagi.
"Yok ke kelas" ajak Gio, Jex mengangguk.
"Bentar dah, kan kelas lu sama gua beda" Gio terkekeh mendengar jawaban Jex.
"Emang, makanya gua cuman mau nganterin lu doang" Jex membalas sedang anggukan.
Reksa melihat interaksi Jex dan Gio dengan tatapan yang sulit diartikan. Tersirat tatapan musuh diantara Gio dan Reksa.
Apakah Reksa menyukai Gio? Entah, itu yang masih Reksa pertanyakan.
"Woy, woy, woy" Marvin menyadarkan lamunan Reksa, lalu menoleh kearah Marvin.
"Kenapa?"
"Ngelamun terus lo, awas kesambet" Reksa mengendikkan bahu acuh. Marvin menggelengkan kepalanya, melihat temannya yang aneh itu.
"Lu sayang sama Alaska?" Tanya Reksa yang spontan itu.
Marvin memikirkan sebentar, mencoba meyakinkan perasaannya. Sejujurnya juga Marvin tidak tau, apakah dia menyukai Alaska atau tidak.
"Gua juga gak tau, gua juga bingung sama perasaan gua sendiri. Gua gak yakin, kalo gua beneran suka sama Aka" Reksa menoleh dengan mengerenyitkan dahinya.
"Aka?"
"Itu, panggilan gua buat si ketos sialan" Reksa terkekeh mendengar ucapan Marvin.
"Lu, kalo sama Alaska gimana?"
"Maksudnya?"
"Ya maksudnya gua, apa hati lu berdebar/engga?"
"Kadang berdebar, gua juga kadang ngerasain kalo pipi gua kayaknya merona"
"Ya berarti lu udah cinta sama dia"
"Dih, Aka nyebelin kayak gitu" gerutu Marvin.
"Nyebelin nyebelin gitu, lu juga demen sama dia"
Marvin memukul keras bahu Reksa.
"Sakit, anjing!"
"Biarin!"
Sepertinya Reksa sudah melupakan Gio dan Jex. Reksa sepertinya sudah kembali ke awal, yang seru dan membuat mood Marvin dan Jex balik
Akhir akhir ini, Reksa tidak seirit yang dulu. Kali ini, dia benar benar sedikit cerewet.
Tidak mau ambil pusing, Marvin tidak perduli mau temannya sedikit cerewet atau tidak. Asal, temannya nyaman.
Memang, Marvin sedikit bingung dengan perubahan temannya itu. Namun, asal Reksa senang, maka Marvin juga senang.
Suara notifikasi hp terdengar, Marvin mengeluarkan benda pipih itu dari kantongnya. Dan melihat siapa yang ngechat dirinya.
Alaskanjing
|Nnti plng bareng sy
Kalo gua gak mau?|
|Tnpa penolakan, babe
Dasar pemaksa!|
|Tdk apa apa, sy jdi pemaksa jg krn
KamuBacot!|
|I love you
[Read]Sendari tadi, Reksa terus menatap Marvin yang sedang melihat hpnya dengan ekspresi kesal.
"Lu kenapa, kek kesel gitu?"
"Nih, si Aka anjing!"
"Kenapa emang?" Marvin memperlihatkan isi chat dia dengan Alaska.
Reksa tertawa dengan terbahak-bahak saat melihat isi chat Marvin dengan Alaska.
Marvin semakin kesal dengan reaksi Reksa yang tertawa puas itu.
"Ketawa lu!" Dengus Marvin.
"Lagian, lu pake acara nolak segala" Reksa mengusap ujung matanya yang keluar air mata.
"Ya jelas lah gua nolak, ogah bet gua sama Aka sialan itu!"
"Wow, wow, wow. Ada apaan nih?" Ucap Jex yang tiba tiba datang.
"Lu baca deh isi chatnya Marvin dan Alaska" ujar Reksa, yang sepertinya dia benar benar melupakan apa yang terjadi kemaren di apartemennya.
Jex melihat isi chat Marvin dengan Alaska. Sama seperti Reksa, Jex tertawa dengan terbahak-bahak hingga perutnya terasa sakit.
"HAHAHAHA!!! Aduh, perut gua sakit" ujarnya dengan memegang perutnya.
"Ketawa lu!" Marvin benar benar kesal sekarang. Tidak Reksa, tidak Jex, semuanya sama.
"Nyebelin bet kalian!" Marvin menekuk wajahnya, terlihat sangat imut sekali.
Haloo, halooo!!!! Kembali lagi, akuu.
Sementara lanjutin Alaska, aku bikin cerita baru lagi. Gabut bet, emang :)
Moga moga, gak gatot (gagal total) sih

KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA
Genç KurguAlaska seorang OSIS yang harus berhadapan dengan geng berandalan disekolahnya. Disuatu kesempatan, ia akan merubah ketua geng berandalan itu. Suatu taruhan, ya taruhan. Tapi taruhan apa? Entah, baca aja oke??? "Kau nakal sekali" "Ck! Lo lagi!" "Aku...