Happy reading!!!
"Reksa!!! Buka anjing!!" Suara bel berbunyi terus menerus, suara ketukan atau mungkin lebih tepatnya gedoran pintu rumah Reksa.
Tak berselang lama, Reksa membuka pintu rumahnya dengan kondisi berantakan. Entah ada apa dengan Reksa, tumben-tumbenan dia berantakan.
"Ada apa, Vin? Ayok masuk, gua tau lu ada masalah" Setelah dipersilahkan masuk, Marvin duduk di sofa dengan hembusan nafas lelah yang keluar terus menerus.
Reksa kembali ke kamarnya, lalu keluar dengan kondisi yang sudah rapi seperti biasanya.
"Coba cerita, ada apa?" Marvin masih memejamkan matanya, mulutnya seakan tidak bisa mengungkapkan yang terjadi.
Air mata Marvin lolos begitu saja, Reksa seakan tau apa yang terjadi, sehingga Marvin menjadi menangis.
Tangan Reksa mengusap kepala Marvin lembut, "Tenang, Vin, Tenang" Marvin hanya bisa menangis dalam diam.
Tak lama, keluarlah Jex yang membuat Marvin mengerenyitkan dahinya bingung.
"Kenapa ada Jex, kalian abis ngapain?" Pertanyaan spontan itu membuat Jex gugup.
Namun ditenangin oleh Reksa yang memegang tangannya.
"Gua sama dia abis ya gitu, lu pasti paham. Dan, sekarang Jex udah jadi milik gua" sontak membuat Marvin terkejut, namun ada kebahagiaan tersendiri bagi Marvin.
Walaupun seakan kurang tepat untuk mengumumkan hubungan Jex dan Reksa, namun Marvin sudah sangat bahagia sekali.
"Jagain Jex baik baik, lu. Anak orang soalnya"
"Tenang aja, gua gak bajingan kok. Gua bakal jaga Jex dengan sepenuh hati gua dan segenap jiwa gua" Jex hanya tersipu malu saja, wajahnya sudah sangat merah seperti tomat.
"Cieeeeee, uhuyyy!! Jangan lupa, pj okee? Gak asik kalo gak pj dong"
"Lu juga udah naninu sama Alaska"
"Hah?! Seriusan, Avin dah naninu sama Alaska?!"
Reksa mengangguk, "Iya Ason" Jex membulatkan matanya sempurna, namun dia mendapat tampolan dari Marvin.
"Heh Eksa! Enak aja ya lu! Kan Avin dah bilang, kalo gua tuh pura pura nangis. Enak aja gua digagahi sama Aka, gua kan maunya jadi seme bukan uke!" Jex dan Reksa tertawa terbahak-bahak, hal itu semakin membuat Marvin kesal.
"Ketawa, lu?! Puas, lu?! Huh!" Marvin berkacak pinggang kesal.
"Btw, dah lama ya, kita gak panggil panggilan dulu pas SMP" ucap Jex yang diangguki Reksa dan Marvin.
"Avin, Eksa, dan gua Ason"
"Tapi, Ason kan dah ada sebelum kita kenal"
"Ah, iya juga. Ason kan panggilan masa kecil Avin ke gua"
"Eh, iya juga. Gua masih mau ngakak, pas Reksa gak terima namanya jadi Eksa. Padahal bagus, tuh. Gak jelek jelek amat" Reksa merolling eyes malas, oh ayolah. Itukan dulu saat dia masih SMP, sedangkan sekarang kan dia sudah merasa biasa saja.
"Btw, gimana sama kondisi lu. Masih sedih?" Tanya Reksa, Marvin menggelengkan kepalanya tanda jika ia sudah tidak merasa sedih lagi.
"Mau cerita?" Tanya Jex, Marvin sempat berpikir sebentar, lalu mengangguk setuju untuk bercerita.
Marvin menceritakan apa yang terjadi tadi dan kemarin saat ditelfon. Marvin benar benar dadanya sangat sakit, air mata Marvin lolos keluar kembali.
Marvin benar benar tidak rela, jika dia harus melihat Alaska dengan yang lain. Tapi, semesta tidak menyetujui semuanya. Ia hanya bisa pasrah dan menyerahkan semuanya pada semesta.
"Yang sabar ya, Vin. Kalo emang jodoh lu Alaska, pasti Alaska gak akan kemana. Sekalipun harus ngelewatin rintangan. Gua tau, lu kuat Vin." Jex menenangkan Marvin, agar Marvin bisa lebih lega.
~>')~~~
"Aku juga gak mau harus tunangan sama Alaska! Aku cuman cinta sama kamu, Galen." Suara isakan tangis seorang perempuan, sangat memilukan bagi laki laki yang berada didepannya ini.
"Ell, tidak bisakah kita bersama? Haruskah, 5 tahun ini berakhir sia sia? Aku sudah siap untuk menjadi tunanganmu sekarang, haruskah kita berakhir sia sia seperti ini?" Tanya Galen dengan suara yang menahan tangis.
"Ayo, kita bertemu orang tua aku. Aku akan memasang badan, agar kita bisa direstuin sama mommy dan daddy aku" ucap Ellora penuh dengan tekad.
Ya, Ellora memiliki kekasih yang bernama Galen. Ellora dan Galen sudah berpacaran selama 5 tahun.
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ
"Ma, aku gak mau tunangan sama Ellora!" Lawan Alaska. Ucapan Alaska langsung mendapat tamparan dipipi Alaska dari Sang papa.
"KAMU INI, HARUS TUNANGAN SAMA ELLORA! DIA ANAK YANG BAIK, CANTIK, DAN DIA PASTI AKAN MEMBAWA KETURUNAN YANG BAIK UNTUK KELUARGA KITA, ALASKA!!" Bentak Sang papa.
"Tapi aku gak cinta sama Ellora, pah! Aku cuman cinta sama Marvin!"
Suara tamparan sangat keras, mampu membuat pipi Alaska menjadi merah, dan 1 pukulan yang sangat keras, mampu membuat sudut bibir Alaska menjadi robek.
"Papa gak mau tau, kamu harus tunangan sama Ellora!" Ucap Sang papa, penuh dengan penekanan.
Ternyata Ellora gak cinta sama Alaska?!!! Ellora juga udah punya pacar?? Omgg!!
Maaf ya, kalo alurnya makin gak jelas😔 maaf banget.
Semoga masih suka dan betah yaa.
Terimakasih yang udah mau vote, follow, komen, dan baca. Lope lope buat kalian❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA
Teen FictionAlaska seorang OSIS yang harus berhadapan dengan geng berandalan disekolahnya. Disuatu kesempatan, ia akan merubah ketua geng berandalan itu. Suatu taruhan, ya taruhan. Tapi taruhan apa? Entah, baca aja oke??? "Kau nakal sekali" "Ck! Lo lagi!" "Aku...