22

10.6K 556 19
                                    

Happy reading!!!

"Ellora, bagaimana kamu sama Alaska?" Tanya Aksa, ayah Alaska.

"Ah, dia manja banget sama aku, om. Suka banget kayaknya dia sama aku" ucapnya.

"Om jadi makin suka, deh. Bagus kalo begitu, jadi gak perlu terlalu repot" Ellora atau si katak sok cantik itu mengangguk dengan semangat.

"Ya sudah, pertunangan kalian akan dipercepat ya. Setelah kalian bertunangan, lalu kalian lulus, baru kalian menikah" Ellora mengangguk dengan cepat, dengan senyuman lebarnya itu.

~⁠>⁠'⁠)⁠~⁠~⁠~

"Raja, lu diancem sama seseorang?" Raja menatap Marvin takut. Lalu mengangguk kecil.

"Astaga, kenapa gak bilang?"

"Takut, bang. Gua cuman gak mau tambahin masalah" Marvin memijat pelipisnya, lalu menggelengkan kepalanya.

"Gak usah takut, lagipula itu juga gak nambahin masalah kok. Tenang aja lu" Raja mengangguk ragu.

"Bang, yok dengerin lagu kpop" ajak Raja.

"Boleh dah, puterin lagu best of me dari BTS" Raja mengacungkan jempolnya.

You got the best of me

(The best of me)

You got the best of me

So please just don't leave me

You got the best of me

"Ganti yang lain ya, bang"

"Boleh, boleh. Lu pilih aja, mau lagu yang mana" Raja mengangguk.

Raja pun memutar lagu yang judulnya gak romantis dari Lyla.

Aku ga mau jadi mataharimu

Karena itu akan membuatku jauh

Aku ga mau jadi bintang-bintangmu

Walau indah itu juga 'kan jauh

Yang aku mau menjadi udaramu

Selalu setia tiap hela nafasmu

"Cielah, lagi naksir sama siapa lu dek?" Ucap Marvin dengan tawa disela selanya.

Raja menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu, "Eum, itu bang. Gua lagi naksir sama cewek yang 1 kelas sama gua" tak lupa dengan cengirannya.

"Siapa tuh? Kenalin dong sama gua"

"Iya bang, entar aja gua kenalin. Kalo gua sama dia udah resmi pacaran" Marvin mengacungkan jempolnya.

I'm your hope, your my hope, i'm Jhope, hope right here!

"Eh, bentar ya dek. Ini ada yang telpon gua, gua angkat dulu" Raja menganggukkan kepalanya.

"Halo? Ada apa?"

"Jangan begini, Vin. Nada bicaramu jangan dingin"

"SSM atau suka suka Marvin"

"Ayolah-"

"Todep"

"....... (Hening sejenak) Sebentar lagi saya akan tunangan, tapi saya tidak mau sama Ellora"

"Ellora?"

"Katak sok cantik yang menyebalkan itu"

"Hahahaha, sorry, Ka. Gua ngakak anjir"

"Iya, saya maafin. Karena kamu Marvin, kesayangan saya"

"Cih, iya serah lu aja"

"Terus, kapan lu tunangan?"

"2 minggu lagi"

"Owh, oke selamat ya"

"Sayang? Kamu kenapa malah bilang selamat?" Lirihnya.

"Ya terus, buat apa gua sedih? Gua juga gak punya perasaan sama lu"

"Oh ... Begitu ya, baiklah kalo begitu. Terimakasih"

Telfon dimatikan, entah kenapa dada Marvin menjadi sesak. Raja yang melihat hal itu menjadi khawatir dengan Marvin.

"Lu kenapa bang?!"

"Dada gua sesek, Ja. Sakit, gua gak tau kenapa" air mata Marvin keluar dengan sendirinya, dengan cepat Marvin menghapus air mata tersebut.

"Lu kenapa bang? Siapa yang bikin lu begini? Biar Raja yang balas!"

"Siapa yang telfon lu tadi?" Tanyanya yang bertubi-tubi.

"Alaska tadi nelfon gua, terus katanya dia mau tunangan sama Ellora dan diadainnya 2 minggu lagi" lagi lagi air matanya lolos begitu saja, saat Marvin menceritakan apa yang terjadi saat Marvin telfonan dengan Alaska.

"Gua ngerasa gak punya perasaan sama Aka. Tapi, gua ngerasa nyaman kalo sama dia, gua juga ngerasa jealous kalo liat dia sama yang lain"

"Itu tandanya lu cinta, bang. Lu sayang sama Bang Alaska, dan Bang Alaska juga terlihat sayang banget sama lu"

"Gua harus gimana sekarang? Gua gak mau Aka sama orang lain" isaknya.

Raja menghela nafas, "Begini aja, bang. Pertama, lu minta maaf udah bilang yang bikin dia sakit hati, kedua ya lu mencoba mendekat sama ortunya Bang Aka. Siapa tau, dengan begitu, pertunangan Bang Alaska dan cewek lain bisa batal. Tapi, inget bang. Gua gak menjamin ini bisa berhasil 100% , tapi gak ada salahnya mencoba"

Marvin menganggukkan kepalanya, "Thanks ya" Raja mengacungkan jempolnya.


~⁠>⁠'⁠)⁠~⁠~⁠~


"Ada apa panggil saya?"

Nada bicara Alaska benar benar tidak seperti biasanya, yang lembut, menenangkan, menghangatkan. Sekarang, yang Marvin dengan bukan itu semua, melainkan suara dengan nada bicara yang dingin, datar, dan menusuk.

Marvin menjulurkan tangannya, membuat Alaska bingung.

"Untuk apa?"

"Udah, julurin tangan lu. Gua minta maaf" Alaska pun menurut apa yang Marvin bilang.

"Minta maaf untuk?"

"Semalem, gua mungkin udah bikin lu sakit hati. Gua minta maaf banget"

Alaska tersenyum tipis, lalu mengangguk.

"Ka"

"Hm?"

"Gua bohong"

"Soal?"

"Perasaan gua, gua pikir, gua gak punya perasaan sama lu. Tapi ternyata gua salah"

Alaska langsung memeluk erat tubuh Marvin yang lebih pendek darinya itu.

"Saya senang, karena kamu mempunyai perasaan sama saya. Tapi, saya harap kamu kubur kembali perasaan itu. Saya sangat memohon padamu"

Mendengar penuturan Alaska yang seperti itu, satu tinjuan mendarat pada perut Alaska yang membuat Alaska terjatuh dan melepas pelukannya.

"Bajingan lu, Alaska. Lu udah bikin gua sayang sama lu, tapi gua harus kubur lagi. Kalo emang lu gak niat sama gua, gak usah sok deketin gua. Gak usah lu sok peduli sama gua"

"4 kata buat lu, gua benci sama lu!" Marvin pun langsung melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Alaska dengan perasaan yang sangat marah.


Haloo!!! Semoga masih betah ya bacanyaa.

Terimakasih ya, buat yang udah mau follow, komen, vote, dan udah yang mau baca juga. Sayang banyak banyakk❤️❤️

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang