16

974 202 4
                                    

Chika baru saja sampai di rumah setelah tadi ia jalan jalan dulu bersama ketiga temannya. Seperti anak muda pada umumnya yang lebih memilih untuk menghabiskan waktu di luar setelah berkegiatan untuk melepas penat.

Ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke kamarnya. Rumah tampak sepi seperti biasanya, tapi motor Aran sudah ada di garasi, itu artinya laki-laki itu ada di rumah.

Chika melemparkan tasnya diikuti dengan tubuhnya yang ia jatuhkan di atas kasur dengan kaki yang menjuntai ke bawah. Ia menatap langit langit kamarnya sembari memijit pelipisnya pelan, baginya hari ini adalah hari yang sangat melelahkan. Dari pagi ia sudah berkegiatan untuk mencari berita, tapi sia sia saja karena semuanya gagal.

Setelah cukup lama berbaring, Chika pun memutuskan untuk masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya.

Beberapa menit kemudian ia keluar dari kamar mandi dengan wajah yang tampak lebih fresh dari sebelumnya. Setelah memakai baju tidur kesayangannya, ia berjalan keluar dari kamar.

Chika membuka kulkas dan mengambil minuman kaleng sambil membukanya dan duduk di meja makan. Ia memandangi punggung Aran yang sedang sibuk berkutat di depan kompor sembari meminum minuman kaleng itu.

"Ganteng juga kalo diliat dari belakang" batin Chika.

Aran mematikan kompornya dan berbalik untuk mengambil lap tangan yang ada di atas meja. Ia sedikit terkejut saat melihat Chika yang tengah duduk di sana sambil menaikkan kakinya.

"Gue kira kuntilanak" ucap Aran sambil mengelap tangannya.

"Sembarangan Lo"

"Abisnya tiba-tiba udah ada disitu aja"

"Mana ada kunti secakep gue"

"Yayaya serah lu deh"

"Mau makan ga?" Tawar Aran. Ia mengambil dua buah piring dan menaruhnya di atas meja.

"Lo nawarin gue?" Tanya Chika.

"Nawarin kunti"

"Becanda Lo!" Ucap Chika melemparkan kaleng bekas minumannya.

"Mau ga? Gue masak nasi goreng doang sih" ujar Aran memungut kaleng itu dan membuangnya ke tempat sampah.

"Boleh deh kalo lo kasih" sahut Chika

Aran mengangguk, ia mengangkat teflon berisi nasi goreng yang tadi ia masak lalu menuangkannya ke dalam piring untuknya dan untuk Chika.

"Nih" Aran menyodorkan sepiring nasi gorengnya pada Chika.

"Tumben lo baik sama gue" ucap Chika menarik piring yang Aran berikan dan menaruhnya dihadapannya.

"Cape kalo harus debat terus sama Lo" Aran menaruh air es yang baru saja ia ambil dari kulkas lalu menuangkannya ke dalam gelas.

"Gue juga sih" ucap Chika pelan sembari memakan nasi goreng buatan Aran.

"Makan" ucap Aran mendudukkan dirinya dan mulai menyuapkan makanannya.

Mereka pun makan bersama, tidak ada yang berbicara saat makan, tadi adalah obrolan pertama lagi setelah satu minggu mereka saling mendiamkan.

"Berarti sekarang baikan?" Tanya Chika disela kunyahannya.

"Emang kita berantem?"

"Ya engga sih"

"Yaudah baikan aja" balas Aran mengangguk seraya tersenyum kecil.

Chika mendengus lalu setelahnya ia tersenyum tipis akan hal itu. Ternyata berbaikan dengan Aran bukanlah hal yang buruk, buktinya ia dikasih makanan seperti ini, nasi gorengnya sangat enak dan rasanya sangat pas.

R A S A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang