10

1K 190 2
                                    

Pagi pagi sekali Aran terbangun dari tidurnya. Ia duduk dan meregangkan tubuhnya yang terasa pegal. Aran mengedarkan pandangannya saat ia sadar ini bukanlah kamarnya dan ia baru ingat jika semalam ia menginap di rumah Pucho bosnya.

Aran masih duduk diam sembari mengumpulkan nyawanya. Ia menatap ke arah kasur yang disana sudah tidak ada lagi Chika.

Aran pun bangkit dan keluar kamar. Saat akan membuka pintu, pintu itu terbuka bertepatan dengan Chika yang baru saja ingin memasuki kamarnya. Mereka saling pandang beberapa detik.

"Papi udah nunggu buat sarapan" ucap Chika membuka suara.

Aran mengangguk lalu berjalan keluar melewati Chika. Ia turun ke kamar mandi bawah untuk mencuci wajahnya.

Setelah itu ia pun menghampiri Pucho yang sudah lebih dulu berada di meja makan.

"Pagi Aran" sapa Pucho

"Pagi Pi" sahut Aran lalu mendudukkan dirinya disisi kiri meja makan.

Tak lama setelah itu Chika datang dan bergabung bersama mereka. Mereka pun sarapan bersama pagi itu.

Setelah sarapan, Aran dan Chika langsung saja pamit pulang karena Aran harus bekerja dan Chika juga ada kuliah hari ini.

Diperjalanan pulang hanya ada keheningan antara keduanya, baik Aran maupun Chika mereka sama-sama diam.

Chika melirik sekilas pada Aran yang fokus menyetir. Laki-laki itu tak banyak bicara pagi ini, bahkan saat sarapan tadi ia hanya diam saja dan bicara seperlunya. Tidak seperti biasanya yang sangat bawel.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Aran langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Ia harus segera bersiap untuk berangkat bekerja hari ini.

"Tumben banget diem, biasanya bawel" gumam Chika sembari turun dari mobilnya.

Ia pun juga masuk ke dalam rumah untuk segera bersiap ke kampus.

•••

"Papi gue nyuruh kita magang di kantornya aja" ucap Chika. Sekarang ia berjalan di koridor kampus bersama dua temannya Olla dan Ashel.

"Bagus dong, biar ga ribet nyari nyari tempat" sahut Olla

"Bener tuh. Biar nanti gue ajak Aldo juga magang disana. Barengan kita" ucap Ashel.

"Emang bucin akut gapernah bisa jauh jauh ye" sindir Olla.

"Iri aja lo"

"Ya tapi gue males banget magang disana" ucap Chika

"Apalagi kalo harus ketemu cowo mesum itu" lanjut Chika dalam hati.

"Lah bukannya malah enak ya, kan bisa minta nilai plus ke bokap lu sebagai pembimbingnya" ujar Olla.

"Iya Chik, lagian kalo kita nyari tempat magang dulu ga akan sempat. Waktunya tinggal seminggu lagi"

"Di kantor bokap Lo aja gimana Shel" usul Chika.

"Di bokap lu aja lah Chik yang udah pasti depan mata" ucap Ashel.

"Iye, ada yang pasti malah cari yang belum pasti. Ribet banget"

"Yaudah iya iya, tar gue urus" sahut Chika berjalan lebih dulu meninggalkan kedua temannya.

"Emang aneh temen lu" ucap Olla

"Temen lu juga" sahut Ashel lalu mereka berdua menyusul Chika.

R A S A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang