Paginya, Aran sedang berkutat di dapur untuk membuat sarapan. Ia memanaskan rendang sisa semalam untuk menu sarapannya pagi ini.
Setelah siap, Aran duduk di meja makan sambil memakan sarapannya dan melakukan panggilan video dengan kekasihnya.
Saat video call, Aran selalu mencari background seperti di rumah bundanya agar Anin tidak curiga. Itu sebabnya ia selalu berada didekat tembok yang bercat putih untuk menyamakan seperti di rumahnya dulu.
"Bunda mana sayang?" Tanya Anin.
"Lagi beli sayur didepan, biasa, ibu ibu kan suka lama kalo belanja" sahut Aran berbohong. Mau bagaimana lagi, lagi lagi ia terpaksa harus membohongi kekasihnya.
"Nanti aku mau ke rumah ya"
"Ngapain?" Tanya Aran cepat.
"Kok ngapain sih? Ya ketemu bunda lah"
"Ah engga, maksud aku emang kamu ga sibuk?"
"Engga. Hari ini libur kuliah"
"Oh gitu, mau aku jemput?"
"Ga usah, kamu kan kerja"
"Iya sih"
"Motor kamu udah diambil belum?"
"Hehe belum"
"Kannn, gimana mau jemput aku coba?"
"Ya bisa aja, nanti aku jemput pake bus kaya waktu itu"
"Hmmm, gausah deh, kamu kerja aja. Nanti siang aku mau ketemu bunda"
"Yaudah iya iya, nanti kabarin aku ya?"
"Iya"
Aran melirik sekilas saat mendengar pintu terbuka, itu pasti Chika yang baru keluar dari kamarnya.
"Sayang udahan dulu ya, aku kebelet nih" ucap Aran lalu ia langsung mematikan panggilannya sepihak.
"Kebiasaan banget deh" dengus Anin kesal.
Aran mengusap dadanya karena gugup. Ia benar-benar tidak bisa membayangkan apa yang terjadi jika Anin bertemu Chika, itu sudah pasti akan semakin memperumit segalanya. Aran tidak akan membiarkan itu terjadi. Ia tidak akan pernah mempertemukan kekasihnya dengan gadis konyol itu.
"Nape liat liat?!" Tanya Chika sewot.
"Kaga!"
"Gajelass Lo"
"Wiii, enak nih bangun tidur udah ada makanan. Makasih ya mas mas mesum" ucap Chika mendudukkan dirinya diseberang Aran.
"Ga usah mulai" ucap Aran malas. Ia pun kembali melanjutkan sarapannya.
Chika menuangkan nasi ke dalam piringnya dan rendang semalam yang sudah Aran hangatkan lalu mulai memakannya.
"Gue ga sengaja denger tadi pacar lo nanyain motor, emang motor Lo kemana? Lo gadein ya?" Tanya Chika.
"Gila gilanya gue gadein motor"
"Terus kemana?"
"Di kantor polisi. Kena tilang gara-gara lo kemaren" sahut Aran datar. Jika diingat ingat, motornya ditilang karena gadis konyol ini yang melanggar lampu merah.
"Oh iya?! Ahahahahah kasian" tawa Chika pecah saat itu juga mendengar ucapan Aran.
"Tanggung jawab Lo, tebusin motor gue" ucap Aran mendelik.
"Idih, motor jelek kaya gitu biarin aja kali kasihin ke polisinya. Udah ga layak pake juga"
"Lu mah enak ngomong gitu, itu peninggalan bokap gue, banyak kenangannya. Cewe kaya Lo mah mana ngerti"
KAMU SEDANG MEMBACA
R A S A [END]
Short StoryMengisahkan tentang seorang laki-laki yang berprofesi sebagai wartawan. Ia dipaksa menikahi wanita tak dikenal karena suatu kejadian yang mengharuskannya menikahi wanita itu. Bagaimana kelanjutan kisah kehidupan laki-laki itu setelah menikah?