26

940 209 17
                                    

Tok tok tok

Tok tok tok

Brak brak brak!

"Iiihhh kemana sih?!"

"Arannn!!! Brak brak brak!"

Chika terus menggedor pintu kamar Aran dengan brutal, ia ingin ditemani ke mall hari ini karena semalam Aran sudah janji akan menemaninya.

"Arannn!!" Teriaknya lagi.

Masih tak ada sahutan dari dalam kamar Aran, tidak mungkin Aran sudah pergi duluan dan melupakan janjinya.

Chika pun akhirnya memutuskan untuk memutar knop pintu dan ternyata pintu itu tidak dikunci.

Saat ia membuka pintu, dan saat itu pula Aran baru saja keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada.

"Aaaaaa!" Teriak Chika kaget dan langsung menutup matanya.

"Chika Lo apa apaan sih?!" Aran juga ikut kaget karena mendengar teriakan Chika, ia menyilangkan kedua tangannya menutupi tubuhnya.

"Lo ngapain ga pake baju?!"

"Ya Lo ngapain masuk kamar gue?!"

"Gue mau nagih janji Lo semalem. Lo udah janji mau nemenin gue jalan" ucap Chika yang masih menutup matanya dengan kedua tangannya.

"Gue juga inget Chikaaa, ini masih pagi, lo mau jalan sepagi ini?!"

"Gue cuma mau ngingetin Lo aja" sahutnya tak mau kalah.

"Terus Lo mau ngapain lagi? Keluar sana" suruh Aran.

"Gimana caranya? Pintunya dimana?" Tanyanya karena matanya masih ia tutup.

"Buka dulu matanya"

"Gamauuu, lo ga pake baju Aran!"

"Ya emang kenapa? Kan gue pake celana" ucapnya yang sudah berdiri dihadapan Chika.

"Ya tetep aja gaboleh Aran! Auroranya keliatan"

"Tutup dulu" lanjutnya.

"Yaudah nih udah gue tutup" ucap Aran menutupi badannya dengan handuk.

Chika merenggangkan tangannya dan mengintip, ia terkejut saat Aran tiba-tiba sudah berada didepannya.

"Aaa Lo ngapain disitu??"

"Ya emang kenapa chikaaa?"

"Sana keluar" suruh Aran mendorong tubuh Chika agar segera keluar dari kamarnya.

"Sabar kek ini juga mau keluar!" Ucapnya lalu berbalik dan...

Dug

"Awwwsshh... aduhh sakit" Chika memegangi jidatnya yang membentur tembok.

"Hahahahha" tawa Aran seketika pecah melihat itu. Ia bahkan sampai menunduk untuk meredakan tawanya.

"Iihhh bukannya dibantuin malah diketawain" Chika berbalik dan menatap kesal pada Aran yang menertawakannya.

"Hahahahh lagian, makanya jalan tuh pake mata"

"Nyenyenye sakit nih" ucap Chika sambil mengusap dahinya.

"coba sini gue liat" ucap Aran mendekat.

"Gamau" Chika menolak dan reflek mundur ketika Aran mendekat ke arahnya.

"Cuma mau liat doang parah apa engga"

"Engga ya!" Chika tetap mundur hingga ia tersudut ke dinding.

Aran yang melihat itu langsung terbesit dipikirannya untuk mengerjai Chika, ia tersenyum menyeringai dan semakin mendekat ke arah Chika.

R A S A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang