Paginya, Aran berlari menuju lift dan dengan cepat menahan pintu lift itu agar tidak tertutup. Ia segera masuk ke dalam dengan nafas tersengal. Hampir saja ia terlambat pagi ini.
Aran menunduk sejenak untuk mengatur nafasnya yang masih tak beraturan. Ia belum sadar beberapa orang yang berada disana sedang menatapnya.
"Minum dulu" seseorang menyodorkan sebotol air pada Aran.
Aran mengangkat wajahnya untuk menatap orang itu, setelah ia mengenalinya Aran mengambil air yang orang itu sodorkan.
"Thanks" ucap Aran lalu meminum air milik seseorang disampingnya.
"Sama sama"
"Kok pada liatin gue deh?" Aran baru saja sadar kalau beberapa orang masih menatapnya.
Ting
Pintu lift terbuka hingga beberapa orang sudah keluar dari sana termasuk Aran dan juga Chika. Seseorang yang memberikan air tadi adalah Chika.
"Minum lu jadi abis, tar gue isi dulu ya?" Ucap Aran memegang tumblr berwarna pink milik Chika.
"Iya santai aja" balas Chika.
Mereka berjalan bersama menuju ruangannya.
"Tumben telat?"
"Udah biasa sih, soalnya macet"
"Untung belum telat telat banget"
"Iya, tar yang ada digantung sama bokap Lo"
"Sssttt, jangan bocor Lo, disini ga ada yang tau kalo gue anak direktur kantor ini" ucap Chika menaruh telunjuknya didepan bibir.
"Ya emang napa?"
"Gapapa sih"
"Lagian lo pake nganter cewe Lo dulu sih makanya telat" cibir chika.
Aran menatapnya, "kok Lo tau?"
"H-hah? Engga" Chika buru buru menggeleng.
"Ga sengaja liat aja tadi" lanjut Chika lalu ia lebih dulu masuk ke ruangan mereka.
"Dasar cewe aneh!"
"Semua cewe emang gitu kali ya? Suka gajelas" Aran menggeleng heran.
"Yang jelas kan cuma cintaku pada Anin" lanjutnya tersenyum, lalu berjalan masuk ke dalam ruangannya.
"Widiihh ada yang berangkat bareng niehh" seru Olla ketika Chika duduk di meja kerjanya berbarengan dengan Aran yang baru datang.
"Siapa la?" Tanya Ashel.
"Temen lu nih" tunjuk Olla pada Chika.
Chika mendelik malas, ia memukul lengan Olla dengan tasnya, "berisik Lo!"
"Pagii kak Aran" sapa Ashel
"Pagi" balas Aran sembari menghidupkan komputer miliknya.
"Kak Aran udah sarapan belum?" Tanya Ashel berdiri disamping tempat duduk Aran.
"Belum sih, kenapa?"
"Kebetulan aku juga belum, gimana kalo kita sarapan bareng?" Ajak Ashel tersenyum senyum sendiri sambil mengedipkan sebelah matanya pada Aran.
Aran mengangkat wajahnya menatap Ashel, "duh kayanya ga dulu deh ya, soalnya udah jam masuk" tolak Aran halus.
"Oh iya ya hehe"
"Nakal ya, balik balik" Aldo yang baru saja datang langsung merangkul leher Ashel dan membawanya kembali ke meja kerjanya.
Aran yang melihat itu hanya menggeleng dan tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
R A S A [END]
Short StoryMengisahkan tentang seorang laki-laki yang berprofesi sebagai wartawan. Ia dipaksa menikahi wanita tak dikenal karena suatu kejadian yang mengharuskannya menikahi wanita itu. Bagaimana kelanjutan kisah kehidupan laki-laki itu setelah menikah?