25

1K 229 6
                                    

Sesampainya di rumah, Aran langsung menurunkan barang belanjaannya tadi lalu membawanya masuk. Setelah semua ia keluarkan dari mobil, Aran pun mulai menatanya dan menyimpan barang barang itu di lemari penyimpanan.

Aran menyusunnya dengan rapi, beberapa barang juga ia masukkan ke dalam kulkas.

Chika keluar dari kamarnya setelah berganti baju santai, ia pergi ke dapur dan menghampiri Aran yang sibuk mengatur barang belanjaan mereka tadi.

Aran menoleh sekilas pada Chika yang duduk di meja makan, lalu ia melanjutkan kegiatannya yang sedang menyusun sayuran ke dalam kulkas.

Setelah semua tersusun rapi, Aran memunguti sisa sisa plastik yang berserakan lalu ia buang ke bak sampah.

"Lo mau makan lagi?" Tanyanya mendudukkan dirinya di seberang Chika.

Chika hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Kenapa? Masih kepikiran soal tadi?" Tanya Aran yang melihat Chika hanya diam.

"Engga"

"Terus? Tumben diem biasanya bawel"

"Ck, jangan nyebelin deh gue lagi males berantem sama Lo!"

"Perut gue sakit" adunya.

"Dapet hari pertama"

"Lelah, letih, lemah, lesu"

"Bikinin mie kuah dong Aran, plisss" pinta Chika dengan nada memelas.

"Nah kan ada maunya"

"Tinggal bilang mau mie apa susahnya sih?! Cewe kok ribet" ucap Aran beranjak, lalu ia membuka lemari dan mengambil satu bungkus mie instan.

Ia mengambil panci dan mengisinya dengan air. Sambil menunggu airnya mendidih, Aran menyiapkan bumbunya.

"Baik banget deh suami gadunganku" ucap Chika tersenyum senang.

"Hm" Aran hanya mendelik malas. Ia memasukkan mie instan itu ke dalam air yang sudah mendidih.

3 menit kemudian mie instan permintaan Chika sudah siap, Aran meletakkan mie instan yang masih panas itu di hadapan Chika.

"Nih, silahkan dimakan ya nyonya"

"Yeayy makasih ya mas, minumnya mana mas?"

"Lo pikir gue pelayan!" Kesal Aran. Tapi ia tetap mengambilkan air hangat untuk Chika.

"Mau es"

"Katanya sakit perut?"

"Minum itu aja, jangan banyak mau" lanjut Aran.

"iiihhh"

"Cepet makan" suruh Aran.

"Lo ga makan?" Tanya Chika

"Engga, masih kenyang"

"Lo mau kemana? Temenin gue dong" ucap Chika saat Aran ingin beranjak meninggalkannya.

Aran berdecak pelan lalu kembali mendudukkan dirinya. "Lu lagi dapet, lu punya kuasa"

"Hahahah bener ya?"

"Ya ya ya, cepet makan"

"Sabar! Tau panas ga?!" Marah Chika memukulkan sendok ke meja.

"Buset galak banget, dah ditemenin juga" gumam Aran.

Setelah itu Aran hanya diam sambil menemani dan memperhatikan Chika yang sedang makan.

Ia menumpukan tangannya sebagai penyangga kepalanya sambil memandangi Chika. Gadis itu terlihat cantik sekali, rambutnya yang terurai dengan polesan make up tipis diwajahnya.

R A S A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang