32

969 210 6
                                    

"Aran, kamu lembur ya hari ini"

Kalimat itu adalah kalimat yang sering sekali membuat Aran kesal. Kalimat yang selalu datang mendadak ketika ia sudah bersiap untuk pulang.

Atasannya selalu saja memberi perintah disaat yang tidak tepat. Lagi lagi ia harus membatalkan janjinya dengan kekasihnya. seharusnya sekarang ia sedang bermanja dengan Anin dikala lelahnya.

Aran masih sibuk mengotak-atik komputer serta beberapa berkas yang berserakan di atas meja kerjanya. Kantor sudah sepi karena jam pulang sudah berlalu sejak satu jam yang lalu. Hanya ia yang tersisa di ruangan itu.

Meski sendirian, tapi Aran tidak pernah takut akan apapun karena ia sudah terbiasa lembur seperti saat ini. Bahkan jam pulangnya kadang bisa sampai melebihi batas waktu yang diberikan atau sampai pekerjaannya selesai baru ia pulang.

Karena sudah terbiasa pula, kantor itu sudah seperti rumah untuknya.

Waktu telah menunjukkan pukul 9 malam, dan sedikit lagi pekerjaan Aran selesai. Ia bersiap dan memasukkan barang-barangnya ke dalam tas untuk segera pulang.

Aran mematikan komputernya dan memastikan jika semua aliran listrik di ruangan itu sudah ia matikan sepenuhnya dan hanya tersisa lampu ruangan.

Setelah itu ia pun bergegas keluar dari ruangan dan turun ke bawah menuju lobby. Tak lupa juga Aran mengunci pintu samping tempat keluarnya karena pintu utama sudah pasti di kunci sejak tadi sore.

Aran menjalankan motornya keluar dari gerbang kantor, jalanan masih cukup ramai karena belum terlalu larut.

Sebelum pulang ke rumah, ia mampir lebih dulu ke warung makan untuk membeli makanan. Perutnya sudah lapar sekali karena belum makan sejak sore.

Setelah mendapatkan makanannya, Aran kembali menjalankan motornya menuju rumah. Badannya sudah sangat lelah dan ia akan makan di rumah saja nantinya.

Aran menepikan motornya karena ada panggilan masuk, ia mengambil ponselnya dan segera mengangkat panggilan itu.

Panggilan itu dari kekasihnya Anin yang mengkhawatirkan dirinya.

"Iya, ini aku udah pulang kok, udah beli makan juga nanti makannya di rumah"

"..."

"Iya besok ketemu yaa"

"..."

"Janji sayang, besok aku ga lembur"

"..."

"Okey, see you besok"

Tut

Aran kembali menyimpan ponselnya, ia memasang helm yang tadi sempat ia lepas untuk menerima telpon dari kekasihnya.

Belum sempat Aran menghidupkan mesin motornya, ada sebuah mobil dari belakang yang melaju cukup kencang dan menabrak motornya hingga ia terjatuh.

Brakkk

"Arghhh.."

"Astaga Zean!"

"Lo gila?! Barusan lo nabrak orang!" Panik seseorang yang berada di dalam mobil itu.

"Lo mau kemana?" Tanya sang pengemudi yang tak lain adalah Zean saat temannya yang lain ingin turun dari mobil.

"Turun lah! Gue mau liat keadaan orang itu gimana"

"Chik jangan, kita kabur aja mumpung ga ada yang liat"

"Lo gila Zean?! Dia butuh pertolongan kita"

"Chik, kalo lo turun bisa bahaya buat kita, Lo mau dipenjara?!"

R A S A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang