"Hai Chik, apa kabar?"
Semua orang terdiam melihat kedatangan seorang laki-laki yang berdiri di samping meja mereka, termasuk Aran yang menatap bingung pada laki-laki yang tersenyum ke arah Chika. Ya hanya Chika.
"Z-zean?" Gumam Chika pelan.
Chika kaget dengan kedatangan Zean, sudah beberapa bulan terakhir ia tidak bertemu dengan laki-laki itu setelah malam dimana ia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Zean berselingkuh.
"Hai, apa kabar?" Tanyanya tersenyum manis.
"Heh! Masih punya muka lo muncul depan kita?!" Ashel berdiri dan mendorong kasar tubuh Zean.
"Santai dong!" Sentak Zean.
"Shel, udah" Aldo menarik tangan Ashel agar kekasihnya itu duduk kembali.
"Bro, mending Lo pergi deh" suruh Aldo
"Gue cuma mau ketemu Chika" sahutnya mendekati Chika.
"Gue gamau ketemu lo!" Tolak Chika cepat
"Chik, ayolah. Aku mau ngomong sama kamu sebentar aja"
"Sebentar aja Chik" ucapnya menggenggam tangan Chika.
"Engga!" Chika menghempas kasar tangan Zean yang menyentuh lengannya.
"Oke oke, pliss kasih aku kesempatan buat ngomong sama kamu"
"Aku mau minta maaf Chik" Zean kembali menarik tangan Chika agar gadis itu berdiri.
"Gue gamau Zean, lepas!"
Plakk!
Zean memalingkan wajahnya karena kuatnya tamparan Chika. Ia menoleh dan menatap tajam pada Chika sambil memegangi pipinya.
"Setelah semua yang Lo lakuin ke gue Zean?! Lo masih berani muncul dihadapan gue dasar brengsek!" Chika menunjuk di depan wajah Zean dengan penuh emosi.
Semua ingatannya beberapa bulan yang lalu saat ia melihat Zean sedang bersama dengan gadis lain itu sungguh menyakitkan baginya. Kepercayaannya dihancurkan begitu saja oleh laki-laki brengsek ini.
"Lo berani nampar gue Chika?!" Zean mencengkram erat pergelangan tangan Chika hingga Chika meringis.
"L-lepas Zean, s-sakit!" Chika berusaha melepaskan tangan Zean dari pergelangan tangannya, tapi nihil karena tenaga Zean lebih besar darinya.
"Z-zean lepasin!"
"Gue ga akan lepasin lo sebelum Lo mau ngomong sama gue"
Chika terus berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman Zean, ia meringis kesakitan karena cengkraman Zean yang semakin kuat di lengannya.
"Lepasin"
Aran yang sedari tadi memperhatikan berjalan mendekati Chika.
"Siapa Lo?" Tanyanya remeh, ia mengangkat tangan Chika dan menguatkan cengkramannya.
"Lo ga perlu tau gue siapa, lepasin tangannya" Aran masih berbicara dengan nada santai meski ia tau Chika sedang kesakitan.
"Kalo gue gamau gimana? Mending Lo ga usah ikut campur"
"Aran tolong" pinta Chika yang sudah hampir menangis.
Aran menatap wajah Chika yang sudah memerah, ia menatap tajam laki-laki di depannya.
"Jangan paksa gue pake cara kekerasan biar Lo mau lepasin tangannya"
"Hahahh, mau jadi pahlawan kesiangan Lo?!" Ucapnya meremehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
R A S A [END]
Historia CortaMengisahkan tentang seorang laki-laki yang berprofesi sebagai wartawan. Ia dipaksa menikahi wanita tak dikenal karena suatu kejadian yang mengharuskannya menikahi wanita itu. Bagaimana kelanjutan kisah kehidupan laki-laki itu setelah menikah?