Dikarenakan kekerasan yang didapatkannya dari Arthur, Keyla menuruni tangga secara perlahan dengan air mata yang menganak sungai membelai wajah rupawannya karena sesak di dada sehingga oksigen dari paru-paru tertekan dan terasa begitu menyakitkan seakan batu berat nan besar menimpanya secara tiba-tiba.
Brakk!
"Keyla!"Dobrakan pintu dan suara seseorang yang meneriakkan namanya membuat Keyla mengalihkan pandangannya ke arah suara, wanita itu langsung berlari menuruni tangga tanpa peduli rasa sakit di sekujur tubuhnya dan memeluk sosok yang datang tak diundang.
"Abang ... sakit ... ha ... hati dan fisik Key sakit, Bang ... sakit ... Key gak kuat ... ke ... kenapa harus Key, Bang? Kenapa?" adu Keyla memeluk erat tubuh tegap nan kekar Jeff.
"Maaf, Sayang ... maaf ... Abang gagal ... Abang gagal menjadi sosok pelindungmu, maafin Abang, Key ... maaf .... "
Jeff melepaskan pelukan mereka dan menangkup kedua pipi Keyla setelah dirinya merasa sang adik mulai tenang meski terdengar isakan kecil dari bibir mungil Keyla, pria itu menatap dalam mata adiknya yang sembab dan menyiratkan luka serta kerapuhan mendalam. Sungguh, demi apa pun Jeff tak sanggup melihat kondisi adiknya yang tampak begitu rapuh dan menyedihkan seperti ini, ingin rasanya dia membawa Keyla jauh dari hidup Arthur.
Namun, tak semudah itu membawa Keyla pergi jauh dari kehidupan Arthur, banyak pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum dirinya membuat suatu keputusan besar yang menyangkut adiknya.
"Apakah dia kembali menyakitimu? Apakah si brengsek itu kembali melakukan kekerasan padamu, Sayang? Katakan, apa yang telah pria itu lakukan padamu semalam?"
Keyla menggelengkan kepalanya perlahan dan menundukkan kepalanya membiarkan air mata kembali menyapa wajahnya, "Key, katakan apa yang si brengsek itu lakukan padamu semalam, jangan sembunyikan apa pun dari Abang untuk melindungi Arthur, Key."
"Abang gak mau kamu memendam segalanya sendiri tanpa mau berbagi sama Abang, katakan segalanya! Abang yakin terjadi sesuatu di antara kalian semalam karena Arthur, bajingan itu pulang dalam keadaan mabuk berat," tandas Jeff membuat Keyla mengangkat kepala dan menatapnya.
"Dari mana Abang tau kalau mas Arthur pulang dalam keadaan mabuk berat?"
"Sejujurnya, Abang melihat dia berada di club semalam, Abang ingin membawanya ke apartemen untuk melindungimu darinya. Namun, Abang gak bisa lakuin itu karena ada masalah di perusahaan yang mengharuskan Abang pergi meninggalkannya karena itu ... Abang langsung datang ke sini pagi-pagi buta untuk melihat keadaanmu. Maaf ... Abang gagal melindungimu," sesal Jeff.
"Abang gak perlu meminta maaf sama Key, ini semua bukanlah kesalahan Abang. Mungkin ... takdir Key emang seperti itu," lirih Keyla.
"Key, dengerin Abang, Abang .... "
Keyla menengadahkan kepalanya guna menghalau air mata yang semakin deras dan berlomba menyapa wajahnya, "Bang, kenapa hidup Keyla selau menderita sejak kecil tanpa adanya secercah kebahagiaan? Keyla tau, Keyla orang yang ... introvert, Keyla orang yang cuek sama orang sekitar, Keyla gak peduli sama orang lain, dan ... Keyla orang yang suka menumpaskan kesedihan dengan memberi penderitaan, tetapi ... salahkan jika Keyla menginginkan kebahagiaan? Salahkah?"
"Key .... "
"Bang, kenapa dia jahat sama Keyla? Keyla tau sekarang dia adalah suami Keyla sejak jiwa Keyla memasuki raga Keysia, tetapi ... haruskah dia berbicara melalui kekerasan untuk mendapatkan haknya?"
Keyla terkekeh kecil, "Kenapa Keyla bisa selemah itu? Kenapa Keyla bisa sepasrah itu? Kenapa Keyla bisa sebodoh itu? Kenapa Keyla harus hidup kembali dengan penderitaan yang semakin menjadi? Keyla cuma mau bahagia, Bang ... Keyla cuma mau tau, apa arti bahagia? Dan ... bagaimana rasanya bahagia? Apakah Keyla hanya ditakdirkan untuk menderita tanpa tau apa arti bahagia?"
Tak kuasa mendengar raungan dan ucapan adiknya, Jeff membawa sang adik masuk ke dalam pelukannya kembali. Hatinya sakit mendengar keluhan dan rasa keputusasaan Keyla, ingin rasanya Jeff membunuh Arthur jika dia tak ingat siapa Arthur sebenarnya. Jeff membawa Keyla duduk di sofa ruang tamu, senyuman hangat dirinya lemparkan pada sang adik untuk menenangkan emosi dalam diri adiknya.
"Katakan segalanya!"
"Apa yang harus Key katakan lagi, Bang? Dia mengambil haknya secara paksa disertai kekerasan yang selalu dirinya berikan pada Key, baik kekerasan fisik ... maupun kekerasan batin ... dia ... memperlakukan Key layaknya budak nafsu dan ... dia memperlakukan Key layaknya binatang, seperti apa yang Abang ketahui dari mata-mata Abang selama ini .... "
"Shit! Bajingan itu! Abang harus kasih dia pelajaran!"
Grep.
"No, don't do it! It's useless teaching him a lesson, he won't come to his senses."
(Tidak, jangan lakukan itu! Tidak ada gunanya memberinya pelajaran, dia tidak akan sadar.)"Dia udah keterlaluan, Key! Ini gak bisa dibiarin, dia akan semakin menjadi jika dibiarkan begitu saja," bantah Jeff.
"Key tau, tetapi ... jika Abang bertindak, apakah itu tidak beresiko? Persahabatan kalian akan hancur, Key gak mau persahabatan kalian hancur cuma karena Key, Bang ... Key gak mau itu terjadi."
"Key .... "
Brakk!
"Keysia! Di mana kau, bitch?" teriak Arthur membuat kakak-beradik itu melepaskan pelukan mereka dan mengundang helaan napas pasrah dari Keyla.
"Keysia, apa yang kau .... "
"Jeff? Sejak kapan kau datang?" tanya Arthur menyadari hadirnya sang sahabat di rumahnya.
"Siapkan minum untuk sahabatku!"
"Ba .... "
"Tidak! Kau tidak akan mematuhinya, Key!" Jeff dengan cepat menahan lengan Keyla kala wanita itu hendak menjalankan titah suaminya.
Tatapan Arthur menajam, "Siapa kau, Jeff? Berani sekali kau menghentikan dan menyentuh tangan istriku!" tukas Arthur menarik Keyla menjauh dari sahabatnya.
"Istriku? Siapa yang kau panggil istriku, Arthur? Sadarlah, man! Bukankah selama ini kau tidak menganggapnya istri dan ingin segera menghancurkan hidup istrimu?"
Deg!
"Apa maksudmu, sialan?"
"Woho ... jika tebakanku salah, kau tidak akan semurka itu, Arthur. Ah ... apakah tebakanku benar?" ejek Jeff berhasil memancing emosi sahabat kecilnya.
"Brengsek kau!"
"Mas, stop it!"
See you next chapter!!
![](https://img.wattpad.com/cover/340368441-288-k298467.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Kita (END)
Romance"Kamu yang nikah, kenapa harus aku yang susah?" "Maaf ... Mau menolak pun kita gak bisa melawan takdir, Key." "Kenapa harus aku yang kamu pilih? Kenapa?" "Maaf .... " "Mengapa berakhir seperti ini, Tuhan?" *** Keyla Anastasia, sosok gadis yang tak p...