26. Serpihan Memori

40 2 0
                                    

"Katakan dan jelaskan segalanya!" tandas Keyla.

Jeff menghela napas panjang, "Okey, Abang jelaskan."

"Jadi, siapa Arthur dan ... siapa Syakira?"

"Leonard Arthur Alexander, dia adalah mantan suami kamu, daddy Andra! Kalian berdua berpisah ketika usia kandunganmu menginjak lima bulan," ungkap Jeff. Pria itu menengadah ke langit menyiapkan diri atas respon yang akan adiknya berikan setelah ia menceritakan sekilas info yang berkaitan dengan Arthur, sahabat sekaligus mantan suami sang adik.

"Mengapa kita bisa bercerai?" tanya Keyla menatap penuh intimidasi.

"Perceraian kalian atas keputusan Abang, ayah, dan bunda yang gak mau kamu makin sakit hati karena perbuatan Arthur yang selalu kasar bahkan ... berani mengkhianati kamu, yaitu menjalin hubungan dengan Syakira saat itu. Kita gak bisa diam aja, kita gak mau kamu tertekan dan merasa hancur karena perbuatan bejat suamimu itu, dia selalu melampiaskan segala nafsu amarahnya dengan menyiksa serta menyakitimu baik secara fisik maupun batin."

Deg!

"Addy suka kitin Ommy? Itu yang ikin Andla dak bisa aleng addy?" gumam Andra di balik dinding.

"Jadi, kita cerai karena gugatan Key?"

"Nggak, surat perceraian kalian atas gugatan cerai Arthur."

"Maksud Abang?"

"Jadi, ketika kalian baru nikah, atau lebih tepatnya mendiang Keysia menikah dengan Arthur sebelum jiwa kamu menempati raga Keysia, Arthur sudah menyiapkan surat gugatan cerai beberapa hari setelah pernikahan."

Keyla! Berani sekali kamu sama Mama, hah? Mau Mama siksa kamu, hah?

Keyla benci Mama!

Keysia? Transmigrasi? Mustahil!

Kamu yang nikah kenapa aku yang susah?

Maafin Bunda, Keyla.

Sekali bitch, tetaplah bitch!

Bugh!

Sa ... sakit, Mas ... ampun ... Key mohon ... ampun ....

"Omy!"

"Keyla!"

Pintasan-pintasan memori dengan dua raga berbeda, memutar bak kaset rusak dalam otak Keyla, wanita beranak satu itu memekik kesakitan dibuatnya. Otaknya dipaksa menerima serpihan-serpihan kelam yang begitu menyakitkan nan menyesakkan, Keyla jatuh tak sadarkan diri karena tak sanggup menahan rasa sakit di kepalanya.

Jeff dengan gerakan cepat menidurkan tubuh Keyla di atas ranjangnya dan menelepon Dokter Syifa yang selama ini membantunya merawat Keyla sejak kecelakaan sampai sekarang.

Meskipun dokter Syifa adalah dokter kandungan, tetapi wanita itu ternyata paham hal yang berkaitan dengan tugas dokter umum karena ayah wanita tersebut adalah dokter umum yang mengajarinya berbagai macam jenis pengobatan dan tindakan berbau kedokteran sejak dirinya masih kecil.

Kalau gak paham sama penjelasan Ai kalian bisa tanyain yah di kolom komentar :)

"Mas Jeff, bisa Syifa periksa Keyla sekarang?" tanya Dokter Syifa lembut yang dibalas anggukan oleh Jeff.

"Doktel, Omy Andla dak apa, kan?"

Dokter Syifa tersenyum hangat pada Andra yang kini menatap khawatir sang Mommy dengan mata berkaca-kaca. "Mommy Andra kan kuat, jadi dia pasti baik-baik aja. Andra berdoa aja yaa untuk kesehatan Mommy," tutur Dokter Syifa lembut.

"Hum."

Dengan cekatan, Dokter Syifa memeriksa keadaan Keyla diawasi oleh Jeff yang terus berdoa agar hal buruk tidak terjadi pada adik kesayangannya dan tentu si kecil Andra yang tak mau kalah, balita itu menatap penuh kekhawatiran pada sang Mommy dengan batin yang berjanji tak akan nakal lagi jika Mommy tercintanya segera sadarkan diri.

"Gimana keadaan Keyla? Dia baik-baik aja, 'kan?"

"Mas Jeff tenang aja, hal yang terjadi pada Keyla adalah hal lumrah terjadi jika seseorang yang mengalami amnesia mengingat kembali masa lalu dalam hidupnya. Sesaat lagi Keyla akan siuman, jangan paksa dia untuk mengingat apa pun dan biarkan ingatan itu mengalir dengan sendirinya!"

"Begitu, ya? Jadi, Keyla akan ingat segala hal buruk yang terjadi pada masa lalunya bersama Arthur, Syakira, dan permasalahan dengan ... Ayah?" gumam Jeff di akhir kalimatnya.

"Mungkin, kita lihat saja nanti, Mas."

"Baiklah, terima kasih, Syifa."

Dokter Syifa tersenyum, "Sudah menjadi tugasku sebagai dokter, Mas."

Jeff mengangguk, "Kita bicara di bawah, Syifa. Andra, jagain Mommy, okey?"

"Oke, Uncle!"

Setelah mendapat respon dari keponakan tersayangnya, Jeff menuntun Dokter Syifa ke lantai dasar untuk berbincang dengan Dokter Syifa mengenai keadaan adiknya dan hal lain. Alasan Jeff memanggil dokter Syifa tanpa embel-embel dokter adalah pasca operasi caesar adiknya beberapa tahun lalu, Dokter Syifa menjadi dekat dengan Keluarga Theodore dan meminta agar Jeff memanggilnya dengan sebutan Syifa tanpa embel-embel dokter, pastinya Jeff mengiyakan permintaan Syifa.

"Ada apa, Mas?" tanya Dokter Syifa setelah mereka duduk di ruang keluarga ditemani beberapa makanan dan minuman ringan.

"Kamu pasti bertanya-tanya alasan di balik pingsannya Keyla, bukan?"

"Hm, apa yang terjadi?"

"Pagi tadi, Keyla bertemu dengan Syakira di taman saat menemani Andra bermain lalu, Syakira menyebut nama Arthur dan mengatakan hal yang berkaitan dengan masa lalu Keyla bersama Arthur. Keyla menanyakan siapa Arthur padaku dan ... dengan terpaksa pula Mas menceritakan segalanya pada Keyla."

"Syifa, gimana caranya agar Keyla tidak mengingat masa lalu kelamnya? Mas gak mau Keyla kembali merasakan apa itu sakit hati dan segala rasa sesak yang bersemayam dalam dirinya, bisakah Keyla melupakan segalanya di jangka waktu lama?"

"Maaf, Mas. Akan tetapi, Syifa rasa itu sulit sebab, perlahan tapi pasti orang-orang di masa lalu Keyla akan bermunculan dan pastinya hal tersebut akan memicu munculnya ingatan-ingatan yang sempat Keyla lupakan."

"Begitu, ya? Aku cuma gak mau Keyla tersiksa lagi, aku cuma mau Keyla bahagia, sudah cukup selama ini dia tak mengenal apa itu bahagia dalam hidupnya," lirih Jeff menunduk lesu.

Syifa menepuk pundak Jeff perlahan, "Mas, percaya deh! Meskipun Keyla ingat segalanya setelah ini, dia pasti tidak akan terlarut dalam kesedihannya. Jika Mas Jeff lupa, adik Mas itu sudah dewasa dan menjadi seorang ibu sekarang, pastinya dia bisa bersikap dewasa atas segala hal yang terjadi di dalam hidupnya, juga ... jika dia bisa mengingat segalanya, masalah yang terjadi antara Keyla, Syakira, dan Arthur di masa lalu pasti akan segera terselesaikan. Dampak positifnya, Keyla akan bisa hidup tenang bersama putra tercintanya, percaya sama Syifa!"

Jeff tersenyum lebar mendengar penuturan wanita di sampingnya, "Kamu benar, Keyla telah dewasa. Pasti dia bisa bersikap lebih dewasa setelah mengingat segalanya, terima kasih, Syifa! Berkatmu, Mas tidak perlu khawatir lagi padanya."

"Bukan berkat Syifa, tetapi berkat diri Mas Jeff sendiri yang bisa memahami dan menyadari apa yang terbaik untuk masa depan."



















See you next chapter!!!

Takdir Kita (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang