"Apa yang terjadi semalam?"
Keyla yang saat ini sedang menata menu sarapan mereka di meja menghentikan gerakan tangannya, wanita itu menghela napas panjang dan menatap Arthur yang kini memberikan tatapan membunuh padanya. "Apa yang kau Maksudkan, Mas? Tidak ada yang terjadi semalam!"
"Aku tau sesuatu terjadi, saat terbangun pagi ini keadaan kamar sangatlah kacau dan keadaanku yang .... "
"Tidak perlu diperjelas, kau ingin tau apa yang terjadi semalam? Tidakkah kau ingat bagaimana kau menyiksamu habis-habisan semalam, Mas?"
Tatapan Arthur menajam, "K ... kau .... "
"Apa yang terjadi tidak seperti yang kau pikirkan, semalam kau .... "
Keyla memejamkan matanya kuat-kuat guna menahan air mata yang hendak turun dan melanjutkan ucapannya, "Kau menyiksaku dan menendangku keluar dari kamar, kau membawa seorang wanita berpakaian kurang bahan yang kuyakini dia adalah ... you know what i mean, dan setelahnya kau pasti bisa menyimpulkan semuanya," alibi Keyla tersenyum miris dan melanjutkan kegiatannya.
"Kau tidak berbohong?" tanya Arthur datar.
"Untuk apa aku berbohong, Mas? Memang itulah kenyataannya, sahabatmu pagi ini datang karena dia tau kau membawa seorang wanita ke dalam rumah ini dalam keadaan mabuk berat dan dia ingin mengecek keadaanmu, itu saja."
"Sarapan telah kusiapkan, makan dan bersiaplah untuk ke kantor! Aku akan membereskan rumah sebelum hari semakin siang," sambung Keyla berlalu dari hadapan Arthur yang kini terdiam di tempatnya dengan pikiran yang masih ragu akan penjelasan Keyla.
***
Detik berganti menit, jam berganti hari, minggu berganti bulan. Beberapa bulan telah berlalu setelah kebohongan yang Keyla utarakan pada suaminya mengenai sang suami yang pulang dalam keadaan mabuk berat. Kini wanita itu dengan tergesa menuruni tangga dengan pakaian yang heum ... sedikit terbuka dan ketat disertai telepon genggam yang berada di telinganya."Baiklah, Key dalam perjalanan ke sana."
" .... "
"Tidak! Katakan pada mereka bahwa Key akan segera tiba, Key sangat merindukan pelanggan setia Key yang senantiasa memberikan kenyamanan dan keuntungan tersendiri bagi Key."
" .... "
"Ya ... ya ... ya ... Key tidak sendiri, sayangkuuu!"
Tut.
"Pak Leon, kita jalan sekarang!"
"Baik, Non."
Keyla terdiam dengan senyum tipis yang terpatri di wajah cantiknya, entah hal apa yang membuatnya tampak begitu gembira pada malam ini sehingga sejak pagi wanita itu tak memudarkan senyumannya.
"Non Key tampak gembira hari ini, adakah hal yang membahagiakan dan begitu penting malam ini?" tanya Pak Leon. Masih ingat Pak Leon, bukan? Dia salah satu mata-mata yang Jeff perintahkan untuk mengawasi Keyla dan menghubungi pria itu jika terjadi hal buruk pada sang adik.
Keyla terkekeh pelan, "Keliatan banget, ya Pak? Gimana ya Pak, Key tuh seneng banget karena akhirnya setelah beberapa minggu ini dilarang keras bekerja sama Abang, kini diperbolehkan bekerja kembali. Key senang aja sih bisa memuaskan pelanggan Key lagi malam ini," paparnya.
"Owalahhh saya kira apa, habis mau bagaimana lagi, Non. Tuan Jeff melakukan itu karena Non Key lagi sakit, tuan sayang banget sama Non Key, jadi maklumi."
"Iyya sih, Pak. Oh iyya, ini jendela mobilnya gak transparan keluar, 'kan Pak?"
"Nggak atuh, Non. Apa yang dilakukan di mobil ini gak kelihatan ke luar, memangnya ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Kita (END)
Romance"Kamu yang nikah, kenapa harus aku yang susah?" "Maaf ... Mau menolak pun kita gak bisa melawan takdir, Key." "Kenapa harus aku yang kamu pilih? Kenapa?" "Maaf .... " "Mengapa berakhir seperti ini, Tuhan?" *** Keyla Anastasia, sosok gadis yang tak p...