Setelah tubuhnya pulih kembali, akhirnya Keyla diperbolehkan pulang oleh Dokter Syifa. Sejak kepulangannya dari rumah sakit, Jeff senantiasa datang untuk menghibur Keyla sehingga wanita hamil itu bisa melupakan sejenak masalah keluarga mereka.
Jeff mengelus rambut panjang Keyla, "Key mau sesuatu, heum?" tanya Jeff lembut.
Saat ini, keduanya berada di taman belakang rumah Arthur menikmati angin sore yang begitu menyejukkan hati dan pikiran selagi Arthur belum pulang kantor, yang keduanya ketahui adalah pria itu akan pulang larut bersama Syakira setelah makan malam di luar entah di mana, mereka berdua tidak peduli.
"Key mau satu hal, Abang mau kabulin?" sahut Keyla menatap penuh harap abangnya.
"Apa pun yang Key mau, Abang akan berikan selagi Abang mampu memberikan."
Keyla tersenyum, Jeff membalas senyum adiknya dengan senyuman hangat. "Keyla mau hibur pengunjung cafe untuk terakhir kalinya sebelum perut Key semakin membuncit, bolehkah?"
Jeff menyurutkan senyumannya, "Key gak nerima penolakan! Key cuma mau hibur mereka untuk terakhir kalinya dan setelah itu Key gak mau hibur mereka lagi sampai anak Key berusia tiga tahun, mungkin? Boleh, ya? Boleh ya, Bang? Boleh? Abang ..., " rengek Keyla menggoyangkan lengan kiri Jeff bak anak kecil, jangan lupakan puppy eyes–nya.
"Bener ini yang terakhir? Bukannya Abang mau melarang kamu, cuma kamu kan baru pulih dan pastinya semakin tua usia kandunganmu, semakin cepat lelah pula dirimu, Sayang. Itu yang Abang khawatirkan, keadaan kalian adalah prioritas Abang sekarang."
"Janji! Selama hamil, ini pertunjukan terakhir Key. Nanti pas dia udah lahir dan usianya tiga tahun, Key akan balik lagi hibur mereka bersama malaikat Key tentunya," tukas Keyla.
Jeff mengangguk paham, "Baiklah, Abang setuju padamu."
Keyla memekik girang, "Terima kasih, Abangku cayang .... "
Cup.
"Sama-sama, honey!"
***
Utopia–Lelah
Bertahun 'ku menanti
Cinta ini terbalas
Tanpa syarat 'ku memuja
Dengan segenap jiwakuPenantian yang panjang
Seperti takkan berakhir
'Ku telah sampai di ujung
Batas kesabaran iniAku lelah
Aku sungguh lelah
Adakah cahaya menerangiku
Kala kulintasi jalan tanpa dirimu?
Adakah sang malam mengasihiku?
'Kan kupeluk dia dengan segala cemaskuDeg!
Kala tatapannya menyusuri pengunjung yang menikmati pertunjukannya, tatapan Keyla terpaku pada sosok Arthur yang kini menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan, jangan lupakan Syakira yang senantiasa berada di sisi pria berstatus suaminya itu. Mata Keyla terus tertuju pada Arthur yang kini menatapnya dalam, dengan air mata yang mulai menganak sungai membelai manja wajahnya, Keyla melanjutkan nyanyiannya.
Saatnya telah datang
Untuk meninggalkanmu
Aku 'kan pergi menjauh
Untuk selama-lamanyaTangisan Keyla pecah, segala perbuatan buruk Arthur padanya selama mereka menikah terus terngiang-ngiang di ingatannya bak kaset rusak tanpa dapat dikendalikan. Keyla menumpahkan segala isi hatinya melalui lagu yang kini dinyanyikan dan tangisan Keyla membuat para pengunjung terpukau. Yah, terpukau ... mereka terpukau akan penampilan Keyla yang begitu menghayati nyanyiannya hingga menangis tersedu-sedu dan menyentuh hati para pengunjung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Kita (END)
Romance"Kamu yang nikah, kenapa harus aku yang susah?" "Maaf ... Mau menolak pun kita gak bisa melawan takdir, Key." "Kenapa harus aku yang kamu pilih? Kenapa?" "Maaf .... " "Mengapa berakhir seperti ini, Tuhan?" *** Keyla Anastasia, sosok gadis yang tak p...