18. Transmigrasi

49 2 0
                                    

Arthur berjalan beriringan dengan Syakira memasuki rumah setelah keduanya, ah ... atau lebih tepatnya Syakira puas dengan penampilan Keyla dari awal hingga akhir. Syakira menghentikan langkahnya dan menarik lengan kekar Arthur, wanita itu menatap intens wajah pria di sampingnya.

"Arthur Sayang, tunggu deh! Bukannya kamu bilang kalau Keyla itu ... bekerja sebagai wanita penghibur, ya? Iyasih, dia memang bekerja sebagai penghibur, tetapi dia tidak bekerja sebagai wanita penghibur di club night star, melainkan dia bekerja sebagai penghibur atau vokalis di sebuah cafe."

"Setau aku ... cafe itu milik Jeff sahabat baikmu itu, 'kan? Kamu bohongin aku agar Keyla tampak jelek di mata aku, ya?" tuduh Syakira menunjuk Arthur dengan jari telunjuknya.

Arthur menatap datar wanita di hadapannya, "Aku gak bohong untuk hal itu, aku juga baru tau pekerjaan Key yang sebenarnya! Ketika dia hendak bekerja di malam hari, pakaian yang dipakai wanita itu adalah pakaian ketat lagikan wajah ber–make up. Mungkin setelah dirinya sampai di tempat, dia mengganti pakaiannya menjadi pakaian casual dan menghapus make up di wajahnya menjadi make up natural, bukan?"

"Iya juga, sih. Akan tetapi, mengapa kau tidak mencaritahunya sebelum ini, Arthur? Dia istrimu juga, 'kan? Mengapa kau tampak ... yaa seperti itulah!"

"Kau tau alasanku, Syakira."

"Ya ... ya ... ya ... Kau tidak akan menyesal?"

"Tidak! Untuk apa?"

"Entah, untuk segalanya mungkin?"

"Aku sudah memiliki dirimu, apalagi yang akan disesali olehku?"

Syakira tersenyum penuh arti, "Baiklah, mari kita masuk! Aku mulai kedinginan di luar sini, minuman hangat kubutuhkan pasti!"

Ceklek.

Deg!

"M ... Mama? Papa? Ba ... bagaimana kalian ... bisa masuk?" tanya Arthur tergagap.

"Kamu tidak lupa jika Mama dan Papa memiliki kunci cadangan rumah ini, bukan? Dan ya ... mengapa kau tampak gelisah seakan ada hal yang kau tutupi dari Mama dan Papa setelah melihat kami berdua berada di sini? Di mana menantu Mama? Mengapa kau bersama Syakira dan bukannya bersama istrimu?" sahut Melissa balik bertanya.

"Kalian berdua, duduklah!" titah Rendra yang dipatuhi oleh Arthur dan Syakira.

"Bisa jelaskan dan jawab pertanyaan Mamamu, Arthur?"

"Maaf, Arthur lupa kalian memiliki kunci cadangan rumah ini."

"Bukan jawaban dan penjelasan dari pertanyaan itu yang kami inginkan," ucap Rendra tajam.

"A ... Arthur gak gelisah kok, gak ada yang Arthur tutupi juga, Ma, Pa. Menantu Mama ... eum ... di ... dia ... di .... "

Sial! Mengapa kau tampak gugup menjawabnya, Arthur! Bodoh! Jangan sampai mereka curiga dan memikirkan hal yang dapat merugikan dirimu, Arthur. –rutuk Arthur dalam batinnya.

"Di? Dia di mana, Arthur? Katakan dengan jelas dan jangan tergagap!"

"Dia sedang bekerja, Ma!" Bukan Arthur yang menjawab, melainkan Syakira yang menjawab dengan cepat pertanyaan dari Melissa.

"Bekerja? Arthur, bisa kau jelaskan segalanya pada kami?"

"Maaf, Pa. Key memang bekerja, dia sendiri yang meminta untuk bekerja untuk mengusir kebosanannya."

Kau sungguh pandai dalam bermain peran, Arthur. Bahkan, kau pandai bermain kata untuk meyakinkan lawan bicaramu, tak salah kau dijuluki sebagai King Bisnis.

Takdir Kita (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang