"Andla benci Daddy! Kalena Daddy, Mommy halus telima omongan jelek olang tentang Mommy dan Andla ... kalena Daddy, Andla gak punya temen ... kalena Daddy, Andla diejek cetiap ketemu anak cini, pokonya Andla benci Daddy! Andla gak mau ketemu Daddy lagi, pelgi dali cini!"
Tuhan ... mengapa sesakit ini? Aku tidak kuat menerima kebenciannya padaku.
"Daddy paham, dan Daddy terima itu! Hanya satu yang Daddy mau, tolong ... maafkan Daddy, Nak ... maaf ... Daddy janji, Daddy gak akan muncul lagi di hadapan Andra, asal ... asal Andra mau maafin Daddy, hanya itu yang Daddy mau dan minta untuk terakhir kalinya sama Andra," tukas Arthur tak dapat menahan rasa sesak yang mendera di hatinya.
"Mas .... "
Tuhan, mengapa perasaanku semakin tak enak? Ada apa sebenanya? Tuhan, tolong jaga orang-orang yang kucintai ....
"Pelgi!"
"Baik, Daddy akan pergi sekarang juga. Tumbuhlah menjadi pribadi yang baik dan berbudi pekerti luruh, jangan pernah kecewakan Mommy, jangan menjadi pria pengecut seperti Daddy, dan jangan pernah sedikitpun menyakiti wanita, hanya itu pesan Daddy padamu, Son. Key, Jeff, Om, Tante, aku pamit, maaf udah ganggu kalian, jaga dirimu dan anak kita, ya ... sampai jumpa lagi!" pungkas Arthur mengecup lama kening Keyla kemudian berlalu dari hadapan Keyla, Keluarga Theodore, dan putra mereka.
Keyla yang sejak tadi hanya terdiam membeku dengan pikiran dan batin yang terus berperang menatap kosong interaksi buruk antara putra juga mantan suaminya hanya bisa mengangguk guna merespon perkataan Arthur, sosok yang masih bertahta tinggi di relung hatinya.
Setelah tersadar dari perang batin dan pikirannya, Keyla menatap sendu putranya yang kini Keyla yakini tengah menyesal akibat perkataannya sendiri pada sang Daddy, Keyla tau dan sangat mengerti bagaimana perasaan putranya yang menginginkan hal berbeda dari ucapannya sendiri.
"Andra, Andra yakin benci sama daddy? Andra yakin mau daddy pergi jauh dari kehidupan Andra lagi, bahkan ... tidak kembali pada Andra? Bukankah Andra begitu merindukan daddy dan ingin sekali bermain bersama daddy seperti anak lainnya di luaran sana?" tanya Keyla membuat Andra terdiam membisu.
"Andra, Mommy tau dan Mommy paham, Andra kecewa sama daddy, Andra marah sama daddy karena daddy gak pernah ada di sisi kita selama ini, tetapi ... tidak seharusnya Andra berkata kasar seperti itu karena mau bagaimanapun, dia adalah daddy Andra. Tanpa daddy, Andra gak akan pernah ada di dunia ini dan jadi jagoan kesayangan Mommy seperti sekarang, maafkan daddy, ya?" nasehat Keyla tersenyum seraya mengelus rambut tebal putranya.
"Apa yang halus Andla lakuin cekalang, Mommy? Andla gak benci daddy, Andla ... cuma malah sama daddy kalena daddy udah jahat cama Mommy campai Mommy cempet gak ingat cama Andla."
Deg!
"Yang harus Andra lakuin adalah minta maaf sama daddy dan bilang, kalau sebenarnya Andra gak mau daddy pergi dari kehidupan Andra lagi," balas Keyla yang diangguki oleh Andra.
Keyla, Jeff, dan Reva tersenyum melihat persetujuan Andra, Emil turu senang kala Andra menyanggupi perkataan Keyla untuk meminta maaf dan berkata jujur akan perasaannya pada artur. Jujur, meskipun Emil kecewa, marah, hingga menampakkan sikap kebencian pada Arthur selama ini, tetapi jauh dalam lubuk hatinya, Emil ingin arthur dan Keyla rujuk secepatnya agar bisa menciptakan keluarga bahagia bersama Andra atau mungkin juga cucu-cucunya yang lain nanti.
Namun, Emil tak ingin memberikan Arthur restu secepat itu, mengingat bagaimana kejamnya Arthur pada Keyla dan mendiang Keysia selama ini, Emil ingin Arthur membuktikan padanya bahwa pria itu benar-benar tulus mencintai Keyla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Kita (END)
Romance"Kamu yang nikah, kenapa harus aku yang susah?" "Maaf ... Mau menolak pun kita gak bisa melawan takdir, Key." "Kenapa harus aku yang kamu pilih? Kenapa?" "Maaf .... " "Mengapa berakhir seperti ini, Tuhan?" *** Keyla Anastasia, sosok gadis yang tak p...