Keyla baru saja sadar dari pingsannya, tetapi masalah baru kembali hadir menyapa dan begitu mengganggu pikirannya. Kebimbangan merasuk ke dalam dirinya, kekecewaan, kemarahan, dan kesedihan bercampur aduk hingga rasanya Keyla tak dapat bernapas dengan teratur.
"Urus perceraian Keyla dan Arthur sekarang juga, Jeff!"
"Ayah!"
Keyla terkekeh sinis, "Siapa anda berani mengatur kehidupan saya? Siapa anda berani memutuskan sesuatu untuk kehidupan saya? Siapa anda?" berang Keyla.
"Key, maaf ... untuk kali ... Abang setuju dengan keputusan Ayah, Key."
"B ... Bang Jeff .... "
"Ayah benar, Keyla. Kalian harus bercerai, ini semua demi kebaikan dan keselamatan kau ... juga bayi dalam kandunganmu, maaf ... Abang rasa perceraian ini adalah jalan keluar dari masalahmu saat ini. Key ... Abang mengerti bagaimana perasaanmu ketika mengetahui kebejatan Ayah padamu, Keysia, dan bunda Soraya, tetapi mau bagaimanapun kau menolak, mau bagaimanapun kau memilih abai, dan mau bagaimanapun kau menyangkalnya, ikatan darah tak dapat dilupakan ataupun dipatahkan, Dek."
"Dia tetaplah ayah kandung kita, Ayah tetaplah sosok yang berperan penting dalam kehidupan kita di dunia ini, tanpa Ayah ... kita tidak akan pernah bisa hidup di dunia ini, Sayang ... Abang mohon mengertilah ... ini semua ... demi kebaikan dan keselamatan kalian berdua," papar Jeff membuat Keyla tak dapat menahan tangisnya.
"Mudah bagi Abang mengatakan semua ini, tetapi bagi Keyla yang menjalaninya ... itu sulit, Bang. Keyla ... memang berniat menceraikan mas Arthur sebelum ini, tetapi Keyla kembali berpikir ... apakah keputusan Keyla tidak beresiko untuk masa depan anak kami? Apakah keputusan Keyla ini tidak merugikan anak kami?"
"Keyla takut ... Keyla takut di masa depan nanti perceraian ini membuat anak kami menjadi buruk di mata orang lain, jujur ... Keyla gak mau anak kami tertekan karena omongan pedas orang lain yang tidak-tidak, Keyla gak mau hal itu terjadi, Bang .... "
"Ayah, Jeff, tidakkah tindakan kalian berlebihan? Tindakan kalian malah semakin membuat Keyla tertekan dan itu tidaklah baik bagi kesehatan Keyla juga bayi dalam kandungannya, Bunda paham maksud baik kalian berdua. Namun, tidakkah kalian memberi waktu untuk Keyla mencerna dan mematangkan keputusan yang akan diambilnya?" sela Reva—ibu kandung Jeff— yang sejak tadi menyimak percakapan ayah dan anak itu.
"Maaf, Bunda, tetapi ini adalah keputusan yang tepat untuk Keyla. Dek, bukannya kamu udah janji sama Abang untuk cerai dari Arthur jika sikap pria itu tidak berubah dalam dua bulan?"
"And see, kau melihat sendiri bagaimana sikap suamimu yang semakin hari semakin menjadi dalam menyakitimu, Abang akan urus perceraian kalian sekarang juga dan tunggulah panggilan pengadilan satu minggu lagi!"
"Jeff?"
"Ayah, Bunda, Keyla, sebenarnya Arthur telah menyiapkan surat gugatan cerai untuk Keyla ... ah, atau lebih tepatnya Keysia seminggu setelah pernikahan mereka."
Deg!
"Selama ini Jeff yang menyimpan surat gugatan cerai yang telah Arthur tanda tangani dan Keyla pun sudah menandatangi surat itu."
Deg!
"Kapan Key menandatangani surat itu, Bang?"
"Ingatkah saat kau putus asa atau lebih tepatnya menyerah menjalani pernikahanmu dengan Arthur semalam di cafe, Keyla? Kau berkata pada Abang, bahwa kau ingin menceraikan Arthur dan Abang memintamu menandatangi sebuah surat yang tak kau baca secara keseluruhan sebelumnya?" sahut Jeff membuat Keyla berusaha mengingat kembali kejadian yang terjadi di cafe semalam.
"Bang, Key mau menggugat cerai mas Arthur."
Deg!
"Key yakin akan keputusan Key ini?"
"Key yakin, Bang! Usaha Key selama ini tidak dihargai, untuk apa Key mempertahankan dia yang tak mau menghargai Key sebagai istri? Key udah nyerah, Bang."
"Key gak akan nyesel?"
"Untuk apa Key nyesel?"
"Baiklah, ini keputusanmu. Ayo, tanda tangani surat ini!"
"Surat apa ini, Bang?"
"Baca saja!"
Keyla menghela napas panjang, langsung saja wanita itu mengambil bolpoin di hadapannya dan membubuhkan tanda tangan di atas namanya dengan secepat kilat.
"Dek, gak kamu baca?"
Keyla mengangkat kedua bahunya tak acuh, "Males ah, palingan itu cuma kontrak kecil untuk keperluan cafe ini, 'kan?"
"Dek .... "
"Ayo pulang, Bang! Key mau istirahat, capek banget!" potong Keyla tak acuh.
"Sudah ingat?"
"Hm, ya. Keyla menandatangi surat itu, urus saja perceraian itu sekarang!" pungkas Keyla membaringkan tubuhnya membelakangi Jeff, Reva, dan Emil.
***
Ditemani gelapnya malam, Keyla terduduk di balkon kamar barunya dengan tangan yang memeluk erat foto Soraya yang sedang tertawa lepas menghadap kamera disertai isak tangis pilu yang amat menyesakkan bagi pendengarnya."Bunda ... Key rindu bunda ... bisakah bunda menjemput Key? Bunda ... Key hancur tanpa bunda ... Key lemah dan rapuh tanpa kehadiran bunda di sisi Key ... pulang, bunda ... Key mau pelukan hangat bunda ... Key cuma mau ciuman penuh kasih sayang dari bunda ... Key sendiri, bunda ... Key kesepian tanpa bunda ... Key hancur ... Key benci penderitaan dan kehancuran menyesakkan ini, bunda ... Key mau ikut bunda dan kak Keysia ... jemput Keyla ... jemput Keyla agar Keyla bisa bersama kalian berdua ... jemput Keyla .... "
"Keyla yang kuat, ya? Ingat! Kamu gak sendiri, ada Abang, ada bunda Reva, ada ayah, dan ada bayi kamu sekarang, kami bersamamu. Key jangan merasa sendiri lagi, okey?"
Keyla mendongak, dapat dia lihat tubuh tegap Jeff yang berdiri di hadapannya dengan raut sedih dan kecewanya. "Maaf ... Key gak bermaksud ngecewain Abang, Key ... cuma rindu bunda, Bang ... sejak kecil ... Key gak pernah tau gimana rasanya mendapat pelukan hangat seorang ibu, yang Key dapatkan ... hanyalah kekerasan dan penderitaan dalam hidup. Berbeda dengan kak Keysia, dia ... masih sempat merasakan pelukan hangat dan kasih sayang seorang ibu," lirih Keyla yang disambut pelukan hangat Jeff.
"Atas nama ayah, Abang minta maaf."
"Nggak, Abang gak berhak meminta maaf seperti ini, harusnya ayah yang berjuang dan meminta maaf secara langsung kepada Key, tetapi ... bagaimanapun bentuk perjuangan dari ayah ... Key gak bisa maafin ayah semudah itu."
Deg!
See you next chapter!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Kita (END)
Romance"Kamu yang nikah, kenapa harus aku yang susah?" "Maaf ... Mau menolak pun kita gak bisa melawan takdir, Key." "Kenapa harus aku yang kamu pilih? Kenapa?" "Maaf .... " "Mengapa berakhir seperti ini, Tuhan?" *** Keyla Anastasia, sosok gadis yang tak p...