39. Kejutan Andra

24 3 0
                                    

Sesuai janji, Ai double update hari ini, happy reading guyssss😘

***
Andra memeluk erat Arthur yang sedang bersantai ria dengan teh hangat di balkon kamar, "Ada apa gerangan sehingga kau manja seperti ini, Andra? Apa yang kau rencanakan, son?"

Andra tersenyum tipis kemudian menggeleng dan menatap lekat wajah tampan duplikat dirinya. "Andra gak nyangka aja, Daddy akhirnya kembali bergabung bersama kami di sini, Andra selalu berpikir bahwa semua ini hanyalah ilusi dalam mimpi akibat rasa bersalah Andra selama beberapa tahun ini. Namun, setelah Andra membuka mata di pagi hari, semua nyata, bukan ilusi dalam mimpi semata. Daddy, jangan tinggalin Andra lagi, ya?"

"Andra minta maaf karena Andra udah bersikap buruk di beberapa pertemuan kita saat itu, Andra ... Andra gak benci Daddy ... sama sekali nggak! Andra cuma kecewa aja sama Daddy, tapi kekecewaan Andra malah membuat kita berpisah hingga belasan tahun lamanya."

"Jujur, Andra setelah tau apa yang membuat Andra tumbuh tanpa adanya kasih sayang Daddy, alasan yang membuat Mommy menangis setiap malam tanpa Mommy ketahui apa sebabnya, bahkan ... alasan yang membuat Mommy sempat melupakan Andra sebagai anak kandungnya sendiri berhasil membuat Andra terpancing emosi."

"Andra gak tau harus apa, Daddy ... Andra bahagia Daddy kembali, tetapi ... mengingat kembali alasan kehancuran Mommy membuat kekecewaan dan kemarahan menguasai Andra, Andra .... "

Andra tak dapat melanjutkan perkataannya, pria remaja yang dipaksa dewasa oleh keadaan itu pun menangis terisak dalam pelukan hangat sang Daddy hingga membuat Arthur tak dapat menahan tangisnya.

"Andra, harusnya Daddy yang minta maaf, bukan Andra. Andai saja Daddy tidak buta dalam menyadari perasaan Daddy, mungkin Andra bisa tumbuh menjadi anak yang lebih bahagia dan tidak dipaksa dewasa sebelum waktunya seperti ini. Maafkan Daddy, Andra ... Daddy benar-benar minta maaf ... andai Daddy tidak melampiaskan segala amarah Daddy pada Mommy saat itu ... mungkin kita akan bahagia bersama."

"Andai Daddy tidak melakukan sandiwara bodoh bersama Aunty Syakira ... mungkin saat itu Mommy tidak tertekan hingga kita berakhir cerai, maafkan kebodohan Daddy Andra ... Maafkan Daddy ... harusnya Daddy tidak bodoh dalam menafsirkan perasaan Daddy pada Mommy ... maafkan Daddy ... Daddy bodoh dan Daddy begitu brengsek, maafkan Daddy ..., " sesal Arthur turut menumpahkan tangis dalam pelukan mereka.

"Daddy, andai saja Daddy tidak buta dalam menyadari perasaan Daddy pada Mommy saat itu, mungkin Andra tidak akan ada di antara kalian, benar 'kan? Andra hadir karena Daddy mabuk, Daddy mabuk setelah mendengar bahwa Mommy tampak bahagia bersama pria lain di telepon kala itu, uncle Jeff yang cerita ke Andra."

"Daddy, andai dulu Daddy segera menyadarkan perasaan Daddy, mungkin kita akan hidup bahagia sesuai perkataan Daddy. Namun, kebenaran akan hubungan Mommy, uncle Jeff, kakek, dan nenek tidak akan terungkap, bukan? Dad, semua yang terjadi adalah takdir dan ada hikmahnya tersendiri."

"Kita tidak perlu menyesal akan masa lalu karena tanpa masa lalu, kita tidak akan bisa belajar banyak hal, bahkan kita akan tetap lemah dan labil dalam menyelesaikan suatu masalah sebab, tidak adanya peningkatan kedewasaan dalam berpikir kita tanpa masalah," terang Andra disetujui oleh Arthur yang semakin mengeratkan pelukan mereka.

***
Keyla menyiapkan sarapan Arthur di hadapan seluruh anggota Keluarga Theodore bak seorang istri yang melayani suaminya. Tentu perbuatan Keyla disambut raut riang gembira oleh Arthur dan beberapa anggota keluarganya, pasti dapat kalian ketahui siapa yang menatap penuh kesinisan perhatian Keyla pada Arthur.

Takdir Kita (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang