Hot from oven! Hufft...gue tumbang bye!
-Author yang budiman
----
Rebecca mengerang dalam tidurnya. Sesaat kemudian ia membuka mata. Ia meringis pelan saat menatap Eren yang sudah memeluknya erat seolah mereka kembar siam.
Eren yang menyadari pergerakan Rebecca berdehem tanpa membuka matanya. Ia masih tak mau melewatkan momen meringkuk di ketek Rebecca tanpa di tolak sama sekali.
"Kalau gue sakit, belum tentu ini akan terjadi, gue harus sangat bersyukur karena kemaren sakit"
"Ren"
"Hm?"
"Tangan gue mati rasa", keluh Rebecca.
Ia mencoba menarik tangannya yang sudah ditiduri oleh Eren yang mungkin sudah begitu sejak semalam.
Eren menurunkan kepalanya dari lengan Rebecca. Ia makin menyembunyikan wajahnya di bawah lengan Rebecca.
Rebecca meringis saat mencoba mengangkat lengannya. Sungguh kasihan lengannya.
Ia mencoba duduk namun Eren malah menahan pinggangnya.
"Bisa lepasin gue ngga?"
"Hmm bentar lagi ca, lo mau kemana sih?"
"Gue mau ke kamar mandi, mau pipis"
"Tahan aja, bentar lagi ya", bujuk Eren.
Ia mendongakkan kepala menatap Rebecca.
"Lo emang suka diketekin apa gimana? lepasin sebelum gue pipis disini", ancam Rebecca dengan wajah tegas.
Ia sungguh tak bisa menahannya sekarang.
Eren mengulum senyum, "Boleh"
Rebecca memutar matanya malas. Ia meraba dahi Eren yang masih ketempelan cool fever.
Suhunya sudah normal. Pantes sekarang usil lagi!
"Lepasin atau lo ga dapat morning kiss"
Eren bangkit segera dari pelukan Rebecca. Ia kini duduk dengan wajah sumringah.
"Giliran ditawarin ciuman baru gercep, dasar mesum", ledek Rebecca.
Ia turun dari ranjang cepat dan lari ke kamar mandi.
Eren melengkungkan bibirnya sedih. Ia melemparkan selimutnya sembarangan ke atas lantai dan berguling-guling di atas kasurnya gemas. Ia kesal baru saja ditipu oleh Rebecca.
10 menit kemudian Rebecca keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sudah lebih fresh. Ia mengikat rambutnya asal kemudian mengelap pelan wajahnya.
Rebecca menghela nafas pelan saat mendapati Eren yang masih meringkuk diatas kasur dengan selimut sudah diatas lantai.
"Ini selimut kenapa bisa sampe jalan kesini dah?", gerutu Rebecca.
Ia memungut selimut itu lalu mendekat pada Eren yang masih memejamkan matanya.
"Heh bangun lo kebo", Rebecca menggoyangkan bahu Eren namun si empunya malah tak berkutik.
"Kalau lo ga bangun ga dapat morning kiss", Rebecca menyilangkan tangannya didada.
"Gue ga sebodoh lo ya ca, ga akan tertipu dua kali karena lelucon yang sama"
Rebecca mendekat pada Eren. Jelas-jelas gadis itu baru saja mengangkat sudut bibirnya meskipun hanya sekilas.
Rebecca menumpu berat badannya menggunakan kedua tangannya di tepi ranjang. Ia mendekatkan wajahnya pada Eren yang masih memejamkan matanya.
Ia menekan pelan cool fever yang sejak semalam menempel di dahi Eren. Sedetik kemudian ia melepaskan benda itu dari dahi Eren.
![](https://img.wattpad.com/cover/340468173-288-k531582.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thesis: I'M IN LOVE WITH MY PROFESSOR
Romance"Prof Michelle?", kini mahasiswa itu berdiri didepan meja Ariana. Kini wajahnya juga berubah ketika menatap Ariana dari dekat. Mereka hanya saling tatap untuk waktu yang lama. Ariana menatap lekat-lekat manusia yang berdiri di depannya. That's the...