Rebecca berdiri sambil senyum-senyum pada Eren yang sudah berendam dalam bathub. Eren menatapnya horor.
"Kenapa lo? kerasukan?"
"Gue beneran boleh masuk nih?"
"Yaa masuk aja, bathub ini emang buat berdua kayaknya, tuh masih ada ruang", Eren menggeser tubuhnya ke tepi memberi ruang pada Rebecca jika ingin ikut berendam dengannya.
"Yaudah lo tutup mata dulu"
"Buat?", Eren menatap heran.
"Ya gue mau masuk, mau ngebuka bathrobe ini", Rebecca sedang memegang ikatan bathrobenya.
"Astaga, buka aja goblok, eh atau malu yaaa? kalau ga ada nyali makanya tadi jangan nantangin", goda Eren.
"Ih apaan sih, gue berani kok", ujar Rebecca tak terima.
"Oh ya? yaudah cepatan buka", tantang Eren. Ia kini menopang dagunya pada tepi bathub sambil tersenyum nakal.
"Kenapa sejak balik dari London lo jadi mesum?", ringis Rebecca.
Pada akhirnya ia tak berani meski tadi sok banget mau ikut berendam, apalagi setelah melihat tatapan Eren yang kini senyum-senyum ga jelas. Niatnya menjahili Eren terkurung sudah.
"Lo mau kemana?", tanya Eren heran melihat Rebecca berbalik.
"Gue mandi dibawah shower aja"
"Lo yakin? gue bahkan bisa liat jelas banget dari ujung rambut sampe kaki lo kalo dari sini malah".
Eren mengatupkan bibirnya menahan tawa lalu mengalihkan tatapannya pada shower room di samping bathub yang dikeliling kaca. Tapi tidak untuk fungsi menutup pandangan dari luar.
Rebecca ternganga melihat kenyataan room shower yang full kaca transparan.
"Sejak kapan ini ditukar? bukannya kemaren kaca yang buram itu ya?"
"Gatau, mungkin pas renovasi kemaren, tapi jadi bagus"
"Arggghh trus gue mau mandi dimana?", erang Rebecca frustasi.
"Terserah, mau masuk kesini atau kesana?", tanya Eren jahil.
Rebecca menghentakkan kakinya, "Yaudah sekarang tutup mata dulu"
"Ngga mau"
"Tutup ngga? gue aduin bunda lo ya", ancam Rebecca. Eren memberengut sebal.
"Yaudah iya, bawa-bawa bunda aja terooss", ucapnya mencebikkan bibir lalu mengalihkan pandangan ke luar.
Jendela kamar mandi yang di tepi bathub dibuat memang terbuka dan transparan menghadap ke arah lepas pantai.
Rebecca membuka ikatan tali bathrobenya lalu melangkahkan kakinya ke dalam bathub. Ia duduk perlahan didalamnya.
"Udah belom?", tanya Eren masih menatap laut lepas.
"Udah"
Eren mengalihkan pandangan pada manusia yang kini juga ada dalam bathub bersamanya.
"Ren jangan jahil ya", ancam Rebecca saat merasakan tangan Eren menggelitik telapak kakinya.
Mereka sedang duduk berhadapan di dalam bathub yang kata Eren tadi cukup besar namun ternyata setelah Rebecca masuk, tidak ada cukup ruang untuk membuat mereka tidak bersentuhan. Rebecca bisa merasakan kakinya dan kaki Eren bersentuhan.
"Ih ngga, perasaan lo aja", jawabnya meledek.
"Si anjirrr"
"Lo liat deh ca keluar, sumpah ini cantik banget", Eren mengalihkan pandangannya ke luar jendela.
![](https://img.wattpad.com/cover/340468173-288-k531582.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thesis: I'M IN LOVE WITH MY PROFESSOR
Romansa"Prof Michelle?", kini mahasiswa itu berdiri didepan meja Ariana. Kini wajahnya juga berubah ketika menatap Ariana dari dekat. Mereka hanya saling tatap untuk waktu yang lama. Ariana menatap lekat-lekat manusia yang berdiri di depannya. That's the...