--
"Kamu akan pulang kan?", tanya Ariana penuh harap.
"Hah?", Rebecca memasang wajah panik nya.
Agak agresif juga lucifer ini menyimpulkan.
Rebecca membasahi bibirnya sekilas.
Gue salah ngomong ya? Gue ga pernah bilang akan pulang!
"Umm, soal itu aku.."
"Kamu bilang udah maafin aku kan?", potong Ariana cepat.
"Yaa udah, tapi aku tetap ga bisa mengabaikan fakta bahwa kakak ga bener-bener punya perasaan buat aku"
"Bec, i really really love you", ucap Ariana dengan wajah yakin.
Dibuat seyakin-yakinnya. Rebecca memutar bola matanya malas.
"Tuh liat, seringan itu mulutnya ngomong, keliatan banget bohongnya!", tudingnya.
"Astaga nggak bec, aku jawab cepat karena seyakin itu!"
Rebecca melepaskan genggaman tangan Ariana dan sekarang ia kembali duduk di sofa.
"Kak, kita udahan aja yuk? Capek ga sih?"
Ariana bangkit cepat-cepat dan duduk disamping Rebecca.
"Becca, jangan ngomong gitu", balasnya tak suka.
"Terus kita mau apa sekarang?"
"You are not my sister anymore, jadi alasan tidak mungkin atas hubungan ini udah kurang"
Rebecca tertawa masam. "I am not your sister but you have a fiance Ms. Michelle!"
"I know, but.."
"Sssst stop! Jangan bicara lagi. Jangan buat janji apapun sama aku, aku akan baik-baik aja dan bisa terima semua ini cepat atau lambat asal jangan dijanjiin apapun, okay?"
Ariana menggeleng. Ia meraih tangan Rebecca.
"Becky, aku sudah pikirkan ini matang-matang, aku akan batalkan pernikahan itu"
Rebecca menatap lekat-lekat kakaknya. Sekarang manusia itu tampak serius. Ca, jangan percaya sialan. Gue bunuh lo kalo masih mau percaya!
"Kakak yakin?", tanya Rebecca ragu.
"Hmm, kalau itu bisa membuat kamu pulang", balas Ariana.
"Wahh, sekarang aku jadi orang penting buat kakak?"
"Memang begitu sejak awal"
"Waaaaw, but you should know one thing sebelum menentukan pilihan"
"Apa?"
"Meski itu dibatalkan aku tetap tidak akan pulang", ucap Rebecca pelan. Ia bersyukur otaknya bekerja dengan benar.
Astaga apa mulut gue baru saja melewatkan kesempatan untuk memilik Ariana? Aaaarrggghh.
"Kenapa?"
"Karena keputusan aku begitu". Gue ga cukup berani bertaruh hati sama lo, paham ga?
"Sayang please don't say that, kasih aku kesempatan kedua", ucap Ariana memohon.
Wajahnya sungguh tak menggambarkan sedikitpun kebohongan.
Rebecca memejamkan matanya mencoba tidak tergoda dengan ucapan kakaknya.
Rebeccca Patricia please, gue tau lo bodoh tapi jangan idiot juga.
"Kak"
"Hm?"
![](https://img.wattpad.com/cover/340468173-288-k531582.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thesis: I'M IN LOVE WITH MY PROFESSOR
Romansa"Prof Michelle?", kini mahasiswa itu berdiri didepan meja Ariana. Kini wajahnya juga berubah ketika menatap Ariana dari dekat. Mereka hanya saling tatap untuk waktu yang lama. Ariana menatap lekat-lekat manusia yang berdiri di depannya. That's the...