ATTENTION PLEASE: THIS SECTION CONTAINS MATURE CONTENT!!
UNDERAGE KIDS STAY AWAY PLEASE!
---
Rebecca merebahkan tubuh Ariana diatas sofa perlahan. Ia tersenyum sekilas saat Ariana merapikan anak rambutnya. Ia menindih tubuh Ariana diatas sofa panjang ruangan itu.
"Ready?", tanyanya sambil mengedipkan mata nakal.
Ariana hanya tersenyum membiarkan Rebecca membuka satu persatu kancing kemejanya.
Rebecca hanya membuka dua kancing atas lalu mendekat kan wajahnya pada wajah Ariana.
Rebecca menempelkan bibirnya pada bibir Ariana pelan dan mulai menikmati rasa manis dari mulut kakaknya. Tangannya mulai menjelajahi bagian dada Ariana.
Ariana membuka mulutnya membiarkan Rebecca mengakses lidahnya dengan mudah. Ia mengusap pelan rahang adiknya saat Rebecca menekankan ciuman nya terlalu kuat.
"Pelan-pelan sayang", bisiknya.
Rebecca menatap gemas pada kakaknya.
"You got me addicted to this body"
Ariana tertawa ringan. Ia mensejajarkan wajahnya dengan Rebecca. Pandangan mereka bertemu.
"Which part?"
Rebecca menelusuri seluruh sudut wajah kakaknya dengan telunjuknya nya.
"This, this, this, all of this drive me crazy", ucapnya menunjukkan mata, hidung dan berakhir di bibir Ariana.
Ariana tersenyum simpul, "Just those?"
Rebecca tergelak. "What about you? Which part do you like about me?"
Ariana terdiam sejenak. "Umm, from head to toe, if you want a honest answer"
Wajah Rebecca memerah. Ia mengalihkan pandangannya saat Ariana menggodanya dengan kedipan matanya.
"Seingin itu, huh?", tanya Ariana.
"Ehm", jawab Rebecca mengulum senyum.
"Terus kenapa aku dianggurin?"
Rebecca menatap kakaknya yang kini dalam kungkungannya. Ia mendaratkan beberapa kecupan di bibir Ariana gemas.
"But, i have to tell you about a secret.."
Ariana mengernyit, "What is that?"
"Before i tell you, you have to promise it will end just between us, okay?"
Ariana mengangguk. Rebecca mendekatkan wajahnya yang sudah dekat ke telinga kakaknya lalu berbisik.
"Compared to this beautiful lips, i actually prefer to another lips", ucap Rebecca menampilkan smirk nakalnya.
"Maksudnya gimana?"
"Umm, how can i say that? Maybe like vertical lips rather than this horizontal lips"
Rebecca menyentuh bibir Ariana dengan telunjuknya.
Ariana makin menautkan alis bingung. Mengoceh soal apa lagi bocah ini?
"What do you mean, huh?"
Rebecca mendaratkan kecupan ringan di bibir Ariana. Ia mengigit kecil bibir Ariana gemas.
Tangannya dibawah sana menyusup secara ilegal melalui rok sepaha kakaknya. Ariana refleks menahan tangan Rebecca sebelum tangan tak sopan itu masuk lebih dalam.
"Sekarang udah tau yang mana kan?", ucap Rebecca menampilkan senyum mesum nya.
Wajah Ariana bersemu merah saat mengerti situasinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/340468173-288-k531582.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thesis: I'M IN LOVE WITH MY PROFESSOR
Romance"Prof Michelle?", kini mahasiswa itu berdiri didepan meja Ariana. Kini wajahnya juga berubah ketika menatap Ariana dari dekat. Mereka hanya saling tatap untuk waktu yang lama. Ariana menatap lekat-lekat manusia yang berdiri di depannya. That's the...