--
Ada yang kangen sama author ga sih?
Samaaa. Gue juga kangen banget sama kalian semua;)
Yang ga kangen gue, gaboleh baca Chapter ini.--
"NGOMONG SEKALI LAGI GUE BUNUH JUGA LO!", teriak Rebecca.
Alex mengangkat sudut bibirnya sekilas. Ia menatap gadis didepannya dengan pandangan mengejek.
"Faktanya emang gitu kok, jadi mau membantah pun lo tetap kesalahan dalam hidup Nana", balas Alex.
Ia menepis kasar cengkraman tangan Rebecca di kerah kemejanya. Rebecca mengepalkan tinju kesal.
"Tinggalin Nana sekarang kalau lo emang secinta itu sama dia, dia sampai sejauh ini karena dia berusaha keras buat hidupnya. Dan gue ga rela tiba-tiba dia akan mempertaruhkan segalanya hanya buat lo, orang asing yang tiba-tiba masuk ke hidupnya dan menghancurkan segalanya"
"Apa kak Nana tau lo bicara begini ke gue?"
Alex menatap Rebecca sinis.
"Kalau dia tau lo berharapnya apa? Mau ngadu lo?"
"Gue bukan banci kayak lo", cibir Rebecca.
Alex menggertakkan gerahamnya sebal.
"Lo mau boxing kan? Gue boleh kan mukul lo?"
"Lo kira gue takut? Hah?"
---
Rebecca memasang ancang-ancang untuk melayangkan tinjunya pada pria didepannya.
Mereka sudah diatas ring dan Alex sedang tersenyum mengejek.
"Ready?"
"Diem deh lo, sialan. Banyak omong lo", balas Rebecca sebal.
Ia melayangkan pukulan tanpa aba-aba pada pria didepannya sehingga Alex yang belum siap menerima serangan itu tak mampu mengelak.
Rebecca tersenyum bangga saat menyaksikan Alex mengusap sudut bibirnya sekilas. Ia berjalan angkuh didepan Alex.
"Menurut lo, kenapa kak Nana lebih milih gue daripada calon suaminya sendiri?"
"Lo seyakin itu dia akan milih lo?", ejek Alex.
Ia melayangkan tinju dan Rebecca berhasil menghindarinya.
"Dia bilang sejak sama gue dia ngerasa bahagia dan menemukan dirinya kembali, lo mau tau artinya apa?"
Alex sekali lagi melayangkan tinjunya mengarah pada rahang gadis itu dan sasarannya tepat.
Rebecca terhuyung akibat pukulan Alex yang cukup keras.
"Dia cuman terobsesi sama lo, ga lebih! Sedangkan sama gue, dia jatuh cinta. Kita punya masa depan yang jelas", ucap Alex.
"Masa depan yang jelas? Pernikahan yang batal itu?", Cibir Rebecca.
Alex mendecih sinis.
"Pernikahan itu ga akan batal. Lo harus siap-siap fitting baju untuk hadir, as a sister, huh?", Ucapnya dengan smirk jahat.
Rebecca menggeram kesal dan melayangkan pukulan beruntun pada pria itu dan Alex berhasil menangkisnya.
Terakhir, ia melakukan spinning back kick secepat kilat dan berhasil mengenai ujung dagu pria itu.
Alex mundur selangkah dan meringis mengusap rahangnya. Rebecca tertawa sinis.
Ia membuka sarung tangannya dan melemparkannya ke sembarang arah.
"Gimana gue yakin kak Nana akan aman jika begitu aja lo gabisa, Lex?"
Alex menggertakkan gerahamnnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thesis: I'M IN LOVE WITH MY PROFESSOR
Romansa"Prof Michelle?", kini mahasiswa itu berdiri didepan meja Ariana. Kini wajahnya juga berubah ketika menatap Ariana dari dekat. Mereka hanya saling tatap untuk waktu yang lama. Ariana menatap lekat-lekat manusia yang berdiri di depannya. That's the...