BAB 16

643 29 0
                                    

Happy reading...

*****

Hari mulai sore, dan Alena baru sampai di rumahnya tepat pada pukul 5 sore. Ia terlalu lama menghabiskan waktunya di taman, apalagi dengan pertemuan nya dengan Ziro yang tak di sengaja.

Alena merebahkan tubuhnya di kasur queen sizenya seragam yang melekat tak ia hiraukan, "Gue harus cari tau tentang Ziro lebih dalem lagi, apa gue harus gabung sa gang motornya buat dapetin informasi? Gue yakin Ziro ada hubungannya sama orang yang gue cari!" Pikiran Alena menerawang saat kemarin malam ia berusaha mencari data tentang Ziro, namun sayangnya ia tidak menemukan apapun.

"Apa gue pasang CCTV sama alat sadap suara di rumahnya aja? Eh tapi gue kan gatau rumah dia, tapi kayanya gue harus gencar deketin Ziro," gumamnya merencanakan sesuatu, saat tengah sibuk dengan pikirannya getaran ponselnya membuyarkan lamunan gadis itu.

Alena menekan ikon hijau untuk menjawab panggilan dari Ezra.


Halo Len?

Kenapa bang?

Tadi Arion telpon gue, katanya lo mau ikut balapan gak nanti malem?

Jam berapa?

Jam 10 di tempat biasa.

Berapa taruhannya?

Katanya sih banyak gang motor yang mau ikut turun ke arena, dan Arion bilang taruhannya gak main main.

Oke, daftarin aja bang.

Siap, nanti malem gue mau liat lo balapan. Yaudah gue lanjut kerja lagi. Ah iya, urusan lo sama gue belum selesai ya Len, jangan berusaha buat kabur lagi kalo gue ketemu lo!

Cck, bawel lo!

Alena segera memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak, sejujurnya Alena belum merasa baikkan setelah tangannya tiba-tiba tidak bisa merasakan apapun. Namun sudah beberapa hari ini biasanya mengonsumsi obat yang di berikan dokter Lisa, Alena belum merasakan tangannya kembali kambuh.

"Semoga aja tangan gue udah baikan, dan bisa di ajak kompromi." Gumam Alena menatap pergelangan tangannya yang sudah mulai membaik.


🦋🦋🦋


Tak terasa kini jam sudah menunjukan pukul  9.45 malam, sudah banyak para geng motor yang memenuhi arena balapan bahkan Samudra gang dan juga Alexander gang pun berada disana untuk mengikuti balapan malam ini.


"Anjir ada Ziro juga tuh rel." Ujar Zayyan saat menyadari kehadiran gang Alexander yang berada tak jauh dengan mereka.

Karel mengikuti arah tunjuk Zayyan, ia menatap Ziro yang tengah berbincang dengan beberapa anggotanya.

Namun kehadiran seseorang mengalihkan perhatiannya, orang itu memberhentikan motornya di depan Arion dan bertos ria dengan Arion.

"Itukan Queen? Dia ikut juga rel." Ucap Keano.

Motor itu? Batin Karel saat melihat motor yang di bawa oleh Queen tak asing baginya.

ALENA (a Secret) [ON GOING, REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang