BAB 3

1.1K 50 0
                                    

Happy reading gaiss, jangan lupa komen dan vote ya yaaw..

*****

Saat ini Karel dan para inti samudera gang sedang berjalan ke arah parkiran, karna bel pulang baru saja berbunyi.

"Rel lo udah tertarik sama murid baru itu?" Celetuk Keano seraya berjalan di sampingnya.

"Entah, gue cuma keinget mata hitam yang bikin gue tertarik."

"Rel, itu Alena" tunjuk Zayyan, "Ko dia kaya buru-buru gitu sih?" Heran Zayyan melihat Alena seperti tengah tergesa-gesa.

"Mana gue tau, gue bukan pacar nya." Imbuh Karel, namun ia juga heran melihat gadis itu tergesa.

"Tapi lo suka kan?" Sindir mereka membuat Karel kesal.

"Bacot!" Gerutu Karel, "Gue mau balik." pamit nya menaiki mobil sport nya.

"Gue juga balik, lo mau pada ke markas atau balik?" Tanya Keano pada Zayyan dan Devano,

"Balik juga lah.." Seru keduanya.

Mereka menjalan kan motor sportnya meninggalkan SMA CANDRAWASIH yang mulai sepi.

Di tengah perjalanan, hujan turun dengan derasnya. Membuat Karel melajukan mobil nya dengan laju sedang.

Ia memberhentikan mobil nya saat melihat seseorang yang ia kenali, terduduk di tanah dengan tangan yang terus memukul dadanya.

"Itu kaya Alena?" terkanya, Karel melihat dengan lebih jelas siapa orang yang berada di dekat halte itu, setelah tersadar Karel segera turun dari mobilnya dan berlari menghampiri gadis itu.

"lo kenapa?" Panik Karel karna melihat Alena yang terduduk di atas tanah dengan seragam yang basah karna guyuran hujan yang sempat membasahinya.

Alena mendongkak guna melihat kehadiran seseorang, Karel berjongkok di hadapan Alena.

"Dada gue sesak, sa-sakit banget." Rintihnya sangat memilukan pendengarannya.

Melihat keadaan Alena yang semakin merasa kesakitan, tanpa pikir panjang ia membawa Alena masuk kedalam mobilnya.

Ia memapah tubuh Alena dan membuka pintu mobil, "lo masih kuatkan?" tanya Karel yang di angguki Alena,

Setelah Alena duduk di kursi samping kemudi, Karel segera masuk kedalam mobil. Sebelum menjalankan mobilnya ia meraih jaket yang berada di belakang dan menyampirkannya pada tubuh Alena yang masih mengigil.

"Maaf gue ngerepotin lo." ujar Alena dengan suara lemahnya, dadanya masih terasa sesak ia mencoba memejamkan matanya.

Karel hanya mengangguk, ia menyalakan mesin mobil dan mulai melajukkan nya dengan kecepatan sedang. Tunggu, ia tidak mengetahui alamat rumah gadis ini, ingin bertanya pun rasanya ia tidak tega untuk membangunkan Alena yang tertidur. Tanpa pikir panjang ia akan membawanya ke apartemen miliknya.

Tak lama Karel sampai di sebuah apartemen mewah yang berada di kawasan pusat kota jakarta. Apartemen Yang hanya di miliki oleh para pengusaha kaya raya, dan hanya ada beberapa unit saja. Karel menggendong Alena ala bridal style untuk sampai ke unitnya, setelah sampai ia membuka unit apartemennya dan membawa Alena kedalam kamar, membaringkan tubuh Alena dengan sangat hati-hati di kasur king size-nya dan menyelimuti tubuh Alena.

"lo kenapa? Badan lo panas banget.." Gumam nya saat menyentuh dahi Alena yang sedikit panas, dia demam pikirnya.

Lelaki itu berjalan keluar untuk menelpon asisten nya agar menggantikan baju Alena yang basah, karna bagaimanapun Alena adalah perempuan dan Karel tidak berhak atas tubuh Alena yang sialnya bukan siapa-siapa. setelah menelpon ia kembali masuk ke dalam kamar.

ALENA (a Secret) [ON GOING, REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang