BAB 24

495 21 0
                                    


Heyoow, apa kabar kalian?
Semoga sehat selalu,

Happy reading...

Akan lebih melegakan bila saling terbuka, daripada tertutup hanya menimbulkan luka.

Maurin Zinara

🦋🦋🦋🦋

Hari ini adalah hari Senin, yang dimana seluruh siswa dan siswi kembali bersekolah setelah menghabiskan weekend mereka.

Hari Senin adalah hari yang sangat di benci semua murid, selain harus berangkat pagi sekali, mereka juga harus melaksanakan upacara bendera.

Alena berada di barisan para siswi yang tidak memakai topi, atau atribut lainya. sedangkan Karel berada di barisan samping Alena.

Karel yang melihat Alena tak memakai topi, langsung memakaikan topi milik nya ke kepala Alena, hal itu sontak membuat Alena terkejut karna tindakan tiba-tiba Karel.

"Kok di kasih ke aku?" Heran Alena, Karel tersenyum ke arahnya.

"Biar kamu gak di hukum."

"Terus nanti kamu yang di hukum gantiin aku gitu? Enggak enggak, kamu aja yang pake topinya," saat alena akan melepaskan topinya, Keano yang memang bertugas menertibkan para dan siswi berdehem, karna upacara akan segera di mulai.

"Nanti lagi bucin nya, sekarang lo pindah ke barisan kelas." Tegas Keano pada Alena, "dan lo, pindah ke barisan siswa yang gak pakai atribut lengkap!" Tunjuk Keano pada Karel, ah Keano memang sangat profesional jika sedang mode ketua OSIS, lelaki itu bahkan tidak takut untuk menghukum Karel, jika Karel tidak mengikuti peraturan sekolah. dan Karel tidak pernah membantah ucapan Keano. Padahal bisa saja Karel menolak hukuman dari Keano, kanra karel adalah pemilik Saha sekolah ini. NamunMenurutnya, Keano memang harus tegas kepada para siswa dan siswi agar sekolah ini tertib. Itulah mengapa Karel menurut saja untuk di hukum.

Kini upacara telah selesai dilaksanakan, siswa dan siswi yang melanggar aturan tadi sekarang berada di tengah lapangan, jika di hitung mungkin ada sekitar 12 orang yang melanggar, termasuk Karel.

"BUAT KALIAN YANG MELANGGAR, SEKARANG LARI KELILING LAPANGAN SEBANYAK 20 PUTARAN!" teriak Keano, saat ini lelaki itu tengah ada dala mode guru BK.

"Kak, apa gak bisa nego?" Celetuk seorang siswi kelas 11.

"Tidak ada nego, kamu kira ini pasar? Cepat lari!" Gadis itu mendengus dan segera berlari mengelilingi lapangan sekolah ini, begitu juga dengan Karel dan para murid lain nya.

Alena yang melihat Karel di hukum demi dirinya, merasa tidak tega. Ia akan membelikan minum untuk Karel.

Alena juga di temani oleh kaizha dan juga Maurin, untung saja guru mapel belum masuk kedalam kelas, jadi mereka dapat pergi ke kantin.

"Hai bitch!" Sapa Gisela yang saat ini baru saja memasuki area kantin. Alena, kaizha dan Maurin kompak menoleh ke arah sumber suara.

"Hai juga jalang!" Balas kaizha.

"jalang kok teriak jalang sih? Malu dong sama predikat pemilik sekolah." Sahut Luna.

ALENA (a Secret) [ON GOING, REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang