BAB 29

497 25 6
                                    

Happy reading...

🦋🦋🦋🦋🦋

Alena berdiri di belakang tubuh Karel, ia menepuk pelan bahu lelaki itu dengan perasaan yang campur aduk, antara panik dan khawatir yang menjadi satu.

Merasakan tepukan dari belakang, Karel menoleh dan menampilkan raut yang sulit di artikan.

"Kai?" Panggil Alena, saat menyadari raut yang tak biasa dari wajah kekasihnya.

"Kamu gak apa-apa kan?" Alena kembali bertanya, tangan nya meraba wajah Karel, takut jika ada luka akibat tawuran yang tadi di katakan oleh putra.

Hening, hanya angin gelebug yang menyelimuti keduanya. "Kamu marah sama aku kai? Kenapa kamu diem aja?" Alena tak bisa jika terus di diamkan seperti ini oleh Karel.

Terus menerus tak mendapat jawaban dari Karel, Alena terdiam menunduk. Apa mungkin dirinya melakukan kesalahan? Alena terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Kaizha, Maurin dan Kinara kompak berlari ke arah Alena dan Karel. Di saat itu juga semua siswa dan siswi berhamburan keluar dari persembunyian, dan...

"HAPPY BIRTHDAY ALENA!" Teriak seluruh murid SMA CANDRAWASIH.

Seketika Alena mendongkak dan terlihat senyum manis yang Karel tampilkan, Alena menatap semua orang dengan cengo. Seketika ia tersadar dan kembali melihat Karel yang hanya terdiam.

"Kai?"

"Happy birthday honey,"  ucap Karel.

tak lama Kaizha, Maurin dan Kinara serta para inti dan juga anggota SAMUDRA GANG menghampiri Alena dengan membawa kue ulang tahun, jangan lupakan sebuah bucket bunga mawar yang sangat indah, sudah di pastikan bukan siapa pelakunya? Ya, itu ulah Karel.

"HAPPY BIRTHDAY QUEEN!" Teriak mereka bersama, membuat Alena menoleh dan menatap satu persatu orang yang kini mengerumuninya, bahkan seluruh murid beserta guru turut menyaksikan momen ini, kini mata Alena mulai berkaca-kaca,

Mereka menyodorkan kue dengan lilin yang masih menyala, Alena memejamkan matanya untuk membuat harapan.

Semoga badai cepat berlalu, dan kai akan terus bersamaku.

Setelah meniup lilinnya, Karel berjongkok di hadapan Alena. Membuat suasana semakin riuh dan sorakan dari para murid menjadi alunan nya.

Karel mengeluarkan sebuah kotak bludru merah yang di dalamnya terdapat sebuah kalung dengan bandul bulan dan bintang yang indah.

Karel berdehem guna mengurangi rasa gugupnya, "ekhem.." karel mulai memegang salah satu tangan Alena, dalam posisi berjongkok.

"ALENA, WILL YOU MARRY ME?"  Ucap Karel to the point, membuat para siswi memekik, karna baru pertama kali mereka lihat Karel seperti itu. Apalagi lelaki itu melamar kekasihnya di lapangan sekolah.

"Gila, karel to the point banget!"

"Aaaa kalo gue yang jadi Alena, gue langsung pingsan kayanya"

"Andai aja pacar gue kaya si Karel,"

"Mentang-mentang pemilik sekolah, jadi bebas bereksperimen"

"Yah kasian Sirik lu?"

"Bos gue ngebet pengen bikin Karel junior!"

"Abang gue tuh!"

"Si Karel emang beda dari yang lain, saking bedanya malah ngelamar alena di depan para guru."

"Sakit banget hati gue, Karel lebih milih si kutub dari pada gue yang cantik aduhai"

ALENA (a Secret) [ON GOING, REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang