Wumbologi

24 8 2
                                    

Orang bilang Patrick Star paling tolol. Menurutku tidak. Dia mungkin hanya memakai celana pendek hijau sepanjang hari, tapi jantan lain bahkan ada yang tidak pakai celana dan ada betina tidak memakai baju. Dia mungkin pengangguran, tapi makhluk laut lain ada yang bekerja sebagai maling atau penjahat. Jadi ada beberapa hal yang tidak seburuk kelihatannya. Kalau kita perhatikan, Patrick Star tidak selalu dalam kondisi memakan cokelat tanpa sadar dan menuduh orang memakannya. Dia kadang-kadang juga bisa berpikir logis dan memberikan saran yang cukup manjur, misalnya jika Spongebob Squarepants sedang bimbang dalam memilih celana kerja (yang sepertinya kotak dan cokelat semua).

Aku yakin Patrick Star dulunya adalah seorang genius. Tetapi dia--entah sebab apa--lebih memilih untuk jadi figur bodoh ketimbang sebaliknya.

Jadi karena aku ingin tahu sebabnya, aku datang ke sini sebagai detektif salamander cilik dengan nama panggung Dr Axolotl. Aku tidak sungguhan doktor--tentu saja--tidak pula pernah mempelajari bidangnya apalagi wisuda kuliah. Aku hanya suka sebutan doktor soalnya keren, jadi nama panggungku saat beraksi adalah Dr Axolotl. Walaupun penampilanku tidak seperti doktor kebanyakan yang berjenggot bijak, atau kumis chevron, atau kacamata lensa kotak di ujung hidung. Aku masih anak-anak dan imut. Kulitku agak merah muda. Mataku belo. Tanganku mungil. Aku punya enam helai rambut yang unyu dan mirip mahkota.

Kata Bunda, kami dulunya dikoleksi seorang guru tari dari Meksiko sebelum dia menjatuhkan kami ke lautan ini yang berikutnya kuketahui bernama Bikini Bottom (jangan tanya kenapa, aku juga tidak tahu asal usul nama itu). Guru tentulah bukannya membenci kami. Dia hanya tidak sengaja kena sial telah melepaskan salamander mahal seperti kami.

Tidak ada yang menarik di sini sampai aku melihat Patrick Star (yang telah kubahas sebelumnya). Aku melihatnya ketika dia mendekap sebuah toples berisi ikan-ikan kecil. Aku tak tahu kenapa bisa begitu. Pokoknya, Patrick Star memegang sebuah mata sabuk membentuk huruf M yang dapat dibolak-balik. Makanya dia membuat sebuah teori. "M untuk aku, dan W untuk kita. W juga bisa untuk wumbo. Aku wumbo, kau wumbo, dia wumbo, dia wumbo; wumbos, wumboing, wumboed, wumbologi."

Ketika kudengar "wumbologi", aku pikir itu gagasan yang hebat. Aku pikir Patrick Star adalah genius! Tapi rupanya ikan-ikan kebanyakan tidak berpikir begitu. Saat aku membeli Krabby Patty, aku bertanya pada cumi jutek yang menjadi penjaga kasir. "Patrick Star genius ya?"

Kemudian dia terbahak dengan suaranya yang melengking. "Patrick Star? Genius?" Lalu tertawa lagi. "Seandainya itu benar, Tuan Krab pasti tidak lagi kikir."

Aku merengut, soalnya aku tahu maksud ejekan dia.

Di lain waktu, di swalayan, aku berpapasan dengan Sandy Cheeks yang terkenal lumayan pintar dan jago soal mesin. Jadi kutanya dia, "Patrick Star genius ya?" Kemudian dia terdiam sejenak, lalu mengedikkan bahu. "Yah, kau tahu, Anak Muda, hidup ini kadang lucu. Jadi mungkin saja jawabannya iya."

Aku merengut, soalnya aku tahu maksa tersirat perkataannya.

Sudah berhari-hari aku tinggal di Bikini Bottom bersama Bunda. Dia gampang sekali buat eksis di kalangan ibu-ibu ikan. Soalnya, dia cantik. Penampilannya kurang lebih saja denganku meskipun aku jantan dan dia betina. Kami sama-sama menggemaskan. Namun, aku tidak terlalu pandai mencari teman. Aku suka sesuatu yang lebih asik misalnya berkhayal menjadi detektif salamander cilik dengan nama panggung Dr Axolotl. Menciptakan sebuah kasus dari serpihan-serpihan petunjuk acak dan memecahkannya sendirian.

Ada beberapa kasus yang sudah kelar. Kemarin, aku menemukan pencuri kalung Pearl Krabs (yang ternyata hanya terjatuh, sedikit terkubur tanah) dan mengembalikan kalung itu padanya. Dia menjerit kegirangan dan menciumku. Aku baru sekali dicium oleh betina, jadi aku agak malu. Di hari lain, aku memergoki pelaku pengeboran tembok kamar Tuan Krab yang ternyata adalah Plankton. Dia ingin mencuri resep Krabby Patty. Tuan Krab meloncat senang karena aku mengapit Plankton di ketiakku, lalu memberiku satu peni. Kata dia, "Ini penghargaan paling top."

Entah kenapa dua kasus pertamaku di sekitar keluarga Krabs yang kemalingan. Mungkin orang kaya memang begitu.

Namun, masih ada satu kasus yang tak bisa kuselesaikan. Apa penyebab Patrick Star yang genius memilih untuk jadi bodoh saja? Akhirnya, aku coba memata-matai rumah batu Patrick Star sampai beberapa hari. Aku tidak ada melihat suatu hal yang signifikan. Dia pengangguran. Dia hanya pergi keluar untuk belanja kebutuhan atau bermain dengan Spongebob.

Tapi, ada sesuatu yang berbeda.

Setiap kali dia bermain dengan Spongebob.

Kemudian, setelah aku mengamatinya dengan lebih teliti, aku jadi tahu. Penyebab seorang Patrick Star yang genius lebih memilih untuk menjadi bodoh. Itu karena sahabatnya bodoh tulen.

***

DWC Juni 6 23
Airu
"buat cerita dengan setting Bikini Bottom"

[Airu paling suka statement terakhir bab ini. Maaf. Wkwk]

Sweet Macabre [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang