28

4 1 1
                                    

Ada ekspresi terkejut muncul sekilas di wajah Mira saat mendengar jawaban Erika Chalis.

"Apa kau yakin?"

"Jika karena ini nantinya aku harus melihat Ibuku diasingkan..itu masih lebih baik daripada harus melihatnya mati"

'Tuan Rendana...' Lirihnya dalam hati.

"Kalau begitu, Anda harus patuh pada ucapanmu dan tidak boleh sedikitpun Anda melanggar ataupun melakukan sesuatu tanpa persetujuanku. Apa Anda sanggup melakukannya?"

"Nona.." Lam menatap Erika khawatir.

"Ya. Aku bersedia melakukannya"

                             *****

Atthar harus berlari dari kejaran para Petugas yang berpatroli.

"Aish! Kenapa mereka tidak bisa membiarkanku sekali saja!?" Umpatnya terengah-engah karena harus memanjat atap demi atap rumah agar menyulitkan para Petugas mengejarnya.

Ia pun melompat turun dan tidak sengaja melihat salah satu Petugas berada di dekatnya dan ia langsung memanjat lalu berlari lagi dengan sisa tenaganya.

Di tengah sisa tenaganya yang mulai habis, ia hanya berharap ia bisa menemukan tempat untuk bersembunyi sekaligus memulihkan tenaganya.

Dimanapun asal dia tidak tertangkap.

Tiba-tiba kakinya terpeleset yang membuatnya terperosok dan terjatuh dengan tangan kiri tanpa sadar menarik seorang gadis yang tengah menjemur pakaian dan kain.

Yang membuat badan Atthar terhempas di tanah dengan cukup keras diikuti dengan gadis yang tadi ditariknya mendarat diatas tubuhnya.

BRUKK

Hembusan angin yang menimbulkan beberapa kelopak bunga terlepas dan jatuh berguguran. 

Mereka saling bertatapan di tengah cahaya bulan yang tertutup kumpulan awan tipis.

Suara sayup-sayup burung yang dikalahkan oleh degupan jantung tidak beraturan Atthar serta rona merah di kedua pipi gadis itu..

Yang tidak lain adalah Mira. Gadis dari kalangan budak yang bekerja sebagai pelayan pribadi putri bangsawan Rendana.

Yang juga diam-diam membuat perasaannya berubah tidak karuan selama 10 tahun.

Mira pun segera menarik tubuhnya dan berdiri di depannya untuk membiarkannya berdiri dengan sisa tenaga terakhirnya.

Atthar mulai kehabisan nafas dan pusing karena terlalu banyak berlari perlahan kehilangan keseimbangan langsung dicegah oleh Mira yang menangkap tubuhnya.

"Mira..." Lirih Atthar membuat Mira terkejut.

"K..kau.." Atthar memberikan senyuman terakhirnya sebelum pingsan di pundak Mira.

                              *****

Randi menghentikan langkahnya di tengah jembatan. Matanya melihat bulan yang tidak tertutup awan.

'Apa kau masih di Hanra?'

Sejak pembahasan mengenai Pemilihan Putri Mahkota dengan Guru Im, sosok Sena tidak bisa terlepas dari kepalanya.

Ia menghampiri batu kecil dan mengambilnya lalu melemparnya ke danau yang merusak pantulannya di air.

'Kenapa rasanya jalanku semakin jauh untuk menjadikanmu milikku?'

Saat ia menjadi Tuan dari pemilik Restoran sudah ada sedikit jarak diantara dirinya dan Sena.

Apalagi setelah dirinya menjadi seorang Putri Mahkota. Jarak akan semakin bertambah jauh.

[FFS SERIES] "US"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang